Miftah Maulana atau yang lebih dikenal dengan Gus Miftah hingga saat ini masih jadi perbincangan publik. Belum juga reda insiden olok-olokannya terhadap penjual es teh yang viral dan menimbulkan kontroversi, baru-baru ini beredar video lawas Gus Miftah di media sosial  yang melontarkan candaan menghina kepada seniman senior serbabisa Yati Pesek.
Video yang tersebar di dunia maya itu menuai perbincangan dari berbagai kalangan karena merendahkan Yati Pesek sebagai seorang perempuan sekaligus seniman. Dalam potongan video tersebut, Gus Miftah terlihat manggung bareng dengan Yati Pesek dalam sebuah acara pagelaran wayang kulit pimpinan dalang Ki Warseno, Didaerah DIY Yogyakarta.
Awalnya Gus Miftah mengajak pesinden yati pesek untuk naik keatas panggung, Namun Gus Miftah menanggapi Yati Pesek yang sebelumnya melantunkan tembang berjudul Bajing Loncat. kata-kata yang dilontarkan Gus Miftah justru merendahkan pesinden legendaris 72 tahun tersebut.
 "Niki wau lagune Bajing Loncat. Bajingane kulo ajak munggah"  kata Miftah kepada Yati Pesek.
Yati Pesek pun merespons, "Saiki sampeyan arepa enom dadi guruku lho" ucap Yati Pesek.
Bukannya berhenti, Gus Miftah justru melanjutkan candaannya ke Yati Pesek dengan nada menghina.
"Kulo bersyukur Bude Yati elek, jadi sinden nek ayu dadi l**te iki " ucap Gus Miftah.
Merasa semakin tak nyaman, Yati Pesek pun mengingatkan status Gus Miftah. "Saiki kok dadi suarane koyo ngono. Oh untung Gus, saiki sampeyan ora dadi ustadz, ora kiai" tutur Yati Pesek.
Yati bahkan bercanda bahwa mungkin Gus Miftah menaruh hati kepadanya karena berbicara dengan cara seperti itu.
"Ini anak muda jangan-jangan jatuh cinta sama saya. Kok ngomongnya jadi gitu?," katanya. Â Â Â Â Â Â Â Â Â
Merespons hal itu, Gus Miftah menjelaskan kepada dalang Wayang Kulit bahwa ia takut meninggal lebih dulu jika sampai memiliki perasaan terhadap Yati.
"Tadinya mau saya seriusin Pakde, tapi saya khawatir mati duluan," ucapnya.
"Loh sebabnya apa?," tanya dalang kepada Miftah.
"Saya bisa keracunan soalnya 'susunya' sudah kadaluarsa," jawab Gus Miftah.
Reaksi kecewa bermunculan dari berbagai kalangan. Candaan Gus Miftah terhadap Yati Pesek pun dinilai keterlaluan. Banyak yang menyayangkan perilaku Gus Miftah, mengingat ia adalah seorang tokoh agama.
Meski dalam konteks bercanda di atas panggung, Gus Miftah tak sepantasnya berbuat seperti itu. Selain dapat kecaman dari netizen, video yang beredar tersebut juga makin mendapat sorotan lebih besar usai Ni Luh Djelantik, seorang aktivis perempuan dan pengusaha turut mengomentari dan menyindir Gus Miftah di media sosial.
"Seharusnya seorang tokoh agama memberikan contoh baik, bukan melontarkan candaan yang merendahkan orang lain. Candaan tersebut merupakan penghinaan terhadap perempuan dan tidak mencerminkan nilai-nilai yang diajarkan dalam agama," ucap Ni Luh Djelantik.
"Ya aku cuma diam saja walaupun sebenarnya hatiku sakit sekali. Ya aku ini dari kecil jadi seniman sampai jadi tua itu menjaga budayaku beneran ngger, tidak cuma asal-asalan"
"Aku ada di mana saja tetap pakai budi pekerti, tata krama yang benar. Kok aku sama Miftah dibilang kayak begitu," kata Yati dalam video yang diunggah Erick Estrada, dikutip dari detikcom, Sabtu (7/12/2024).
Perkataan Yati pun terdengar begitu sakit hati . pesinden senior itu bertanya apa yang menjadi salahnya, hingga dihina oleh Gus Miftah.
"Salah ku apa? Padahal aku mujahadah di situ, aku tidak pernah dibayar, tidak minta bayaran. Aku cari ilmu, ternyata kayak begitu. Aku cuma bisa menahan, cuma diam saja," ujarnya Yati.
"semoga semua selamat, sehat semua, teruskan seni budaya kita. Doakan ibu sehat selalu," imbuh Yati.
Mendengar cerita itu, Erick Estrada pun mengaku dirinya ikut sakit hati. Ia kecewa sikap sang pendakwah yang menjadi sosok panutannya.
Erick Estrada menyarankan Gus Miftah untuk meminta maaf langsung kepada Yati Pesek.
"Buat sampeyan Mas Miftah ayo silaturahmi, minta maaf, minta maaf (ke Yati Pesek)" pesannya.
Kata Gus Miftah, peristiwa dialog dirinya dengan Yati Pesek itu sudah berlalu. Namun belakangan, videonya baru viral di media sosial "Itu monggo saja. Itu saya bisa berbuat apa? Video sudah tahun yang lalu kembali diungkit.
 "Insyaallah hubungan saya dengan beliau yang terbaik. Kalaupun itu diambil, diviralkan kembali, ya saya bisa berbuat apa?" ujarnya.
Karena dia merasa setiap orang punya masa lalu. Dia percaya orang yang buruk bisa memperbaiki diri menjadi orang yang lebih baik di kemudian hari.
"Memang saya selalu mengatakan orang baik pasti punya masa lalu, dan orang jelek saya meyakini pasti ada masa depan," ujarnya.
Pasca kejadian tersebut, hubungan antara pemilik Pondok Pesantren Ora Aji di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan Yati Pesek diklaim tetap baik.
Dan dia mengaku sudah berkomunikasi dengan Yati Pesek. Dia akan mengunjungi Yati Pesek di Sragen, Jawa Tengah.
"Saya sudah berkomunikasi dengan abah saya Sragen. Dan saya setelah ini insyaallah akan bersilaturahmi dengan beliau," kata Miftah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H