Mohon tunggu...
Lianche Manullang
Lianche Manullang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hubungan Internasional Universitas Jember

Mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Cryptocurrency

Apa Itu Cryptocurrency: Transaksi dan Investasi Masa Kini

20 Maret 2023   01:09 Diperbarui: 20 Maret 2023   01:11 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan

Gelombang globalisasi terus meningkat tajam dan menjangkau pada aspek yang semakin luas. Globalisasi telah mempengaruhi kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan budaya manusia. Dampak yang paling dapat dirasakan saat ini yaitu berbagai kemudahan dalam melakukan kegiatan sehari-hari dengan teknologi. teknologi masa kini menawarkan segala cara instan dalam melakukan berbagai kegiatan dan cenderung lebih praktis. Sejak tahun 1980 fenomena globalisasi terus berkembang dan telah menyentuh tingkat sistem, aktor, proses, dan individu.

Globalisasi ekonomi dewasa ini dipahami sebagai upaya untuk mengintegrasikan ekonomi nasional setiap negara ke dalam suatu sistem ekonomi global. Diperlukan adanya satu sistem yang sama untuk mengatur dan mengontrol lalu lintas ekonomi global. Hal ini untuk menghindari kemungkinan konflik yang akan terjadi antarnegara dalam melaksanakan kegiatan ekonomi, seperti ekspor impor. Globalisasi dapat terjadi karena dua hal, yaitu faktor kemajuan teknologi dan kebijakan nasional suatu negara.

Kemajuan teknologi menjadi faktor penting dalam globalisasi dan pendorong perubahan besar dalam sistem perekonomian dunia. Teknologi telah berhasil mengubah industry dunia dan memfasilitasi segala bentuk transaksi ekonomi. Melalui teknologi, segala bentuk kegiatan transaksi dapat dilakukan meskipun dengan jarak yang jauh. Perkembangan teknologi di era revolusi industri saat ini terjadi dengan sangat cepat dan kompleks. Teknologi saat ini juga menciptakan inovasi baru berupa Internet of Things (IoT) yang menjadikan internet sebagai jembatan penghubung benda fisik dengan jaringan virtual dan banyak digunakan dalam dunia bisnis saat ini. Inovasi ini pulalah yang menghadirkan sistem mata uang digital atau cryptocurrency yang dioperasikan dengan teknologi cryptography.

Pembahasan

Cryptocurrency merupakan sistem mata uang digital pertama di dunia dan menggunakan jaringan desentralisasi. Cryptocurrency hadir sebagai jawaban atas krisis finansial global pada tahun 2008. Pada saat itu terjadi masyarakat mengalami krisis kepercayaan terhadap perbankan konvensional akibat bangkrutnya dua bank investasi terbesar dunia, yaitu Bear Stearns dan Lehman Brother. Krisis tersebut terjadi di Amerika Serikat yang kemudian menyebar di berbagai negara maju seperti China, Finlandia, dan Eropa. Pada saat itu terjadi penurunan investasi swasta, penangguhan bank asing, penurunan produksi, dll. Eksistensi bank di negara-negara maju dan lembaga keuangan saat itu dipandang buruk oleh masyarakat. 

Saat masa krisis finansial tersebut kemudian muncullah 'Satoshi Nakamoto' yang menyamarkan namanya dan memperkenalkan cryptocurrency dengan sistem peer-to-peer sebagai solusi memulihkan keadaan. Cryptocurrency menjadi jawaban kebutuhan masyarakat utuk melakukan transaksi yang cepat dan murah serta memiliki pihak ketiga yang terpercaya. Kehadiran cryptocurrency kemudian diterima oleh masyarakat dan lebih dikenal dengan nama Bitcoin, salah satu jenis cryptocurrency yang paling popular. Sistem kerja bitcoin memerlukan e-wallet atau dompet digital untuk melakukan proses transaksi. Transaksi akan diproses dengan mengirimkan block ke jaringan peer-to-peer dan block dipecah agar transaksi berhasil. Setiap transaksi yang berhasil akan menerima reward berupa bitcoin.

Jenis-Jenis Cryptocurrency

            Saat ini terdapat banyak sekali jenis cryptocurrency yang beredar. Namun, tidak semua jenis tersebut merupakan legal dan memiliki dasar hukum yang jelas. pada tahun 2021, jenis cryptocurrency yang beredar yaitu sebanyak 4.501 dan diperkirakan akan terus meningkat. Beberapa yang paling poluer di antaranya:

  • Bitcoin

Bitcoin merupakan jenis mata uang cryptocurrency yang paling popular sejak awal kemunculannya hingga saat ini. Bitcoin juga menjadi jenis mata uang digital yang paling banyak digunakan. Saat ini jumlah bitcoin yang beredar yaitu 21.000.000 BTC dan jumlah tersebut tetap stabil dan tidak akan ditambah untuk menjaga nilai bitcoin itu sendiri.

  • Litecoin

Jenis ini hadir dengan kemampuan transaksi yang lebih cepat dan tidak memerlukan sistem yang memiliki spesifikasi tertentu.

