Mohon tunggu...
Lia M. Rahmalia
Lia M. Rahmalia Mohon Tunggu... Guru - Guru TK

Seorang guru TK yang senang membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perjalanan di Malam Hari [Part 2]

4 November 2022   12:07 Diperbarui: 3 Januari 2023   22:15 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Canva

Perasaannya mulai tidak enak, karena yang dilaluinya hanyalah jalan beraspal kecil untuk ukuran jalan provinsi serta rumah-rumah pun jarang ditemuinya. Ditambah kegelapan sudah mulai menyelimuti bumi. Untuk memastikan jalan yang dilaluinya, Adnan menghentikan motor sejenak di pinggir jalan, di bawah pohon yang agak rindang, lagi-lagi, Adnan hanya bisa menggerutu dalam hatinya.

"Haduuh gimana nich, sinyal gak ada, mau nelpon atau berkirim pesan lewat WA  juga gak bisa, apalagi mengaktifkan google map, ditambah sinyal yang benar-benar tidak bersahabat."

Yang dilihatnya cuma huruf "E" yang menunjukkan sinyal jelek.

Dalam gelapnya malam, hati Adnan mulai timbul perasaan kesal, kecewa, menyesal dan sedih, dan hampir putus asa, campur aduk jadi satu.

Tiba-tiba dari kejauhan dilihatnya seorang bapak-bapak berjalan sendiri membawa kayu di pundaknya. Melihat hal tersebut, perasaan Adnan kembali bersemangat, karena ada sedikit harapan, dengan tergesa-gesa dia "menstarter" motornya, setelah dekat, lalu bertanya pada bapak-bapak tersebut,

"Pak kalau jalan ke Kuningan kemana ya?"

"Terus aja lurus ke sana de" jawabnya.

"Terima kasih pak" sahut Adnan  dengan hormat.

"Sama-sama" jawabnya kembali.

Kembali Adnan menghidupkan motor kesayangannya, namun  entah mengapa dengan spontan Adnan menolehkan mukanya ke belakang, tetapi si bapak yang tadi ditanyainya sudah tidak terlihat lagi.

Adnan merasa kaget sekali,

"Kemana si bapak yang barusan aku tanya ya, perasaan baru berapa detik yang lalu, nggak mungkin kalau tidak terlihat, meskipun suasana gelap, tapi aku yakin pasti bakalan terlihat, karena jalanan lurus, dan tidak ada jalan setapak ke kiri maupun kanan jalan, kok ngilang ya?" Tanya Adnan pada dirinya sendiri.

Tapi perasaan herannya dia tutupi dengan berpikir positif, bahwa mungkin saja karena matanya yang kurang awas atau memang sudah berbelok ke arah lain, atau mungkin saja si bapak tersebut tinggal di daerah sana.

Untuk itu Adnan pun meneruskan perjalanan dalam gelapnya malam, di rimbunnya pepohonan pinggir jalan serta dalam rintik hujan. Tetapi tiba-tiba motor yang dikendarainya mendadak mati dan susah dihidupkan. Bulu kuduknya sedikit berdiri, tapi dia berusaha tetap tenang. Untuk itu sambil beristirahat sejenak Adnan berhenti menghidupkan motornya. Perasaannya pun seperti tersadar, dengan dua kejadian aneh yang baru dialami secara beruntun tersebut.

Adnan pernah mendengar cerita temannya yang pernah mengalami hal aneh di perjalanan, temannya tersebut membuang rokok yang telah dinyalakan, maka dia pun mencoba hal  itu sambil berdo'a minta perlindungan Allah SWT. Bukan karena percaya pada hal-hal yang berbau tahayul, tapi siapa tahu kalau sudah dicoba, akan berbuah baik.

Anehnya, setelah dia melakukan hal itu, tiba-tiba motornya kembali bisa di hidupkan, Adnan pun meneruskan perjalanan dan sampai dengan selamat di tempat yang ditujunya. Alhamdulillah.

Selesai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun