Semalam baru saja menamatkan film Our Secret Diary. Film yang diperankan oleh Fumiya Takahashi sebagai Jun Setoyama dan Hiyori Sakurada (Nozomi Kuroda) ini memberikan gambaran unik akan romansa anak SMA.Â
Beda sekali dengan sinema kisah cinta anak SMA di Indonesia yang umumnya dikemas dengan tokohnya si Ketua OSIS, cowok cool, anak basket, atau ceweknya cantik primadona sekolah. Our Secret Diary justru mengisahkan drama percintaan ala anak SMA yang sifatnya pemalu.Â
Kisah yang sebenarnya lumrah di kalangan remaja tapi jarang disorot. Ceritanya tentang Setoyama yang diam-diam naksir dengan Erino Matsumoto, siswi yang satu kelas dengan Nozomi.Â
Awal mulanya, ada mata pelajaran khusus di mana kelasnya Setoyama berganti ruang dengan kelasnya Nozomi. Saat duduk, Setoyama memperhatikan mejanya banyak coretan dan di sanalah ia menemukan kata-kata mutiara.
"Meskipun sekarang mustahil, kelak pasti akan tiba hari saat kamu bisa melakukannya."
Berkat kalimat mutiara yang tertera di kolong meja, Setoyama merasa semangat kembali hidupnya. Sejak itulah ia mulai tertarik dengan seseorang yang duduk di bangku tersebut.Â
Ia pun mengajak si pemilik bangku berkenalan dan mengatakan ia menyukainya. Padahal, Setoyama tak tahu siapa pemilik bangku itu sebenarnya. Hingga suatu hari, ia bersama temannya masuk kelas tersebut dan melihat seseorang yang sedang membereskan bukunya di bangku yang biasa ia duduki saat ganti ruang kelas.Â
Pemiliknya, Matsumoto. Itulah yang dipikirkan Setoyama.Â
Setoyama pun mengirim surat ke bangku tersebut tiap kali berganti ruang di kelasnya Matsumoto. Di sinilah, kesalahpahaman itu terjadi.Â
Pemilik bangku yang sebenarnya bukan Matsumoto, melainkan Nozomi Kuroda. Pertama kali menerima surat dari Setoyama, Nozomi pun mengira disukai oleh cowok yang populer di kelas tersebut. Wajar, Setoyama memang tampan.Â
Kesalahpahaman antara keduanya inilah yang membuat alur ceritanya begitu menarik. Setoyama mengira pemilik bangku itu Matsumoto. Sedangkan, Nozomi tetap membalas surat Setoyama karena mengira cowok tersebut menyukainya.Â
Dari surat, Setoyama pun mengajak mereka saling kenal satu sama lain lewat diary yang dikirim secara diam-diam. Pada halaman pertamanya, Setoyama mengungkapkan dirinya ingin lebih mengenal Matsumoto.Â
Kecewa, itulah perasaan Nozomi saat membaca isi diary nya. Selama ini ternyata ia salah paham. Setoyama tidak menyukainya, melainkan temannya, Erino Matsumoto.Â
Pertengahan cerita, alurnya kian menarik karena kesalahpahaman keduanya. Namun, film ini berakhir dengan begitu manis. Ada bagian yang disampaikan secara tersirat tapi bagiku itu seperti plot twist yang menggemaskan. Bagian di mana Setoyama akhirnya menyadari "siapa pemilik bangku yang sebenarnya".Â
Namun, karena sifat Nozomi yang sangat pemalu dan begitu tertutup membuat Setoyama membiarkan itu semua terjadi. Setoyama tetap menulis surat dan membiarkan Nozomi salah paham sehingga ia merasa seolah terus berbohong.Â
Ia tahu, jika ia mengungkapkan semuanya, besar kemungkinan Nozomi akan kabur.Â
Di sisi lain, sebenarnya Setoyama berusaha dekat dengan Nozomi. Mulai dari memintanya mengajarkan bahasa Inggris, mengajari belajar main basket, hingga memberinya boneka.Â
Tipikal cewek yang benar-benar tidak peka, Nozomi sama sekali tidak mengira Setoyama melakukan itu semua karena dirinya. Bagi Nozomi, ia terus merasa bersalah karena berbohong menulis surat atas nama Matsumoto.Â
Padahal, Setoyama sudah tahu kalau itu Nozomi. Gadis inilah yang disukai Setoyama.Â
Beruntungnya, Setoyama berani mengungkap itu semua. Di ruang radio, justru pernyataan cintanya pada Nozomi diperdengarkan semua anak di sekolah. Tak sengaja Nozomi menjatuhkan batangan ON AIR hingga tombol suara terpencet dan percakapan mereka tersiarkan.Â
Ending nya pun ditutup dengan adegan yang manis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H