  • Dogecoin

Dogecoin merupakan uang digital yang diturunkan dari bitcoin dan memiliki nilai yang lebih rendah. Saat ini jumlah Dogecoin yang beredar yaitu 100.000.000.000 DOGE.

Transaksi Cryptocurrency

            Proses transaksi elektronik saat ini membutuhkan pihak ketiga seperti lembaga keungan untuk menjamin keamanan dan kepercayaan pengguna. Transaksi elektronik saat ini menggunakan sistem komputasi yang aman dan melindungi pengguna dari segala bentuk penipuan. Lembaga keungan akan memproses setiap transaksi dan menjamin setiap transaksi berhasil. Namun proses ini akan menghadirkan biaya beban untuk setiap transaksi yang dilakukan. Beberapa proses transaksi juga tak jarang menetapkan minimal transaksi dan biaya transaksi yang cukup besar.

            Transaksi cryptocurrency kemudian hadir untuk mengatasi masalah tersebut. Cryptocurrency menggunakan sistem peer-to-peer server timestamp yang mencatat seluruh bukti kronologi transaksi. Dalam proses ini, setiap transaksi yang berhasil akan diberikan koin sebagai bukti tandatangan. Proses transaksi ini cukup panjang dan memiliki ranta skema yang sedikit rumit. Selain itu, ada istilah Mint dalam transaksi cryptocurrency, yaitu untuk memastikan setiap koin tidak dibelanjakan ganda. Mint akan mengeluarkan koin baru dan terpercaya. Setiap transaksi yang dilakukan akan tercatat dengan menggunakan sistem timestamp server sehingga menghindari kesalahan transaksi.

Sebagai fungsinya dalam bertransaksi, cryptocurrency saat ini sudah banyak digunakan oleh masyarakat. Jumlah penggunaan cryptocurrency sebagai alat transaksi meningkat setiap tahunnya, terlebih saat masa pandemi yang megharuskan masyarakat mengurangi kontak fisik satu dengan yang lain. Sistem uang digital cryptocurrency juga banyak digunakan di perusahaan-perusahaan seperti Microsoft, PayPal, Starbucks, ExpressVPN, dll.

Investasi Cryptocurrency 

            Salah satu kelebihan cryptocurrency yaitu proses transaksi yang cepat dengan keuntungan investasi yang besar. Nilai harga pada investasi cryptocurrency juga cukup menjajikan dan kenaikan yang besar. Namun, fluktuasi harga yang sangat tinggi ini pun memberikan resiko, karena akan menimbulkan kerugian yang bisa terjadi kapan saja. Akibat fluktuasi harga yang tinggi ini juga akan menimbulkan kejahatan berupa pencucian uang.

            Namun, investasi pada Bitcoin akan cenderung mengalami kerugian berupa penurunan nilai harga. Hal ini karena jumlah Bitcoin yang beredar sudah dibatasi dan tidak akan ditambah, yaitu 21 juta BTC. Nilai Bitcoin akan cenderung semakin naik tinggi apabila semakin banyak masyarakat yang melakukan investasi pada Bitcoin. Prinsip ini sama dengan peredaran emas yang terbatas dan memiliki harga yang mahal. Apabila terjadi inflasi, harga emas akan cenderung stabil bahkan meningkat.

Kesimpulan 

            Cryptocurrency hadir untuk memudahkan dan memberi keuntungan bagi pengguna sebagai salah satu bagian dari globalisasi. Banyak keuntungan yang didapatkan dengan cryptocurrency, salah satunya yaitu berinvestasi pada asset tidak bergerak. Investasi ini memberikan kenaikan harga jual yang cenderung jauh lebih tinggi dari pada harga beli. Selain itu, pengguna juga dimudahkan dengan proses transaksi yang dapat dilakukan dari mana saja dan bebas biaya transaksi. Namun, kerugian yang ditimbulkan juga harus menjadi perhatian, yaitu fluktuasi harga pada investasi yang sangat cepat dan tidak dibatasi waktu. Hal ini kemudian menyebabkan para investor depresi karena kehilangan uang dalam jumlah yang besar atau capital loss.

Referensi

B.L. Handoko. Keuntungan dan Resiko Berinvestasi di Cryptocurrency. BINUS University, accounting.binus.ac.id 2022.

A. Suprijanto. Dampak Globalisasi Ekonomi Terhadap Pereknomian Indonesia. Jurnal Ilmiah CIVIS, 2011.

R.C. Noorsanti., H. Yulianton., K. Hadiono. Blockchain - Teknologi Mata Uang Krypto (Crypto Currency). Prosiding Sendi_U, 2018.

N. Huda., R. Hambali. Resiko dan Tingkat Keuntungan Investasi Cryptocurrency. Jurnal Manajemen dan Bisnis, 2020.

S. Sihombing., M.R. Nasution., I. Sadalia. Analisis Cryptocurrency terhadap Fluktuasi Harga: Studi Kasus  Tahun 2019-2020 (Cryptocurrency Fundamental Analysis of Price Fluctuation: A Case Study of 2019-2020). Jurnal Akuntasi, Keuangan, dan Manajemen, 2021.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cryptocurrency Selengkapnya
Lihat Cryptocurrency Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun