"Nah gitu dong! Nyebut nama sendiri kok susah. Bentar saya pangilkan."
"Ealah dul-dul, belum kenal malah dah kena semprot," bathinku menggerutu.
Tak lama kemudian terdengar suara orang berlari mendekati gagang telpon dan menyapa, "assalamu'alikum...Maaf ini dengan siapa ya?" Dengan suara yang agak serak-serak basah terdengar ditelingaku.
"Parman mbak, yang kemarin ketemu di ruang tunggu Pak Hardi dan Pak Na'iem."
"Kemarin? Kapan ya?" Jawabnya agak cengengesan.
"Ya bukan kemarin banget sih. Tepatnya 5 hari yang lalu lah."
"Oalah....ya...ya...saya ingat."
"Eh maaf tadi siapa sih? Kok galak banget," tanyaku yang mulai nyaman bicara dengan gadis kecil imut-imut ini.
"Oooo itu ibuku. Baru tahu ya, hahahaha."
Tak terasa sudah hampir 10 menit aku bicara dan Ferri pun sudah ngawe-awe tanda sudah habius waktu telponya dan kelihatan pengin cepat pulang. Tidak terasa sudah 10 menit, dan terpaksa menyudahi pembicaraan ini."Eh kapan-kapan aku boleh dolan kerumahmu gak?"
"Monggo aja."