Mohon tunggu...
Lukman Hakim
Lukman Hakim Mohon Tunggu... Lainnya - ASN di KLHK

Jabatan Fungsional Penyuluh Kehutanan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kiat-Kiat Pengembangan Desa Wisata

14 Agustus 2023   14:27 Diperbarui: 16 Agustus 2023   05:32 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lama sekali saya tidak menulis popular di media sosial, termasuk di Kompasiana. Tulisan saya terakhir di Kompasiana pada tanggal 18 April 2023 dengan judul Pengelolaan Wisata Alam di KHDTK Rarung, Nusa Tenggara Barat.

Sejak tahun 2021 saya terlibat dalam kegiatan yang terkait dengan pengembangan wisata alam di tiga Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) lingkup Badan Standarisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BSILHK).

Ke-tiga KHDTK itu adalah KHDTK Kaliurang yang letaknya berada di dalam Kawasan Balai Taman Nasional Gunung Merapi, Kab. Sleman, DIY. Kedua di KHDTK Sumberwringin, Kab. Bondowoso, Jawa Timur, dan tahun 2023 ini di KHDTK Rarung yang berada di Kab. Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Negara menyadari bahwa sektor pariwisata, termasuk wisata alam yang sebagian besar berada di kawasan hutan Negara memiliki potensi luar biasa untuk dikembangkan. Selain mampu meningkatkan perekonomian lokal maupun nasional, juga menjaga kelestarian alam serta sosial budaya masyarakat lokal.

Pemerintah Jokowi telah menempatkan sektor wisata sebagai "lokomotif" perekonomian bangsa. Perkembangan Desa Wisata, terutama di DIY sangat luar biasa, bagai cendawan di musim hujan. Penulis merasa beruntung pada tanggal 10 Agustus 2023 mengikuti kegiatan Sosialisasi Peningkatan Sadar Pariwisata dan Potensi Pariwisata Tegal Loegood.

Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan program KKN Mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarukmo (STIPRAM) Yogyakarta. Sebagai nara sumber adalah Viona Amelia, S.Pd., M.Sc dan Vina Dini Pravita, S.S. M.Si, CHE yang merupakan Dosen STIPRAM dan dihadiri oleh anggota pengelola Tegal Loegood.

Menurut Vina, pengembangan Desa wisata itu untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan rakyat, menghapus kemiskinan, mengatasi pengangguran, melestarikan alam, lingkungan dan sumber daya, serta memajukan kebudayaan.

"Selain itu, juga akan terjadi percepatan pembangunan desa secara terpadu untuk mendorong transformasi sosial, budaya, dan ekonomi desa," lanjut Dosen yang sangat energik ini.

Setelah mengetahui potensi Desa yang bisa dikembangkan untuk wisata, langkah selanjutnya adalah melakukan strategi yang perlu ditempuh secara sungguh sungguh, yaitu penentuan paket wisata dan promosi yang gencar kepada calon wisatawan.

Paket wisata adalah suatu perjalanan wisata ke satu/beberapa tujuan kunjungan wisata yang disusun dari berbagai fasilitas perjalanan tertentu dalam suatu acara perjalanan yang tetap. Paket wisata ini juga dapat dijual sebagai harga tunggal yang menyangkut seluruh komponen dari perjalanan wisata.

Pentingnya paket wisata adalah untuk memberikan kemudahan kepada wisatawan yang bersifat rombongan maupun pribadi dalam melakukan suatu kegiatan wisata. Pengelola juga dapat "menjual" beberapa daya tarik wisata dalam satu paket yang terintegrasi dan menyenangkan.

Sedangkan promosi sangat penting dilakukan secara sungguh-sungguh kepada calon wisatawan, karena persaingan objek wisata di DIY sangat banyak dan ketat dalam persaingan. Di era digital seperti sekarang ini, sangat memungkinkan kita menempuh promosi yang gratis dengan memanfatkan media sosial (medsos). langkah ini tentu memerlukan ketrampilan membuat konten promosi yang menarik perhatian hal layak ramai.

Objek wisata alam Tegal Loegood berada di Dusun Sukorejo, Girikerto, Sleman yang terletak pada ketinggian 610 meter dpl di Kaki Gunung Merapi. Lokasi ini bersinggungan langsung dengan jalur sumbu imajiner Kraton-Tugu-Puncak Merapi. 

Tanaman yang menutup rapat lahan-lahan pekarangan milik warga dapat dikategorikan sebagai Hutan Rakyat. Lahannya berstatus milik masyarakat yang mayoritas ditumbuhi tanaman Bambu, Bambu memiliki multi fungsi sebagai pendukung munculnya banyak mata air, udara yang segar dan keindahan alam dan juga sebagai bahan baku bermacam bangunan serta kerajinan yang bernilai tinggi. Potensi lainya yang dapat dikembangkan sebagai paket wisata, peternakan Sapi Perah dan Kambing Etawa, kebun Salak Pondoh, dan Pohon Durian.

Berdasarkan beberapa potensi yang dimiliki, maka simulasi paket wisata Tegal Loegood yang bisa disusun sebagai berikut: 

1). Tamu tiba di Panggung, dilanjutkan briefing dan brunch oleh pemandu wisata pukul 08.30 sd 09.00; 

2). Tracking keliling Tegal Loegood di dampingi pemandu wisata pukul 09.0 sd 10.00; 

3). Mengunjungi pengolahan susu Sapi/Kambing menjadi susu bubuk (sekaligus bisa membeli produk) pukul 10.00 sd 10.45 di peternakan; 

4). Mengunjungi lokasi edukasi kebun buah salak (sekaligus bisa membeli buah) di dampingi pemandu wisata pukul 10.45 sd 11.30 di kebun Salak; 

5). Mengunjungi omah durian (sekaligus bisa membeli buah)  di dampingi pemandu wisata pukul 11.30 sd 12.15 di kebun Durian; 

6). Kembali ke panggung menyaksikan atraksi budaya/panggung hiburan dan Ishoma.

Atraksi budaya atau panggung hiburan melibatkan pelaku seni atraksi hiburan dan panggung hiburan dengan penyanyi yang profesional. Hal ini penting agar dapat berkesan baik dan benar-benar menghibur para wisatawan sehingga bisa menyebarluaskan di medsos. Hal ini tentu mendapatkan media promosi secara gratis dari pengunjung. Menu makan siang juga diupayakan berasal dari khas lokal seperti sayur lodeh dari rebung dan mungkin sangat jarang disantap oleh wisatawan yang berasal dari kota atau manca negara.

Nama Tegal Loegood diputuskan berdasarkan hasil kesepakatan warga. Ada dua suku kata, yaitu TEGAL yang berarti tanah kering/tadah hujan dan LUGUT yang berarti bulu bambu sebagai tanaman dominan di lahan masyarakat. Kemudian para pemuda/milenial, kata LUGUT dirubah menjadi LOEGOOD agar lebih "gaul". Langkah berikutnya, membentuk lembaga pengelola dengan nama kelompok Tegal Loegood agar lebih serius dan profesional.

Jika Anda ingin melihat tulisan ini versi youtube, maka bisa dicari di Channel LH FAMS dengan judul "Kiat Pengembangan Desa Wisata" dan "Sosialisasi Peningkatan Sadar & Potensi Pariwisata Tegal Loegood."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun