Bagiku pertanyaan-pertanyaan anakku harus dijawab seperti kita sedang bermain puzzle. Kita harus menemukan kepingan-kepingan puzzle dengan tepat dan menyusunnya dengan berhati hati. Sama dengan jawaban akan pertanyaan-pertanyaannya. Aku harus berhati hati mencari kata-kata yang tepat dan menyusunnya secara hati-hati,menjadi satu kalimat yang mudah dia mengerti dan tidak menimbulkan pertanyaan yang baru.
Bukan suatu kesengajaan tentunya jika anakku yang berusia 7 tahun itu bisa melontarkan pertanya-pertanyaan seperti itu. Perkembangan jaman dan teknologi, membuat dia banyak bertanya dan mau tau. Sebagai orang tua masa kini, tentu saja kita harus menyiapkan diri untuk menghadapi tumbuh kembang anak yang berbeda dengan tumbuh kembang anak jaman kecil kita dulu. Sewaktu aku kecil, aku tentu saja tak berani bertanya pada orang tuaku mengenai narkoba, selingkuh apalagi soal seks. Jika pun bertanya, jawab orang tua pasti, "Anak kecil nggak bolah tanya-tanya gitu. Nggak baik!" Tapi sekarang, kita tidak bisa menjawab seperti itu. Karena anak akan mencari jawabannya sendiri di luar sana. Dan itu lebih beresiko.
Sebagai orang tua muda, aku memang perlu banyak belajar dan belajar. Aku tak mungkin menyuruh anakku untuk tutup telinga saat temannya atau orang lain bicara tentang selingkuh. Aku tak mungkin menyuruh anakku memejamkan mata saat dia melihat gambar-gambar atau tayangan tentang narkoba. Dan aku tak bisa menyuruhnya diam, saat dia mulai ingin tahu apa itu seks.
Yang bisa aku lakukan hanyalah, menjawab pertanyaannya. Dan memang aku harus menjawabnya, sedemikian rupa sehingga dia mengerti. Tentu saja, dengan bahasa yang mudah dia pahami dan tidak terlalu vulgar. Pertanyan-pertanyaan yang lain pasti akan dia tanyakan kemudian hari. Dan ini menjadi satu semangat buatku untuk terus belajar bagaimana menjawabnya nanti.
Sekarang peran dan tugas orang tua memang tidak sebatas dari merawatnya, memberi kasih sayang, menyekolahkan dan membelikan mainan. Tapi juga orang tua kini harus bisa menjadi gudang jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang akan selalu muncul dari anak-anak kita. Dan tidak ada kata berhenti belajar menjadi orang tua, meski sampai kita tua renta.
Tuhan memberkati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H