Cara Perawatan
Meskipun luka bekas khitan lebih cepat sembuh, namun tetap saja khitan smartklamp juga perlu perawatan, diantaranya :
- Dengan metode smart klamp ini, anak masih harus tetap memakai klamp sampai beberapa hari kedepan, sedikitnya 5 hari hingga jadwal kontrol.Â
- Di hari ke-5, setiap 2 jam sekali, bekas luka khitan yang dijepit klem ditetesi baby oil, gunanya untuk melonggarkan alat jepit pada klem yang nantinya akan dilepas.
- Anak diharuskan berendam dalam air minimal 10 - 15 menit sebelum mandi, pagi dan sore.
- Sehari sebelum kontrol, alat penjepit klem dibuka secara manual menggunakan gunting kuku, sehingga yang tinggal hanyalah alat berupa tabungnya saja. Baru kemudian tabungnya dilepas saat anak kontrol ke dokter/klinik.
Untuk pengelupasan kulit mati pada jaringan alat vital memang memerlukan waktu beberapa hari. Kadang sebelum pengelupasan, akan terlihat seperti nanah disekitar kulit mati. Itu tidak berbahaya, hanya sebagai tanda penyembuhan.Â
Jika memang kita sebagai orang tua mulai merasa khawatir, boleh dilakukan pengompresan menggunakan air infus yang di teteskan ke tisu/kain kering, baru kemudian ditempelkan ke alat vital.
Secara keseluruhan, sunat metode smart klamp ini memang terkesan praktis dan mudah dalam perawatannya. Dan yang terpenting bagi orangtua adalah tidak melihat anak menangis menjerit-jerit kesakitan ataupun jika harus melihat luka khitan anak yang tak kunjung sembuh.Â
Kekurangan Smart Klamp
Selain keunggulan, pastilah ada kelemahannya. Kelemahan smart klamp ini diantaranya :
- Anak merasa kurang nyaman, dengan alat klamp yang masih menempel di alat vital.
- Jika dilakukan bukan oleh tenaga profesional, akan ada kemungkinan yang akan menyebabkan infeksi, kerusakan penis hingga pengulangan operasi khitan. Ini berlaku bukan hanya pada metode smart klamp saja, tapi juga dengan sunat laser serta konvensional. Maka dianjurkan melakukan khitan di dokter khusus khitan ataupun klinik khusus khitan.
Â
Namun menurut penelitian para ahli, dari 7.500 anak yang dikhitan dengan metode smart klamp ini, hanya 2% yang mengalami kegagalan. Berbeda dengan khitan konvensional yang mengalami komplikasi/kegagalan hingga mencapai angka 10 %.
 Semenjak diperkenalkan pada tahun 2001, oleh ahli bedah asal Jerman, metode smart klamp ini sudah banyak diminati oleh banyak orangtua yang berniat mengkhitankan anak-anak mereka, bahkan metode smart klamp ini sudah direkomendasikan oleh WHO sebagai metode khitan yang paling aman.
Nah, buat para orang tua yang mempunyai anak laki-laki yang cukup umur untuk dikhitan tak ada salahnya untuk mencoba khitan dengan metode smart klamp ini, dan jangan khawatir terjadi komplikasi/kegagalan. Selama dilakukan oleh tenaga profesional, dijamin aman kok. Apalagi sekarang ini sudah banyak klinik khitan di kota-kota besar yang sudah menerapkan metode smart klamp ini, jadi tidak perlu jauh-jauh keluar kota untuk mendapatkan pelayanan sunat smart klamp ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H