Situbondo, Jawa Timur ditetapkan dengan SK Menteri LHK No: SK.4806/MENLHK-PKTL/KUH/PLA.2/9/2017 tanggal 20 September 2017 seluas 21,4 ha. KHDTK ini merupakan Kawasan Hutan Produksi yang dibangun tahun 1952 dan memiliki tanaman koleksi sebanyak 84 jenis dari dalam dan luar negeri.
Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Padekanmalang terletak di Desa Pawoan, Kec. Panarukan, KHDTK Padekanmalang sangat potensial untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata dan sekaligus calon biosite dari Aspiring Ringgit Geopark di Situbondo. Tahapan pengajuan dari Aspiring menjadi Ringgit Geopark Nasional maupun UNESCO Global Geoparks (UGG) bisa mengadopsi langkah-langkah sebagaimana yang telah ditempuh oleh Geopark Ijen yang berada di dua Kabupaten tetangganya, yaitu Bondowoso dan Banyuwangi.
Ijen Geopark telah resmi ditetapkan sebagai bagian dari UGG pada sidang tahunan di Paris, Prancis, tanggal 24 Mei 2023. KHDTK Sumberwringin yang dibangun tahun 1937, merupakan salah satu biosite di dalamnya dan merupakan "Kakak kandung" KHDTK Padekanmalang yang dibangun tahun 1952.
Beberapa jenis yang ditanam yang umurnya sudah tua, berdiameter besar dan tinggi meliputi Eucalyptus plathyphylla, Casuarina junghuhniana, Sterculia futida, Khaya anthotheca, Schleichera oleosa. Â Terdapat tiga Kebun Benih yang sudah tersertifikat, yaitu jenis Sengon buto (Enterolobium ciclocarpum), Asam Jawa (Tamarindus indicus) dan Kepuh (Sterculia foetida).
Sedangkan satwa yang sering ditemui antara lain burung elang, ayam hutan hijau, kutilang, gagak hutan, tekukur biasa, bubut, kepodang, burung hantu, pipit, srigunting, kacer/kucica kampung, beberapa jenis reptil dan mamalia seperti Musang Luwak, dan lain-lain.
Masyarakat sekitar mengenalnya sebagai hutan lindung yang perlu dilestarikan karena memiliki fungsi ekologis, ekonomis serta sosial budaya. Beberapa kegiatan masyarakat sekitar memanfaatkan lokasi ini seperti lintas alam, tempat diklat bagi siswa SD sampai Perguruan Tinggi, aktivitas pramuka, pengajian, acara perorangan, keluarga atau organisasi, pengumpulan buah/biji, ranting untuk kayu bakar, rumput untuk pakan ternak, perburuan satwa liar, dan lain-lain.
Hutan yang sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitarnya, berpotensi untuk dikembangkan menjadi objek wisata alam dengan bekerjasama antara pengelola dalam hal ini Balai Besar Pengujian Standar dan Instrumen Kehutanan (BBPSIK) Yogyakarta dengan masyarakat sekitar. Kordinasi dengan pihak Desa Pawoan dan Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kab. Situbondo telah dilakukan pada tahun 2024.
Dukungan rencana kerjasama ini selain dari pihak Desa Pawoan, juga dari Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kab. Situbondo, karena KHDTK Padekanmalang memiliki potensi dari sektor pariwisata alam dan memiliki keunikan sebagai calon biosite Aspiring Geopark (Taman Bumi) Ringgit.
Mengacu pada Perpres 9/2019, Geopark adalah sebuah wilayah geografi tunggal atau gabungan, yang memiliki Situs Warisan Geologi (Geosite) dan bentang alam yang bernilai, terkait aspek Warisan Geologi (Geoheritage), Keragaman Geologi (Geodiversity), Keanekaragaman Hayati (Biodiversity}, dan Keragaman Budaya (Cultural Diversity).
Geopark dikelola untuk keperluan konservasi, edukasi, dan pembangunan perekonomian masyarakat secara berkelanjutan dengan keterlibatan aktif dari masyarakat dan Pemerintah Daerah, sehingga dapat digunakan untuk menumbuhkan pemahaman dan kepedulian. Pengembangan Geopark utamanya dilakukan melalui pengembangan destinasi pariwisata.
Pemda Kab. Situbondo berupaya untuk menggali dan mengembangkan potensi keragaman geologi, biologi, dan budaya yang berada di kedua wilayahnya dalam kemasan Aspiring Ringgit Geopark. Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan peluang lapangan pekerjaan, pemberdayaan masyarakat, pengentasan kemiskinan serta tujuan pembangunan berkelanjutan lainnya (SDGs) melalui berbagai aktivitas konservasi, pendidikan, pengembangan pariwisata, dan pertumbuhan ekonomi lokal.
Kerjasama pengelolaan objek wisata dan calon biosite ini akan mengadopsi sebagaimana yang dilakukan dalam pengembangan objek wisata alam di KHDTK Sumberwringin antara BBPSIK Yogyakarta dengan BUMDES Raung Asri. KHDTK Sumberwringin yang masuk dalam biosite UNESCO Global Geoparks yang terletak di Kab. Bondowoso sekitar 80 km dari KHDTK Padekanmalang.
Dampak positif kemitraan dalam pengelolaan KHDTK Sumberwringin adalah multiplier effect sektor pariwisata mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan terlibat sebagai tenaga kerja dan kesempatan berusaha, dunia usaha dalam hal ini BUMDES selaku investor dan pendapatan Negara baik dari sumber pajak maupun bukan pajak. Best practice di KHDTK Sumberwringin diharapkan dapat diadopsi oleh KHDTK Padekanmalang dalam pengelolaan bersama antara BBPSIK Yogyakarta dengan BUMDESA Berjaya Paowan.
Kegiatan pengembangan suatu lokasi menjadi objek pariwisata alam antara lain identifikasi potensi Objek Daya Tarik Wisata (ODTW), penyusunan paket wisata dari potensi ODTW yang sudah teridentifikasi, dan promosi atas ODTW yang prioritas/utama (bahasa kerennya "Viralkan!!!" di media sosial).
Salah satu ODTW di KHDTK Padekanmalang yang bisa diviralkan adalah dua pasang pohon Khaya/mahoni afrika (Khaya anthotheca) yang sedang bercengkrama. Nama "Viral" adalah Pohon Asmara. Berdasarkan hal ini, maka nama "viral" dari KHDTK Padekanmalang adalah Hutan Asmara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H