Dalam konsentrasi diatas 2-3 mg/kg BB, Saponin dapat menyebabkan kegagalan pembentukan zygot bahkan keguguran pada hewan ternak.
Kandungan senyawa aromatik seperti mimosin ada pada daun lamtoro. Mimosin merupakan asam amino non protein dari golongan alkaloid. Dalam rumen, mimosina akan dirombah menjadi gugus 3,4 - & 2,3 -- dihidroxy pyridon. Alkaloid umumnya mempunyai rasa pahit sehingga menurunkan palatabilitas ternak.
Di sisi lain, alkaloid memiliki sifat metabolit terhadap satu atau beberapa asam amino. Disebutkan dalam Laconi (2010) Mimosin dalam jumlah cukup tinggi dapat mengikat protein sehingga protein menjadi tidak 'tersedia' untuk ternak dan menyebabkan efek negatif seperti penurunan palatabilitas, kecernaan, pertumbuhan. Penurunan performa reproduksi bahkan kematian post-natal.
Seperti halnya mimosin, tanin juga merupakan asam amino aromatik yang mengandung senyawa phenol. Pada tanaman legum, umumnya berbentuk tanin terkondensasi yang mana kuat tidaknya ikatan akan berpengaruh terhadap kecernaan protein. Ternak yang mengkonsumsi hijauan dengan kandungan tanin yang cukup tinggi sekitar lebih dari 40gykg berat kering dapat menurunkan tingkat konsumsi.
Disebutkan juga dalam Yanuartono (2018) bahwa konsentrasi klorofil yang berasal dari legum apabila sudah tercerna dalam rumen dapat menyebabkan penyakit non-infeksius pada ternak yang disebut bloat.
Pencernaan klorofil mengakibatkan kerusakan membran kloroplas dan melepaskan protein terlarut yang dinamakan faktor I dan II yang diyakini sebagai faktor utama terbentuknya busa pada rumen dan mempengaruhi pH dan tegangan permukaan isi rumen. Akan tetapi hal tersebut perlu dilakukan pengujian lebih lanjut.
Cara Pemberian Pakan Tepat Menjadi Kunci Utama Hijauan TernakÂ
Kesimpulan yang dapat diambil bahwa tanaman keluarga Fabaceae memiliki zat antinutrisi yang mana dalam kadar tertentu dapat mempengaruhi kesehatan ternak.
Sehingga dapat menjadi perhatian penuh kepada para peternak jika hendak memberikan pakan dari suku Fabaceae yang sering dijumpai, seperti daun lamtoro, tarum, turi, limbah tanaman kacang kedai, kacang hijau atau yang lain yang masih dalam satu keluarga.
Dari beberapa penelitian disebutkan dalam Yanuarto (2017) bahwa dampak negatif dari zat antinutrisi pada tanaman Fabaceae dapat diturunkan atau dihilangkan hal tersebut dilakukan dengan berbagai macam metode pemrosesan dan yang paling tepat adalah dengan pemanasan.
Istilah pemanasan disini bisa dilakukan secara mudah oleh peternak yakni dengan cara pelayuan. Pemberian hijauan dari tanaman Fabaceae disarankan agar tidak diberikan dalam keadaan segar melainkan dilayukan terlebih dahulu baru diberikan pada ternak menurut Prayitno (2018).