Namun, bagi pribumi tentu ini sangat memberatkan. Apalagi, anjing-anjing yang mereka pelihara adalah hewan yang diliarkan. Akibatnya, banyak anjing kampung liar yang tidak memakai medali menjadi korban pemusnahan rabies.
Begitu keji, anjing-anjing liar yang ditangkap tersebut dimatikan dengan cara dimasukkan ke dalam ruangan gas beracun sehingga mati dengan sendirinya.
Rabies Masih Jadi Penyakit Tertua yang Mematikan
Menurut laporan World Health Organization (WHO), penyakit rabies telah menyebar di lebih dari 150 negara di dunia. Adapun tingkat kematiannya >95% terjadi di kawasan Asia dan Afrika.
Mematikan, namun bukan berarti tak ada wilayah yang bebas rabies. Meski jumlahnya sedikit, WHO menyebutkan setidaknya sudah ada sejumlah negara yang berhasil terbebas dari rabies.
Beberapa negara tersebut, yakni Jepang, Australia, Selandia Baru, Singapura, Swedia, Norwegia, Swiss, dan Belanda.
Lalu, Bagaimana dengan Rabies di Indonesia?
Sudah lebih dari satu abad penyakit ini melanda tanah air. Namun, hingga sekarang baru ada 11 provinsi di Indonesia yang bebas dari rabies.
Padahal, sudah ada vaksin dan serumnya. Kondisi ini menunjukkan, penanganan rabies tidak bisa hanya mengandalkan kedua hal tersebut.
Dibutuhkan upaya dari semua pihak agar rabies dapat dibasmi dengan tuntas. Terutama pada kalangan awam karena tidak semua orang memahami cara pencegahan dan pengobatannya secara tepat.
Terpenting, bagi semua pemelihara hewan sudah seharusnya bertanggungjawab atas anabulnya.
Yuk, vaksinasi rutin hewan peliharaannya dan dijaga agar tidak mudah terinfeksi rabies!