Tambak yang terkena limpasan air hujan secara terus-menerus merupakan bencana bagi para petambak. Air hujan sifatnya asam dan tawar sehingga apabila masuk ke tambak dapat mempengaruhi standar kualitas air pada budidaya udang. Jika pH terlalu asam atau alkalinitas air turun, maka udang akan mudah stres dan mati.
Untuk itu, ketika terjadi hujan sebaiknya segera lakukan pengecekan segera. Berikutnya, berikan treatment seperti mengoperasikan semua aerator untuk menjaga kestabilan oksigen, mengeluarkan air hujan dari tambak/kolam melalui sistem pembuangan atas, dan menaburkan kapur untuk meningkatkan pH.
4 Ciri Udang Sedang Stres
Sebagai petambak udang, pastinya Anda ingin menghasilkan panen yang banyak. Untuk itu, mari cegah kematian udang dengan mengenali tanda udang sedang stres berikut ini.
1. Tingginya kadar glukosa darah
Tanda udang stres bisa dilihat dari kadar glukosanya. Menurut Lorenzon et al. (2000), udang yang sehat memiliki kadar glukosa darah sekitar 10-34 mg/dL. Sebuah riset juga membuktikan bahwa udang yang dipelihara dengan padat tebar tinggi, yakni 20 ekor/15 L mempunyai kadar glukosa darah tertinggi mencapai 63,83 mg/dL. Artinya, udang mengalami stres.
2. Udang tidak nafsu makan
Sama seperti makhluk hidup lainnya, udang yang stres akan mengganggu kinerja metabolisme dalam tubuhnya. Jika terjadi, maka proses kecernaan makanan pada udang akan menurun sehingga nutrisi yang tercerna sedikit. Hal ini dapat membuat sistem imun udang menurun pula sehingga menjadi celah bagi virus atau penyakit lainnya untuk masuk.
3. Rentan terkena penyakit
Akibat penurunan sistem imun, udang semakin rentan terjangkit penyakit. Penyakit bintik putih atau white spot yang disebabkan virus White Spot Syndrome Virus (WSSV) merupakan salah satu penyakit yang paling berdampak pada kematian udang. Virus tersebut mudah menular sejak dalam 3-10 hari setelah ada gejala. Seringkali, petambak mengalami kerugian besar akibat penyakit tersebut.
Selain penyakit tersebut, beberapa penyakit lainnya yang biasa menyerang udang di antaranya penyakit kotoran putih (White Feces Disease/WFD), penyakit myo, penyakit EMS, dan penyakit kepala kuning.
4. Terganggunya proses molting
Udang termasuk kelompok crustacea yang mengalami molting dalam masa pertumbuhannya. Apabila udang stres, maka nutrisi yang masuk tidak akan optimal diserap tubuhnya. Terganggunya proses penyerapan nutrisi penting seperti kalsium (Ca), protein, dan zat lainnya dapat menyebabkan proses molting udang terganggu. Kondisi ini berakibat pada pertumbuhan udang yang melambat sehingga menurunkan produktivitas budidaya udang.
Itulah sederet informasi mengenai kesalahan dalam budidaya yang dapat mengakibatkan udang mudah stres dan ciri-cirinya. Semoga informasi ini bermanfaat, khususnya bagi petambak udang. Budidaya udang tersebut memang memiliki tantangan tersendiri, tapi dengan keuletan dan kerja keras akan memberikan keuntungan besar.
Referensi:
Arsad S, Afandy A, Purwadhi AP, Maya B, Saputra DK, Buwono NR. 2017. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. 9(1): 1-14.