"Ada nomor telponya mbak?"
"Oh.....ada."
Akupun menawarkan buku untuk menulis nomor telpon rumahnya. Setelah menulis nomor telponya.
Aku terbengong-bengong dan terpaku tidak bisa bergerak melihat gadis itu menjauh menuju parkiran motor yang akhirnya tidak nampak lagi karena terhalang tembok.
Aku belum sempat telpon karena disibukan dengan tetek bengek per KKN-an. Anggota Sub Unit Berbah B antara lain Esti dari F. Hukum, Rochmadi dari F. Geografi, Patricia dari F. Kimia, Ferry dari F. MIPA-Statistik, Iwan dari F. Sastra, Drajat dari F. Sospol, dan Endah dari F. Teknologi Pertanian. Melalui aklamasi, saya ditunjuk sebagai Kordinator Sub Unit (Kormasit). Ir. Ambar Pertiwiningrum dari Fak. Peternakan sebagai dosen pembimbing.
Menurut Rektor UGM saat pembukaan KKN menyatakan bahwa UGM sebagai Universitas Pancasila, Universitas Perjuangan, Universitas Kebudayaan, Universitas Nasional, dan Universitas Kerakyatan perlu memperkokoh jati diri dengan melaksanakan dharma bakti dan pengabdian kepada masyarakat.
"Salah satu dharma bakti kepada masyarakat adalah kegiatan KKN ini," kata Prof. Dr. Soekanto Reksohadiprojo, M.Com.
Program unggulan Unit Berbah B adalah pengerasan jalan kampung di Dusun Karang Banyu Urip tempat kami tinggal. Hal ini tentu disambut gembira oleh warga setempat. Saat Sosialisasi yang dihadiri oleh dosen pembimbing, Kordinator Unit (Kormanit) dan teman-teman se Unit Berbah B, bahwa ini tidak lepas dari peran Mas Anies selaku Kormanit dan dukungan teman-teman se Unit.
"Bapak dan ibu, alhamdulillah dari beberapa calon program unggulan Unit Berbah B akhirnya diputuskan di dusun ini berupa pengerasan jalan. Tentu berkat dukungan Mas Anies dan teman-teman satu unit," ucapku selaku Kormasit.
Malam minggu pertama KKN kelihatan siapa yang masih joblo dan yang sudah punya pacar. Dari 8 orang, baru Pak Rochmadi yang sudah berkeluarga yang merupakan mahasiswa tugas belajar dari Badan Pertanahan Nasional (BPN), namun keluarganya di luar Jogja. Sedangkan yang sudah punya gebetan sepengetahuanku Drajat yang berbadan tambun dan Iwan asli Gunung Kidul.
Aku jadi ingat beberapa hari yang lalu telah berkenalan dengan mahasiswi Stiper dan berhasil mendapat nomor telpon rumahnya. Namun aku lupa ditulis di buku yang mana ya? "Waduh bukunya ketinggalan di kos-kosan," bathinku.
