Pengguna Bumble, seperti yang telah dijelaskan, berkomunikasi untuk mengurangi ketidakpastian tentang calon mitra. Proses ini melibatkan pertukaran informasi pribadi, dan pengguna secara aktif berusaha menciptakan keterbukaan. Informasi-informasi ini menjadi kunci untuk membentuk pemahaman awal tentang satu sama lain. Konsep Utama: Teori ini mengatakan bahwa dalam tahap awal interaksi, orang cenderung berkomunikasi untuk mengurangi ketidakpastian tentang pihak lain.
Aplikasi pada Bumble: Pengguna Bumble berkomunikasi dengan tujuan mengurangi ketidakpastian tentang mitra potensial. Mereka dapat bertukar informasi pribadi, seperti minat, hobi, atau rencana masa depan, untuk menciptakan keterbukaan.
2) Teori Pertukaran Sosial (Social Exchange Theory):
Tentang bagaimana pengguna Bumble terlibat dalam pertukaran sosial. Mereka memberikan informasi pribadi, waktu, dan perhatian dengan harapan mendapatkan manfaat dalam bentuk koneksi yang bermakna atau bahkan hubungan asmara. Ini menciptakan dinamika pertukaran yang mendasari komunikasi antar pengguna.
● Konsep Utama: Teori ini menekankan pertukaran sumber daya sebagai dasar dari interaksi sosial. Orang berkomunikasi dengan harapan mendapatkan manfaat atau kepuasan dari hubungan tersebut.
● Aplikasi pada Bumble: Pengguna Bumble dapat dilihat sebagai pihak yang terlibat dalam
● pertukaran sosial. Mereka memberikan informasi pribadi, waktu, dan perhatian dengan harapan mendapatkan koneksi yang bermakna atau bahkan hubungan asmara.
● Kombinasi Keterbukaan dan Pertukaran:
● Pengguna Bumble, pada awalnya, mungkin merasakan ketidakpastian tentang sejauh mana
● mereka cocok dengan calon mitra. Oleh karena itu, mereka akan berusaha mengurangi
● ketidakpastian ini melalui pertukaran informasi.