Suatu hari,aku dan anak lelakiku yang berusia 7 tahun sedang bermain puzzle. Hari itu sangat mendung, tapi hujan tak segera turun, cuacanya cukup enak dirasakan. Awalnya aku dan anakku hanya menyusun kepingan-kepingan puzzle, kami berbicara mengenai letaknya yang tepat. Kadang kami bernyanyi dan saling tertawa. Sampai suatu saat ketika kami terdiam, berkonsentrasi dengan kepingan-kepingan puzzle itu, dia bertanya,
"Mama, apa itu narkoba?"
Sebagai seorang yang berkecimpung di bidang obat, aku menjelaskan pada anakku tentang apa itu narkoba, apa saja yang disebut narkoba dan apa bahaya dari narkoba. Tentu saja dengan bahasa yang mudah dia mengerti. Dia melihatku serius setiap kali aku menjelaskan jawaban dari pertanyaannya itu. Dan saat dia bilang, "Oh gitu ya.... aku ngerti sekarang apa itu narkoba." Aku bisa bernafas lega. Karena jawabanku bisa membuat dia mengerti. Lalu kami terdiam dan kembali pada puzzle.
Tiba - tiba dia bertanya lagi, "Mama, apa itu selingkuh?"
Aku mulai terkejut dengan pertanyaannya.
"Darimana kamu tau tentang selingkuh?" tanyaku padanya.
"Teman sekolahku bilang kalau papanya selingkuh. Lalu mamanya menangis. Apa selingkuh itu membuat sedih?" ucapnya dengan wajah polos dan tanpa beban. Aku menghela nafas sebelum menjawab pertanyaannya. Aku harus berhati-hati menjawab pertanyaannya dan memilih kata-kata yang tepat baginya.
Pelan-pelan aku jelaskan apa itu selingkuh dan sebelum dia bertanya, "mengapa orang selingkuh" aku sudah terlebih dahulu memberikan penjelasan padanya. Dan jika dia sudah mengerti dia akan bilang,"Oh gitu ya Ma..."
Dan kami kembali pada puzzle. Dalam hati aku bertanya, pertanyaan apalagi yang akan dia tanyakan. Karena perasaanku masih tak percaya jika anakku bertanya seperti itu. Dan benar saja, tak lama setelah dia bertanya tentang selingkuh, dia melontarkan pertanyaan baru padaku.
"Mama, apa itu seks?"
Akhirnya......anakku bertanya juga soal seks. Selama ini aku membaca banyak tulisan, artikel dan buku tentang ketika anak bertanya soal seks. Dan kini tiba juga giliranku mendapatkan pertanyaan tentang hal itu dari anakku. Jujur, aku takut salah menjelaskan soal seks kepada anakku. Ini adalah pengalaman baru buatku. Aku mulai menjelaskan apa itu seks seperti yang pernah aku baca sebelumnya. Meski tak mungkin aku menjelaskan secara gambalng padanya, tapi aku percaya, dia bisa mengerti jawabanku. Dan karena dia tak lagi bertanya lebih lanjut dan dia juga tidak bertanya tentang hal lain, kami kembali pada puzzle. Sampai akhirnya dia kelelahan dan tertidur.