Mohon tunggu...
Lia
Lia Mohon Tunggu... Lainnya - A Science and Pop Culture Enthusiast

Passionate on environment content, science, Korea and Japanese culture.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Setiap Insan Itu Berharga dan Layak Bahagia

13 Juni 2023   08:51 Diperbarui: 23 Juni 2023   15:25 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka, tak mengherankan jika seseorang mudah membanding-bandingkan hidupnya dengan orang lain. Seolah konten-konten di media sosial adalah standar hidup yang harus dipenuhi agar lebih diterima.

Dampaknya, tidak jarang seseorang makin membenci dirinya ketika merasa tertinggal atau kurang sesuai dengan standar sosial yang ada. Kondisi ini sering disebut dengan toxicity dan terkadang memang tidak disadari terjadi. 

Alih-alih terus memikirkan hal tersebut, akan lebih bijak apabila diri sendiri mampu mengenali gejalanya. Berikut beberapa poin penting yang menunjukkan gejala adanya rasa benci pada diri sendiri yang dilansir melalui Hack Spirit.

Ketakutan akan kegagalan 

Perasaan takut akan kegagalan sebetulnya adalah hal yang lumrah, namun hal itulah yang dapat menghambat seseorang untuk tumbuh dan berkembang. 

Rasa takut tersebut menjadikan seseorang memilih untuk bertahan atau menetapkan tujuan dengan target rendah. Hal ini biasanya dilatarbelakangi karena perasaan insecure dan rendah diri karena kurang kompeten terhadap kapasitas diri.

Mudah meminta maaf pada kesalahan kecil

Meminta maaf adalah perbuatan terpuji, tapi tidak halnya dengan sering meminta maaf terutama pada kesalahan-kesalahan kecil. 

Jika ini sering dilakukan, hal tersebut menunjukkan bahwa seseorang merasa dirinya selalu bersalah dalam bersikap sehingga layak untuk gagal.  

Mudah membandingkan diri dengan orang lain

Membandingkan diri dengan orang lain adalah topik yang cukup sensitif untuk dibahas di media sosial dan menjadi pemicu utama rasa insecure. Tidak banyak orang menyadari bahwa masing-masing manusia memiliki proses hidup yang berbeda-beda. 

Ambil contoh sederhana, dari lahir saja sudah beda baik itu lingkungan, kondisi keluarga, dan sebagainya. 

Sebab itu, kehidupan seseorang di media sosial tidak bisa menjadi tolak ukur akan standar semua orang.  

Sulit menerima pujian

Apabila seseorang telah berhasil mencapai suatu hal dengan caranya sendiri, sudah sepatutnya layak mendapat pujian. Masalahnya, seseorang yang membenci dirinya sendiri justru menolak atau merasa denial dengan pujian tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun