Mohon tunggu...
Trisno Utomo
Trisno Utomo Mohon Tunggu... Pensiun PNS -

Insan merdeka

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Perayaan Malam Tahun Baru : Ada Kerusakan Tanaman Bunga di Simpang Lima Semarang

5 Januari 2016   07:18 Diperbarui: 5 Januari 2016   08:00 969
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Logo baru Simpang Lima"][/caption]Simpang Lima merupakan salah satu landmark yang menjadi ikon Kota Semarang, berada di persimpangan Jl. Pandanaran di sebelah barat, Jl. A. Yani di sebelah timur, Jl. Gajahmada di sebelah utara, dan Jl. Pahlawan di sebelah selatan, sementara disebelah timur laut ada Jl.KH. Ahmad Dahlan.

Disini terdapat lapangan besar yang dinamakan Lapangan Pancasila, tetapi lebih sering disebut sebagai Lapangan Simpang Lima. Di tempat inilah warga kota Semarang bercengkerama bersama keluarga pada malam hari, terutama malam Minggu, dan berolah raga pada pagi hari, terutama Minggu pagi.

[caption caption="Suasana malam hari : Logo Simpang Lima di malam hari"]

[/caption][caption caption="Suasana malam hari : Masyarakat dan keluarganya bercengkerama di Lapangan Simpang Lima pada malam Minggu. Bila tidak ada kesadaran, dapat merusak tanaman bunga yang ada."]
[/caption][caption caption="Suasana malam hari : Ada persewaan odong-odong dan sepeda berlampu hias serta mobil-mobilan untuk anak-anak."]
[/caption][caption caption="Suasana pagi hari : Olah raga jalan kaki"]
[/caption][caption caption="Suasana pagi hari : Olah raga bersepeda"]
[/caption][caption caption="Suasana pagi hari : Olah raga sepatu roda"]
[/caption]Menurut sejarah berkembangnya, fungsi Simpang Lima menjadi alun-alun merupakan saran Presiden Soekarno, yang menyarankan pengadaan alun-alun di Semarang sebagai pengganti dari alun-alun Kanjengan, yang telah berubah fungsi menjadi pusat perbelanjaan.

Berkali-kali Diperbaiki

Penampilan Kawasan Simpang Lima selalu mengalami perubahan, karena dari tahun ke tahun mengalami perbaikan.

Yang terbaru, tahun 2015, Pemerintah Kota Semarang kembali melakukan perbaikan untuk mempercantik Lapangan Pancasila dengan taman-taman bunga untuk meningkatkan nilai estetikanya. Penanaman tanaman bunga ini merupakan bagian dari jalur bunga yang akan dibangun dari Kalibanteng hingga Bangkong.

[caption caption="Pedestrian yang dilengkapi tanaman bunga"]

[/caption]Lapangan Simpang Lima menjadi titik "centrum" dari jalur bunga tersebut, tanaman bunga itu merupakan koridor taman bunga yang berada di bawah pohon-pohon yang ada di lapangan.

[caption caption="Jalur taman bunga dibawah pohon yang masih diberi pagar sementara"]

[/caption]Dengan demikian lapangan Simpang Lima tampil lebih estetik dengan keberadaan taman bunga di sekelilingnya. Disamping itu juga dilengkapi dengan pemasangan semacam logo baru yang bertuliskan “Simpang Lima”.

Selain itu, dibangun pula sebanyak 20 titik sumur resapan air, sehingga limpasan air hujan tidak langsung masuk ke saluran, melainkan ke sumur resapan yang bisa menjadi pengisian cadangan air. Demikian pula lapangan olahraga basket dan bola voli juga diperbaiki karena sudah terjadi kerusakan.

[caption caption="Lapangan basket"]

[/caption][caption caption="Lapangan bola volley"]
[/caption]Dilakukan juga penataan batu hitam di trotoar Simpang Lima, dengan direndahkan menjadi setengah centimeter, karena pemasangan batu-batu hitam tersebut dulunya terlalu tinggi dan mengganggu pejalan kaki.

Dahulu di Lapangan Simpang Lima sering menjadi tempat berlangsungnya kegiatan komersial seperti konser musik, pasar tiban pada waktu-waktu tertentu, dan penjualan makanan dengan gaya lesehan di trotoar dan sekeliling lapangan. Sekarang hal itu sudah tidak diijinkan lagi. Lapangan Simpang Lima hanya untuk kegiatan-kegiatan selektif, seperti upacara kenegaraan.

Malam Tahun Baru 2016

Sebenarnya, Pemerintah Kota Semarang sudah menetapkan menggelar perayaan Tahun Baru 2016 dipusatkan di titik nol kilometer, yakni depan Kantor Pos Besar Semarang. Pemilihan titik nol kilometer untuk perayaan malam pergantian tahun ini karena kawasan Simpang Lima Semarang tidak diperkenankan digunakan untuk kegiatan-kegiatan hiburan.

Namun kenyataannya, ribuan warga masih menikmati pergantian tahun dengan berkumpul di tengah Lapangan Simpang Lima dengan menyulut kembang api dan meniup terompet. Rupanya sebagian warga masih mengidentikkan Lapangan Simpang Lima sebagai pusat perayaan pergantian tahun.

Akibatnya, lapangan yang baru saja selesai dipercantik itu mengalami kerusakan di beberapa titik, terutama di bagian yang tidak berpagar dan dekat dengan pedestrian. Pada taman yang diberi pagar bambu non permanen, juga ada yang mengalami kerusakan diterjang pengunjung dan tanamannya terinjak-injak. Untungnya kerusakan dinilai tidak terlalu parah, dan akan segera diperbaiki.

[caption caption="Kerusakan tanaman bunga dekat pedestrian"]

[/caption][caption caption="Sisa-sisa kerusakan akibat perayaan tahun baru"]
[/caption]Kedepan, kesadaran untuk menjaga dan memelihara taman bunga tersebut perlu ditingkatkan. Ketegasan pengaturan juga perlu ditegakkan. Kalau memang tidak diijinkan untuk perayaan tahun baru atau kegiatan-kegiatan sejenisnya, juga harus konsisten. Bila tidak ada kesadaran, disiplin, dan ketegasan aturan, selamanya kejadian yang sama akan terulang kembali. Seperti halnya kejadian selfie di taman-taman bunga yang telah terjadi akhir-akhir ini, yang justru merusak taman bunganya.

Akankah itu bisa terwujud? Semoga!

Catatan : Foto-foto adalah dokumentasi penulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun