Mohon tunggu...
Lukman Hakim
Lukman Hakim Mohon Tunggu... Lainnya - ASN di KLHK

Jabatan Fungsional Penyuluh Kehutanan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Parman 12

28 Januari 2022   05:44 Diperbarui: 28 Januari 2022   05:50 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ya betul."

Kami sekelas ketawa terbahak-bahak. Juang pun penasaran dan bertanya sama Rina,"kok kamu tahu. Pengalaman pribadi ya?"

"Eh ngaco kamu. Waktu pelajaran Dendrologi pernah ditanyakan persis seperti itu," jawab Rina.

"Koe pas kui paling lagek turu Wang. Hahahaha," ledek Oka.

Setelah mendapatkan materi tentang budidaya hutan di kelas, selanjutnya kunjungan lapangan seperti ke persemaian, rumah kaca, plot penelitian silvikultur, agroforestry, plot uji spesies, uji provenans, uji progeni, dan uji hasil hibridisasi.

Dua hari terakhir masing-masing group diberi kesempatan penyusunan laporan untuk dipresentasikan pada hari terakhir. Penyusunan laporan disediakan banyak referensi di perpustakaan.

Selama seminggu menginap di asrama ada cerita horor yang dialami, terutama yang sensitif dengan makluk halus. Menurut Pak Yanto, salah satu pegawai yang menjaga Wisma Cendana, di Wanagama ini ada tempat-tempat yang menyeramkan. Salah satunya kamar di Wisma Cendana ada gambar Monalisa yang sering bergerak-gerak sendiri.

Praktek lapangan yang ketiga adalah konservasi hutan juga diadakan di Wanagama I. Setelah perjuangan rehabilitasi lahan kritis batu bertanah yang dirintis Prof Oemi Han'in sejak tahun 1964 berhasil, maka banyak satwa dapat hidup dengan baik karena tersedianya pakan dan ruang hidup. Beberapa satwa yang berkembang biak antara lain beberapa jenis burung, kera dan beberapa jenis reptil.

Konservasi secara umum terbagi menjadi 3 level yaitu level genetik, jenis dan ekosistem. Jurusan Konservasi Hutan di FKT UGM lebih cenderung menangani jenis satwa, sedangkan untuk jenis-jenis tanaman digarap oleh Jurusan Budidaya Hutan. "Pada praktek konservasi ini kita batasi pada jenis-jenis satwa yang ada di sini. Lebih spesifik lagi kegiatan pengamatan burung," kata Dr. Ir. Djuantoko selaku dosen pembimbing.

Pemaparan materi dan diskusi di kelas membahas tentang metode pengamatan burung baik pada tingkat komunitas maupun tingkat individu suatu burung. "Kedua metode ini tentu berbeda. Pengamatan pada banyak burung membutuhkan konsentrasi lebih dibandingkan jika hanya pada satu jenis saja," lanjut Doktor yang punya hobi menyelam ini.

Saat praktek di lapangan dibagi menjadi beberapa tim yang masing-masing terdiri dari 5 orang. Masing-masing tim membuat transek pada titik pengamatan serta jumlah ulangan yang disesuaikan dengan waktu yang dimiliki. Hasil pengamatan burung tidak hanya berupa daftar jenis namun juga stuktur komunitas burung yang ada di Wanagama I.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun