Selain racun kolera, racun lainnya yang diproduksi oleh V. cholera adalah hemolisin yang mirip dengan tetrodotoxin dan satunya lagi mirip shiga-toksin. Bahan mentah (sebelum atau yang tidak dimasak), atau kerang yang telah dimasak tetapi terkontaminasi silang, merupakan pembawa utama V. cholerae. Untuk V. parahaemolyticus paling sering dikaitkan dengan kontaminasi silang atau kesalahan waktu/suhu dalam mengolah seafood. Untuk vibrio yang lain, konsumsi kerang mentah, terutama tiram, adalah penyebab utama infeksi.
Vibrio mudah dihancurkan oleh panas. Jadi dengan cara memasak yang tepat dapat menghilangkan sebagian besar vibrio.
c. Aeromonas sp. terdapat di mana-mana di lingkungan air tawar,  juga dapat diisolasi dari air laut dan payau. Dalam beberapa tahun terakhir Aeromonassp. terutama A. hydrophila telah menjadi perhatian karena dimungkinkan sebagai agen penyakit pada manusia yaitu diare akibat bawaan makanan. Spesies Aeromonas menghasilkan berbagai macam racun seperti enterotoksin sitotoksik, hemolysin dan sejenis tetrodotoxin. Namun, peran racun ini dalam menyebabkan penyakit pada manusia belum diketahui.
d. Plesiomonas sp. tersebar luas di alam, tetapi sebagian besar terkait dengan air, baik di air tawar maupun air laut. Transmisi ke hewan dan usus ikan adalah umum, dan ada kemungkinan bahwa ikan dan kerang adalah penampung utama Plesiomonas shigelloides. Plesiomonas sp. dapat menyebabkan gastroenteritis dengan gejala yang bervariasi dari yang ringan dan berlangsung singkat sampai ke diare berat (menyerupai shigella atau kolera).
e. Listeria sp. sering terdapat pada seafood, seperti L. monocytogenes pada salmon asap yang didinginkan (+4°C). Listeriosis adalah infeksi dengan usus sebagai titik masuk. Masa inkubasi bervariasi dari satu hari sampai beberapa minggu. Strain virulen mampu menggandakan diri menyebabkan septicemia diikuti oleh infeksi organ lain seperti sistem saraf pusat, jantung, mata dan dapat menyerang janin ibu hamil. Pada orang dewasa yang sehat, listeriosis biasanya tidak pernah berkembang, namun mempunyai risiko tertentu dan dapat mematikan bagi janin, wanita hamil, dan orang dengan kekebalan rendah. Cara pengolahan untuk mencegah Listericidal terutama adalah dengan perlakuan panas.Â
Bakteri Patogen Tidak Asli (Akibat Kontaminasi)
Bakteri yang tidak asli terdapat pada ikan adalah bakteri yang adanya pada ikan dan produk ikan disebabkan oleh kontaminasi dalam proses pengolahan. Jenisnya antara lain Salmonella sp, Shigellasp, Escherichia coli, dan Staphylococcus aureus.
a. Salmonella sp. distribusinya di seluruh dunia, terutama dalam usus manusia dan hewan serta lingkungan yang tercemar kotoran manusia atau hewan. Gejala utama salmonellosis adalah diare tidak berdarah, sakit perut, demam, mual, muntah yang umumnya muncul 12-36 jam setelah konsumsi.
Namun, gejala dapat bervariasi dari tanpa gejala sampai seperti tifus parah. Penyakit ini juga dapat berlanjut menjadi komplikasi yang lebih serius. Kontaminasi Salmonella pada kerang yang tumbuh di perairan tercemar telah menjadi masalah di banyak bagian dunia. Udang tropis hasil budidaya juga sering mengandung Salmonella sebagai akibat dari rendahnya standar kebersihan, dan penggunaan kotoran unggas sebagai pupuk/pakan. Kebanyakan udang dimasak sebelum dikonsumsi, oleh karena itu produk ini risikonya minimal, kecuali bila terjadi kontaminasi silang di tempat pengolahan.
b. Shigella sp. adalah host khusus yang beradaptasi pada manusia dan primata tingkat tinggi, dan kehadirannya di lingkungan dikaitkan dengan kontaminasi tinja. Shigella merupakan penyebab shigellosis yang merupakan infeksi usus. Gejalanya bervariasi dari tanpa gejala atau diare ringan untuk disentri, ditandai dengan tinja berdarah, sekresi lendir, dehidrasi, demam tinggi, dan kram perut yang parah. Masa inkubasi 1-7 hari dan gejala dapat bertahan selama 10-14 hari atau lebih.
Kematian pada orang dewasa jarang terjadi, tetapi pada anak-anak dapat menjadi fatal. Sebagian besar kasus shigellosis disebabkan penularan langsung dari orang ke orang melalui rute oral-faecal dan air, terutama di lingkungan dengan standar kebersihan rendah. Namun makanan, termasuk seafood (cocktail udang, salad tuna), juga dapat menjadi penyebab shigellosis karena kontaminasi pada bahan mentah, atau pada olahan yang terinfeksi dan tidak disadari akibat kebersihan pribadi yang buruk.