Sebagai gambaran, Ocean Health Index (2014) membuat skor untuk membandingkan kondisi ekosistem pesisir (hutan bakau, padang lamun, dan rawa-rawa pasang surut) saat ini, dibandingkan terhadap kondisi di awal 1980-an. Skor 100 menunjukkan bahwa seluruh habitat ini masih utuh atau telah dikembalikan ke kondisi yang sama seperti di awal 1980-an. Skor 0 menunjukkan bahwa habitat pesisir penyimpan karbon ini benar-benar habis, sementara skor yang rendah menunjukkan bahwa habitat ini telah menurun secara signifikan sejak tahun 1980 dan harus dilakukan perlindungan dan pemulihan agar dapat menyimpan jumlah maksimum karbon.
Skor saat ini (sebesar 74) menunjukkan bahwa meskipun di banyak tempat, habitat ini tetap sehat dan utuh, namun sejumlah besar menurun secara signifikan sejak tahun 1980. Perlindungan dan pemulihan yang serius harus dilakukan agar memungkinkan mereka menyerap dan menyimpan jumlah karbon secara maksimum.
Jika dilindungi dan diperbaiki, ekosistem pesisir dan laut akan mampu menyerap dan menyimpan karbon. Tetapi jika dihancurkan atau dirusak, ekosistem ini akan menjadi sumber karbon (carbon source), melepas kembali karbon yang telah disimpan berabad-abad ke atmosfer dan laut, dan menjadi sumber gas rumah kaca sehingga justru berkontribusi terhadap terjadinya perubahan iklim.
Sayangnya, ekosistem ini termasuk yang paling terancam keberadaanya. Merupakan ekosistem dengan laju perusakan tercepat saat ini, dikesampingkan oleh aktifitas manusia yang tidak ramah lingkungan. Secara global 30 % ekosistem pesisir telah mengalami kerusakan.
Apabila perusakan ekosistem ini terus berlanjut, tidak saja karbon yang mereka simpan otomatis terlepas, tetapi juga menyempitnya kawasan ekosistem tersebut berarti hanya sedikit karbon yang mampu diserap dari atmosfir bumi kedepannya.
Ekosistem pesisir dan laut yang sehat menyediakan berbagai manfaat kepada manusia sekarang dan di masa depan. Ini menunjukkan bahwa manusia dan laut harus hidup berdampingan, karena keberadaan dan aktivitas manusia mempengaruhi hampir semua aspek dan kehidupan organisme laut, demikian pula sebaliknya.
Oleh karena itu, diharapkan kelestarian ekosistem pesisir dan laut ini tetap terjaga, karena banyak hal yang disumbangkan oleh laut kepada kita, baik yang kita sadari maupun tidak. Selain itu, dengan terjaganya kelestarian laut diharapkan mekanisme siklus karbon dapat seimbang secara alami. Itu semua tergantung kita, manusia.
(Penyempurnaan artikel : http://www.kompasiana.com/lhapiye/laut-sehat-rem-perubahan-iklim_56145fbcb99373a0048b4567, dari berbagai sumber).
 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H