Mohon tunggu...
Lia Triastuti
Lia Triastuti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Traveling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Problematika Guru

18 Juli 2024   18:31 Diperbarui: 18 Juli 2024   18:40 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Selain itu, minimnya dukungan dari sekolah dan masyarakat sekitar juga mempengaruhi motivasi siswa. Banyak siswa yang terpaksa bekerja membantu orang tua mereka, sehingga waktu belajar mereka menjadi terbatas, bahkan ada siswa yang berhenti tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya. Hal ini mengakibatkan prestasi belajar mereka menurun dan kompetensi yang mereka miliki tidak sebaik siswa di daerah lain yang lebih maju.

4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Salah satu permasalahan terbesar di daerah pesisir adalah kurangnya guru yang profesional dan mengajar sesuai dengan bidang keahlian mereka. Banyak guru yang ditempatkan di daerah pesisir tidak memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai dengan mata pelajaran yang mereka ajarkan. Misalnya, seorang guru matematika yang sebenarnya memiliki latar belakang pendidikan bahasa Indonesia.

Selain itu, kurangnya pelatihan dan pengembangan profesional membuat guru kesulitan untuk meningkatkan kualitas pengajaran mereka. Pelatihan yang diselenggarakan seringkali tidak sesuai dengan kebutuhan guru di daerah pesisir, sehingga tidak memberikan manfaat yang optimal. Wilayah Pesisir Selatan merupakan wilayah yang paling panjang terbentang dari utara ke selatan maka yang berkaitan dengan seminar atau pelatihan terbatas bahkan hanya bisa dilakukan secara online. Keterbatasan jarak yang begitu jauh antara pusat dengan penjuru otomatis menelan biaya yang sangat tinggi sehingga pengawasan pun kurang maksimal.

5. Standar Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana di daerah Pesisir Selatan sangat kurang memadai. Banyak sekolah yang tidak memiliki fasilitas penunjang seperti laboratorium dan perpustakaan. Beberapa sekolah yang sudah memiliki pun belom bisa digunakan semaksimal mungkin

Infrastruktur yang buruk juga mempengaruhi aksesibilitas siswa dan guru ke sekolah, terutama pada musim hujan atau saat kondisi cuaca buruk. Banyak jalan yang rusak dan sulit dilalui, sehingga siswa dan guru harus menempuh perjalanan yang jauh dan berbahaya untuk mencapai sekolah. Secara umum sekolah di daerah pesisir berada di perkampungan dan daerah rawan bencana yang sering terkena banjir serta lawan longsor.

6. Standar Pengelolaan

Pengelolaan sekolah di daerah pesisir seringkali kurang efektif karena keterbatasan sumber daya dan dukungan dari pemerintah. Banyak kepala sekolah yang tidak memiliki latar belakang manajemen pendidikan yang memadai, sehingga kesulitan dalam mengelola sekolah dengan baik. Selain itu, kurangnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran juga menjadi masalah yang perlu diatasi.

Pengelolaan yang tidak efektif ini berdampak pada berbagai aspek, mulai dari pemeliharaan sarana prasarana, pengadaan bahan ajar, hingga pengelolaan keuangan. Akibatnya, banyak sekolah yang tidak dapat berfungsi dengan optimal dan mengalami berbagai kesulitan dalam menjalankan kegiatan belajar mengajar. Standar satu dengan yang lainnya selalu berkaitan seperti mata rantai yang tidak bisa terpisahkan karna letak geografis yang jauh, segala sesuatu bentuk urusan atau biaya perjalanan dinas pasti tinggi otomatis menyedot anggaran lain, hal ini menyebabkan kurangnya efisiensi dan efektivitas standar pengelolaan di daerah tersebut.

7. Standar Pembiayaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun