Tanpa kita sadari, paus sangat berperan dalam mencegah pemanasan global di Bumi. Maka, tidak mengherankan jika laut sering disebut blue carbon atau penyerap karbondioksida di atmosfer. Jadi, penyerap karbon bukan hanya alga, fitoplankton, atau tumbuhan laut lainnya.
5. Hewan terancam yang terus diburu
Mengapa paus diburu? Apakah daging paus rasanya enak? Barangkali ini jadi pertanyaan orang awam yang mendengar paus diburu untuk dimakan, tapi belum pernah mencicipi masakan daging paus.
Perburuan paus tidak hanya untuk memanfaatkan dagingnya, tapi juga minyak dan lemaknya. Banyak yang mengatakan bahwa daging paus itu enak, rasanya mirip daging sapi. Namun, banyak pula yang menyebutkan jika daging paus mengandung merkuri sehingga tidak aman dikonsumsi.
Meski demikian, minyak dari ikan paus dinilai paling berharga. Minyak paus telah banyak dimanfaatkan dalam industri obat-obatan maupun suplemen. Terdapat banyak nutrisi penting dalam minyak paus tersebut seperti vitamin A dan vitamin D. Sebab itu, hingga saat ini perburuan paus masih terus terjadi.
Dilansir dari Mongabay, Norwegia merupakan negara yang dikenal sebagai pemburu paus terbesar di dunia. Menurut International Whaling Commission (IWC), sekitar 12 ribu ekor paus jenis minke telah diburu dari tahun 1986 -- 2014. Data International Union for Conservation of Nature (IUCN) mengungkap beberapa jenis paus masuk dalam kategori genting (endangered), yaitu paus biru, paus sirip, dan paus sei. Sementara satunya lagi, yakni paus sperma masuk kategori rentan (vulnerable).
Masih maraknya perburuan paus saat ini membuat para pencinta mamalia laut tersebut membuat kampanye, contohnya Attorney Woo. Dalam drama Extraordinary Attorney Woo episode 12, ada cuplikan di mana Attorney Woo dan Jun Ho berkencan dengan membuat kampanye "Hentikan perburuan paus".
Menggemaskan bukan? Pasangan tersebut bisa dibilang memang unik dan membuat penonton baper sendiri rasanya. Barangkali para pembaca juga bisa mencontoh ide kencan ala Attorney Woo tersebut. Kencan yang sekaligus berdampak bagi sekitar terutama lingkungan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI