Mohon tunggu...
Lia Pram
Lia Pram Mohon Tunggu... Freelancer - a writer

"Just life, we're still good without luck. Even if you lose your way, keep taking light steps that make a click clacking sound. Take your time. There's no right, honestly perhaps everyone wants to cry. Maybe they get angry because they don't want to get sad." –Lee Jieun

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Pasca PHK: Kekuatan untuk Bangkit

20 Agustus 2023   21:25 Diperbarui: 22 Agustus 2023   10:26 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pengangguran | Sumber: Freepik

Saya berusaha untuk tetap optimis, bahwa support yang tak terbendung dari mana pun asalnya suatu saat akan membuahkan hasil yang manis. Oleh karena itu, saya terus berusaha memberi dukungan, sharing lowongan—berharap suatu saat kami bisa bangkit kembali dan menemukan titik terang.

Management trainee di perusahaan retail tersebut menjadi satu-satunya harapan saya, karena setelahnya saya masih belum mendapat panggilan lagi di tempat lain (tapi saya juga masih tetap aktif melamar ke sana-sini, kok). Meski deg-degan tak karuan karena pegangan saya kini tinggal satu, tak henti-hentinya saya mengucap beribu syukur sebab pada akhirnya bisa lolos sampai tahap store internship. 

Tidak pernah terpikirkan oleh saya bahwa di usia segini saya masih bisa mendapat kesempatan untuk mengikuti proses rekrutmen management trainee. 

Duluuu sekali saya pernah mengikuti proses rekrutmen untuk program yang sama di salah satu bank swasta dan perusahaan multinasional asal Sri Lanka yang bergerak di bidang fashion. Keduanya gagal di tahap akhir.

Salah satu hal yang membuat saya semakin bahagia adalah rekan setim saya yang sama-sama terdampak PHK juga lolos sampai tahap yang sama! 

Saya bersyukur sekali pernah membagi info lowongan ini kepadanya, jadi kami bisa sama-sama saling share pengalaman, lalu berdiskusi mengenai apa yang harus dilakukan untuk tahap selanjutnya agar kami berdua lolos. 

Sepanjang mengikuti proses rekrutmen, saya sering berkata dalam hati, "Jadi ini yang namanya kekuatan berbagi. Senang rasanya bisa men-support orang!"

Saya sudah membayangkan jika kami berdua diterima. Apalagi jika mendapat penempatan di regional yang sama, wah, senang sekali rasanya masih bisa saling bertemu dan bercerita banyak. Tapi membayangkan saya akan ditempatkan di area lainnya pun juga tak kalah seru, sebab memang sedari kecil saya terbiasa pindah dari satu kota ke kota lainnya karena pekerjaan Bapak. 

Di Nusantara ini, pulau besar yang belum pernah betul-betul saya tinggali adalah Sulawesi (saya hanya sempat tinggal di Makassar sekitar seminggu untuk transit saat proses perpindahan ke Jayapura, serta ke Manado untuk membantu proses pindahan Bapak yang saat itu sudah ditinggal Mama berpulang).

Saya juga belum pernah merasakan tinggal lama di Bali dan Kalimantan. Hmm... di Samarinda sebenarnya sempat tinggal beberapa tahun, sih, tapi saat itu saya masih balita jadi belum ingat banyak.

Saya bahkan sampai berandai-andai, "Bagaimana kalau sampai ditempatkan di area yang benar-benar belum pernah didatangi sebelumnya—Batam misalnya? Wah, pasti seru!" Saat itu saya benar-benar siap, tidak sabar untuk menerima tantangan dan memulai petualangan baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun