Mohon tunggu...
Lukman Hakim
Lukman Hakim Mohon Tunggu... Lainnya - ASN di KLHK

Jabatan Fungsional Penyuluh Kehutanan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Nafas Terakhir

9 Mei 2022   17:18 Diperbarui: 9 Mei 2022   17:24 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nyadran adalah kegiatan ke makam para leluhur/orang tua untuk bersih-bersih sambil mamanjatkan doa agar yang telah meninggal dunia mendapatkan ampunan. Kegiatan ini merupakan salah satu tradisi di Jawa yang turun temurun.  Kegiatan ini biasanya dilakukan saat menjelang bulan puasa ramadhan atau menjelang 1 syawal saat mudik lebaran.

Pernahkah Anda mendengar firman Allah yang menyatakan bahwa akhir itu lebih baik dari pada permulaan? Setiap ada yang meninggal, salah satu ucapan belasungkawa yang sering, bahkan mungkin selalu muncul adalah "semoga almarhum/almarhumah khusnul khotimah."

Kalimat ini bisa diartikan, menjelang atau pada kurun waktu diakhir hidup yang meninggal dunia diisi dengan perbuatan-perbuatan kebijikan. Bisa jadi bagi yang hidupnya bergelimang dosa merupakan upaya untuk menutupi kesalahan-salahan yang ia perbuat di sebagian besar hidupnya di masa lalu. Dengan kata lain, ia telah bertobat.

Namun siapakah yang tahu kapan masa akhir hidupnya itu akan tiba?

Kalau sudah usia lanjut dan sakit-sakitan, mungkin itu bertanda yang mudah diketahui. Lah yang masih muda belia dan nampak sehat-sehat saja, banyak juga mati mendadak, bukan?

Bisa mati karena kecelakaan, bencana alam, bencana non alam seperti pandemi covid19, pembunuhan/peperangan atau sakit yang tidak nampak gejala-gejalanya atau dirasakan oleh si penderitanya.

Mau contoh?

Meninggalnya Ashraf Sinclair, Glenn Fredy, Didi Kempot yang pas lagi tenar-tenarnya dan bergelar The Godfather of Broken Heart?

 

Mereka selain meningallan keluarganya, juga semua harta benda, penggemarnya, dan kepopuleranya yang diraih dengan kerja keras.

Setiap kita berharap agar di ujung usia akan meninggal secara kusnul khotimah. Sebelum menghembuskan nafas terakhir kita sibuk dengan berbuat kebajikan untuk sesame sebagai bekal menjalani kehidupan di alam berikutnya.

Dalam rangka menjaga harapan ini, biasakanlah setiap menjelang tidur bertanya pada diri kita sendiri sambil membayangkan waktu mayat kita sudah diturunkan di liang lahat, "apakah yang akan dikatakan orang-orang tentang diri kita?"

Apakah orang terdekat kita seperti pasangan hidup, anak, orang tua, saudara-saudara kandung dan meluas ke tetangga, teman kantor, dst mengatakan "sugeng tindak....... Semoga engkau damai di sisi-Nya. Aamiin YRA." Ucapan mereka dituturkan dengan tulus dan mungkin meneteskan air mata.

 

Didi Kempot mungkin merupakan salah satu contoh dari jawaban dari pertanyaan di atas. Sebagamana yang disampaikan oleh Rosiana Silalahi dari Kompas TV beberapa malam setelah Sang Maestro Dangdut meninggal di acara "Tribute to Didi Kempot."

Rosi menutup acaranya dengan suara terbata-bata dan linangan air mata, "Sugeng tindak Pakdhe... Semoga Engkau damai di sisi Nya dengan membawa seluruh amal baikmu."

Penulis berharap agar tulisan ini menjadi pengingat untuk penulis sendiri pada khususnya, dan mungkin untuk pembaca pada umumnya. Yah seperti pitutur Jawa yang maknanya sangat dalam, yaitu "urip iku ming mampir ngombe."

Selama hayat dikandung badan, marilah kita selalu eling lan waspodo, mencari ilmu sebagai modalitas hidup bahagia dunia wal akhirat. Bukankah Rosul menyampaikan carilah ilmu semenjak dilahirkan sampai menjelang masuk ke liang lahat. Ngelmu iku kelakone kanti laku, yang artinya harus bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun