Aku gak boleh terlalu ngotot dalam hal ini, yang penting draf final sudah acc oleh Pak Siswantoyo. Langkah selanjunya adalah berurusan dengan bagian akademik dan konsentrasi untuk ujian pendadaran.
"Kuncinya tenang. Jika kamu bisa tenang pada 5 menit pertama, maka setelahnya akan lancar," kata Ruslandi yang sudah duluan lulus ujian pendadaran.
"Yo podo karo pas pertanggungjawaban laporan PU luar Jawa di PT. ITCI kae loh Man," tambah Oka sambil cekakakan mengingat masa lalu yang begitu indah di Kalimantan.
"Oh iyo yo."
"Anggap saja Dewan Penguji itu gak tahu. Lah yang nulis kan kamu to?" Kata Yayan menyemangatiku.
Aku hanya diam mendengarkan nasehat teman-temanku untuk meningkatkan mentalku menghadapi ujian pendadaran yang tinggal hitungan jam saja. Akhirnya waktu pendadaranpun tiba. Setelah memberikan pengantar, Pak Siswantoyo selaku pimpinan sidang ujian memberikan waktu 15 menit untuk mempresentasikan skripsi.
Lima menit pertama Alhamdulillah aku bisa menguasai sikon yang tegang dan tiba pada bab kesimpulan dan saran, "karena pendapatan perusahaan dari getah dan kayu pinus hampir seimbang, maka saran saya pada pimpinan KPH Pekalongan Barat agar secara finansial seimbang baik dalam pembiayaan operasional maupun pembiayaan pemasaran pada kedua produk tersebut," tutupku.
Pak Siswantoyo kembali mengambil kendali dan memberikan beberapa tambahan keterangan. Tibalah saatnya memberikan waktu kepada Dr. Ir. Sofyan P. Warsito dan Ir. Kasmudjo, MS untuk memberikan tanggapan. Keringatku mulai bercucuran dan Joko tahu dan langsung memberikan sapu tangan miliknya kepadaku.
Tingkah Joko ini memecah keteganganku menjadi sedikit lebih santai. "Ngopo kui Jok?" Tanya Pak Siswantoyo.
"Maaf pak, saya kasihan sama Parman."
Akhirnya Pak Sofyan mengulas terkait dengan ekonomi kehutanan secara makro. Ada pertanyaan Pak Sofyan yang tidak bisa aku jawab dengan baik dan dengan bercanda dia bilang, "Oh tak balang sepatu nek jawabanmu seperti itu!"