Mohon tunggu...
Liana Apriani
Liana Apriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menelunsuri Akulturasi Islam Melalui Pernikhan, Khususnya Pada Masyarakat Sasak Lombok

31 Oktober 2023   15:19 Diperbarui: 2 November 2023   19:01 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber ghttps://tuanlempok.files.wordpress.com/2020/03/83820344_493132244944299_683905804886709780_n.jpg?w=300ambar

Artikel ini dibuat untuk memenuhi tugas "mata kuliah Perkembangan Masyarakat Indonesia" 

Islam sebagai agama kebudayaan dan peradaban besar dunia. ( jamalie, 2014).   Awal masuknya ke indonesia pada abad ke -7 (Said, 2016).  Penyebaran islam dilakukan dengan cara akulturasi  (Taufiq, 2013).  Akulturasi ialah proses sosial yang muncul jika ada kelompok masyarakat dengan latar belakang budaya tertentu  dihadapkan pada unsur kebudayaan asing di terima oleh kelompok masyarakat tersebut tampa menghilangkan ciri khas budaya itu.


Keontjaraningrat menyebutkan, Akulturasi merupakan proses sosial yang timbul apabila ada suatu kelompok manusia dengan kebudayaan asing sedemikian rupa sehingga unsur kebudayaan asing tersebut lambat laun diterima dan diolah kedalam kebudayaan sendiri tampa menghilangkan kebudayaan lokal tersebut.

 Islam memberikan sumbangsih terhadap keanekaragaman budaya Nusantara.  Islam tidak saja hadir dalam tradisi agung bahkan memperkaya popularitas dangan islamisasi kebudayaan dan pribumisasi,(Abdullah,2014). Pernikahan adalah institusi sosial yang memiliki peran penting.  Dalam  konteks islam, Pernikahan bukan hanya sekedar ikatan antara dua individu, tetapi mencerminkan akulturasi  nilai – nilai islam sebagai  budaya di seluruh dunia .  

Salah satu cara utama dimana akulturasi islam melalui pernikahan adalah melalui perpaduan adat dan tradisi budaya dengan ajaran  islam. Misalnya,  dalam pernikahan diberbagai negara muslim,  seringkali ada upacara adat dan istiadat  khas yang mencerminkan nilai – nilai lokal.  Namun dalam proses ini,  unsur – unsur  islam seperti akad nikah  dan ketentuan syariat dijunjung tinggi .


Khususnya di Lombok,  salah satu kegiatan atau tradisi yang dijumpai di masyarakat sasak adalah tradisi merariq. Tradisi merariq tergolong dalam tradisi adat yang sudah lama dilakukan oleh masyarakat sasak yang berada di Lombok  bahkan masih dilaksanakan sampai sekarang. Tradisi merariq yaitu membawa lari gadis oleh seorang pemuda untuk dijadikan sebagai seorang istrinya menjadi ciri khas suku sasak, karena itu sering diartikan sebagai kawin lari.Tradisi merariq ini begitu mendarah daging dalam masyarkat, sehingga apabila seseorang ingin mengetahui status pernikahan orang tersebut hanya pelu bertanya apakah yang bersangkutan telah merariq atau belum. 

Input sumber ghttps://www.jokembe.com/asset/gambar/Pakaian_Adat_dalam_acara_pernikahan_suku_sasak_lombok,_NTB.jpgambar
Input sumber ghttps://www.jokembe.com/asset/gambar/Pakaian_Adat_dalam_acara_pernikahan_suku_sasak_lombok,_NTB.jpgambar

Pada kasus perkawinan dengan sistem merariq, Pada awalnya melalui proses yang cukup panjang dan sangat berbelit- belit sampai muncul problematika diantara kedua belah pihak, apa bila pilihan tidak sesuai dengan keinginan orang tua.  Problematika yang terjadi yaitu proses yang  berbelit-belit dan  panjang dalam menentukan kesepakatan antara kedua belah pihak, dan ketika kesepakatan telah didapati oleh kedua belah pihak barulah mereka mengadakan upacara seperti sejati, nyelbar, mebait wali atau selabr dan sorong serah. Tahap akhirnya adalah nyongokola. Berdasarkan tahap proses merariq diatas dapat ditemukan proses yang signifikan yang terjadi dalam proses akulturasi islam dan budaya lokal dalam tradisi merariq budaya sasak .


Islam dan budaya memiliki memiliki keterkaitan yang erat dengan kehidupan masyarakat Islam, karena islam tidak hampa untuk menerima tradisi seperti merariq, Islam merupakan agama yang memiliki keterbukaan untuk menerima adat istiadat suatu bangsa atau daerah, sehingga masyarakat dapat dengan mudah untuk beradaptasi dan diterima Islam dalam kehidupan mereka. Tradisi merariq hadir ditengah - tengah masyarakat yang kental akan budaya lokal seperti halnya dengan tradisi merariq atau menikah merupakan sunnah dalam islam hanya saja yang membedakannya adalah tata cara pelaksanannya. Merariq atau menikah merupakan suatu akad yang sakral bagi setiap manusia .


Masyarakat sasak  memiliki tradisi yang khas untuk melalui proses pernikahan secara adat. Sebagaimana perkawinan dalam hukum Islam adalah suatu akad atau perikatan untuk mengalahkan hubungan antara laki - laki dan perempuan dalam rangka mewujudkan kebahagian hidup. Nilai- nilai Islam dalam tahapan merariq pada masyarakat sasak seperti:
1.  Perintah menikah

 Merupakan sunnatullah untuk hidup secara berpasang- pasangan.


2.  Larangan berzina

 Islam telah menunjukan perbedaan antara manusia dengan hewan dalam naluri seksual melalui perkawinan. Sehingga masyarakat sasak tidak memperbolehkan hubungan suami istri sebelum menikah.


3. Sedekah 

 Pada tahapan - tahapan proses merariq tetangga dan keluarga akan memberikan kayu bakar, kelapa, peralatan masak dan sebagainya untuk membantu meringankan beban orang yang merariq tersebut karna dalam setiap prosesnya tentu membutuhkan biaya yang cukup besar.


4. Gotong- royong

Pada tahapan proses merariq, tetangga dan keluarga akan berkumpul dan bekerja sama secara bergotong - royong mempersiapkan acara tersebut tampa mengharapkan imbalan.


5. Silaturrahmi

Menjalin hubungan kekerabatan karna manusia adalah mahluk sosial yang saling membutuhkan.


6. Memelihara martabat seorang wanita dimana seorang perempuan memiliki jaminan hukum yang jelas dan perlindungan sosial yang tegas.

Input sumber data:image/jpeg;base64,/9j/4AAQSkZJRgABAQAAAQABAAD/2wCEAAoGBxQUExYUFBQYGBYYGxocGhoaGx8gIR0cIiIaHCEfIiIcHysiHyAoIRwdJDQkKCwuMTExIiE3PDcwOy
Input sumber data:image/jpeg;base64,/9j/4AAQSkZJRgABAQAAAQABAAD/2wCEAAoGBxQUExYUFBQYGBYYGxocGhoaGx8gIR0cIiIaHCEfIiIcHysiHyAoIRwdJDQkKCwuMTExIiE3PDcwOy


Dari pernikahan tersebut memiliki peranan yang sangat penting sebagai wahan tersebarnya Islam, dimana dapat Pernikahan menjadi wahana bagi pengembangan identitas agama . Pasangan yang  menikah seringkali bersama – sama belajar mendalami ajaran islam, Menciptakan ruang bagi pertumbuhan rohani bersama. Ini dapat bertujuan pada praktik ibadah yang lebih kuat, seperti shalat berjamaah dan berpuasa bersama. yang menjadi integral dari kehidupan keluarga muslim .


Selain itu pernikahan adalah cara dimana nilai – nilai kesetaraan gender dalam islam dapat diterjemahkan kedalam tindakan sehari – hari.

Dalam islam suami istri sebagai mitra yang saling melengkapi. Hal ini tercermin dalam kewajiban mereka menjaga dan memberikan dukungan


Kesimpulannya,  pernikahan dalam budaya muslim adalah contoh konkret dari akulturasi Islam dan berbagi budaya. ini menggambarkan bagaimana islam dapat hidup berdampingan dengan budaya lokal,  sambil memperhatikan identitas dan nilai – nilai inti agamanya. Pernikahan bukan hanya kaitan Antara dua individu,  Tetapi juga ikatan Antara islam dan budaya yang beragam di seluruh dunia .

ayokuliahditazkia#Tadris Tazkia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun