Bab 1
Desa Waturaka, dengan suasana yang penuh dengan kehangatan dan keindahan alam. Di sini, di antara  hijaunya perbukitan dan hembusan angin laut, tumbuh kisah persahabatan dan cinta. Kelompok sahabat, yang tak bisa dipisahkan satu sama lain, menjadi fokus utama cerita ini. Moon, Lumi, Willow adalah kelompok sahabat perempuan yang terbentuk saat SMP.
Jesper, Gabe dan Domu membentuk kelompok sahabat laki-laki yang terbentuk saat SMP. Saat ini mereka sudah menginjak di bangku SMA, dan masih bersama sahabat-sahabatnya dari waktu SMP. Kecuali, Moon dan Jesper memang sudah bersahabat dari kecil.
Kehidupan sehari-hari di Desa Waturaka yang berdekatan dengan Pantai Walakiri yang indah seperti gambaran lukisan kehidupan yang tenang dan damai.
Moon, sebagai tokoh utama, yang semangat ceria yang mewarnai hari-hari.
Lumi, pencinta seni, melihat keindahan di setiap detail hidup.
Willow, gadis pemimpi, yang selalu bersemangat untuk mengeksplorasi petualangan baru.
Jasper, sebagai sosok yang tumbuh bersama Moon, memberikan stabilitas dan dukungan dalam persahabatan ini.
Gabe, dengan keceriaannya, selalu berhasil menghadirkan tawa dan kegembiraan.
Domu, sahabat yang selalu ada dalam suka dan duka, menambah kehangatan di antara mereka.
Namun, di balik keharmonisan yang terpancar dari persahabatan mereka, kebingungan muncul. Sentuhan-sentuhan lembut dan pandangan yang berbicara lebih dalam mulai menyebar di antara mereka. Masalah cinta, yang datang begitu alami seperti hembusan angin, muncul di tengah-tengah kebersamaan. Pertanyaan-pertanyaan pun muncul Masing-masing karakter mulai merasakan getaran aneh, suatu rasa yang lebih dari sekadar kehangatan persahabatan. Inilah masalah yang mulai membingungkan dan menguji persahabatan di antara mereka.
Bab 2
Kehidupan di Desa Waturaka dan Pantai Walakiri menjadi saksi perkembangan hubungan antara Moon dan Jasper. Sentuhan hati yang semula hanya menjadi bayang-bayang di kebersamaan mereka, kini muncul dengan nyata.
Pagi itu, Moon dan Jasper duduk di bawah pohon cemara, tempat favorit mereka sejak kecil. Pandangan mereka bertemu, dan udara seakan penuh dengan getaran aneh yang sulit dijelaskan.
Jasper : "Moon, ada sesuatu yang ingin aku katakan," ucap Jasper dengan hati-hati, memecah keheningan yang tercipta di antara mereka.
Moon : " Apa itu, Jasper? ucap moon dengan mengangkat mata, matanya penuh keingintahuan.
Jasper : "Kita sudah bersama sejak kecil, Moon. Kita tumbuh bersama, menghadapi segala sesuatu bersama. Tapi, akhir-akhir ini, aku merasa ada yang berubah di antara kita," ungkap Jasper, ekspresinya mencerminkan ketidakpastian.
Moon : " Apa yang kau maksud, Jasper?" ungkap Moon dengan merasakan detik-detik ketegangan, hatinya berdebar lebih cepat.
Jasper : ""Rasanya lebih dari persahabatan, Moon. Ada sesuatu yang lebih, dan aku tidak tahu harus bagaimana lagi," jawab Jasper, matanya mencari jawaban di mata Moon.
Konflik yang muncul yaitu Perasaan cinta yang tiba-tiba datang di antara Moon dan Jasper membawa ketidakpastian ke dalam kelompok persahabatan mereka.
Willow, yang peka terhadap perubahan, melihat perubahan itu sebelum Moon dan Jasper menyadarinya sendiri. Dalam suatu adegan di pinggir pulau cemara dengan suara ombak yang menenangkan hati, Willow menyatakan kekhawatirannya kepada Moon.
Willow : "Kau dan Jasper, Moon. Aku melihat sesuatu yang tak biasa di matamu. Apa yang terjadi di antara kalian?" tanya Willow dengan lembut.
Moon terdiam sejenak sebelum akhirnya menjawab
Moon : "Aku sendiri tidak tahu, Willow. Semuanya begitu rumit. Jasper dan aku, kita seperti terperangkap dalam dunia perasaan yang baru."
Lumi, dengan bijaksananya, mencoba meredakan ketegangan dalam situasi ini.
Lumi : "Kita harus tetap bersama, tak peduli apa pun yang terjadi. Persahabatan kita tak boleh hancur hanya karena perasaan cinta yang muncul di antara dua orang."
Suatu hari, Desa Waturaka dihebohkan oleh kedatangan seorang seniman lokal yang terkenal. Lukisan-lukisan indahnya memenuhi sudut-sudut desa, dan acara pameran seni digelar di bawah langit biru yang cerah. Seniman itu, dengan raut wajah misteriusnya, memberikan dampak tak terduga pada persahabatan ini.
Lumi, yang selalu peka terhadap seni langsung menghampiri pameran itu.
Lumi : "Lukisan ini seperti menggambarkan keadaan kita, ya? Persahabatan dan cinta di bawah langit desa ini." ucap lumi kepada willow,Gabe,da Domu
Mereka bertiga hanya mengangguk.
Namun, Sentuhan seniman itu memunculkan perasaan yang tak terduga di antara beberapa sahabat. Moon dan Jasper, yang tergambar berdua dalam lukisan, merasa perasaan itu semakin nyata.
Moon : "Dunia ini bagai menciptakan kisah cinta di antara kita, Jasper," ujar Moon dengan pandangan yang penuh makna.
Jasper mengangguk, namun pandangannya berubah serius.
Jasper : "Tapi, bagaimana dengan persahabatan kita, Moon? Apa yang akan terjadi pada persahabatan kita?"
Konflik internal dan eksternal yang tak terduga pun mulai membelenggu Desa Waturaka. Pertanyaan-pertanyaan sulit harus dijawab, dan persahabatan ini pun diuji oleh dinamika percintaan. Sementara lukisan itu menjadi saksi bisu perjalanan mereka, persahabatan dan cinta di Desa Waturaka semakin menyajikan konflik-konflik yang meresahkan.
Bab 3
Cinta di antara Moon dan Jasper mencapai puncaknya di tengah Desa Waturaka yang tenang. Malam itu, di bawah langit penuh bintang, Moon dan Jasper duduk di tepi pantai, tempat yang selalu menjadi saksi bisu perjalanan cinta mereka.
Moon :""Jasper, kita harus menghadapi kenyataan ini," ujar Moon, matanya penuh dengan keraguan
Jasper menatapnya dengan serius
Jasper: Â "Aku mencintaimu, Moon. Tapi kita tak boleh merusak persahabatan kita."
Keputusan sulit harus diambil, dan di antara suara ombak dan desiran angin, Moon dan Jasper memutuskan untuk menjaga keutuhan persahabatan mereka. Cinta mereka akan selalu ada, tetapi persahabatan tetap menjadi hal penting yang tidak boleh tergoyahkan. Mereka takut jika persahabatan mereka akan rusak karena cinta.
Sementara itu, yang lain juga menghadapi ujian sejati terhadap persahabatan mereka.
Lumi, dengan bijaksananya, berkata kepada Willow.
Lumi : "Cinta tak selalu harus merusak, Willow. Kita bisa tetap bersama tanpa kehilangan diri kita sendiri."
Suatu pagi, di bawah pohon cemara yang bersaksi atas berbagai kisah persahabatan, dan berkumpul untuk merayakan kebersamaan mereka.
Lumi :"Lihatlah langit ini, Ia menyaksikan setiap tawa, setiap tangis, dan setiap masalah yang kita lewati. Persahabatan kita seperti langit ini, indah dan tak terbatas."
Pesan tentang kejujuran dan keberanian untuk menghadapi perasaan muncul dalam percakapan antara Moon dan Willow.
Moon : "Mungkin kita tak tahu apa yang akan terjadi nanti, Willow. Tetapi kita punya satu sama lain dan kejujuran kita. Itu sudah cukup," ujar Moon dengan tulus.
Willow setuju, "Persahabatan kita adalah harta yang tak ternilai. Mari kita pelihara satu sama lain."
Jasper, Gabe, dan Domu pun mengangguk menandakan setuju dengar pernyataan Willow.
Naskah drama ini berakhir dengan kelompok sahabat duduk di tepi pantai walakiri dengan pemandangan yang indah, senyum di wajah mereka mencerminkan kedamaian yang ditemukan di tengah masalah cinta dan persahabatan.
Mereka menyadari bahwa, hidup penuh dengan lapisan-lapisan emosi dan pengalaman. Tetapi, dengan kebijaksanaan dan cinta, mereka berhasil menemukan harmoni yang sesuai dengan keunikan masing-masing.
Pesan bijaksana ini menciptakan masing-masing menemukan jalan untuk menghormati perasaan cinta tanpa mengorbankan persahabatan yang telah mereka bina selama ini.
Naskah drama ini diakhiri dengan pesan yang menggambarkan kekuatan persahabatan, pentingnya kejujuran, dan bagaimana cinta dapat memperkaya hubungan tanpa merusak ikatan persahabatan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI