Mohon tunggu...
Lukman Hakim
Lukman Hakim Mohon Tunggu... Lainnya - ASN di KLHK

Jabatan Fungsional Penyuluh Kehutanan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Parman (11)

26 Januari 2022   05:52 Diperbarui: 26 Januari 2022   05:58 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mereka berhasil ketemu dengan Kapus Humas yang berkantor di lantai dasar blok I. Namun gagal dengan 2 Dirut perusahaan BUMN kehutanan karena kesibukanya masing-masing. Kantor Perhutani di blok VII lantai 8 ditemui Direktur Produksi. Sedangkan di Inhutani I diterima oleh Kabiro Personalia di blok IV lantai 4.

Mereka mengenakan jas almamater sehingga mudah dikenali oleh para senior yang banyak bekerja di sana. Mereka diajak ke ruangannya namun sayang acaranya sangat padat.

Inti dari pertemuan itu, bahwa Sarjana Kehutanan kedepan harus mampu menjawab permasalahan sektor kehutanan yang semakin komplek. Angka kerusakan hutan yang semakin bertambah dan issue global tentang perubahan iklim.

"Kalian harus menguasai bahasa Inggris, entengan dan suka membantu, bisa bekerjasama dalam teamwork, mempunyai jiwa leadership, kemampuan networking dan berkomunikasi dengan banyak pihak." Kata Kapus Humas yang merupakan senior mereka.

Laporan kegiatan Studi Banding dapat diserahkan ke PD III 3 hari setelah pulang dari Jakarta. Sisa dana dari Ir. Suaman digunakan untuk tambahan kegiatan-kegiatan yang sudah direncakan dalam program kepengurusan.

Saat menyusun laporan kami sepakat bahwa bekal seorang sarjana itu tidak hanya IP yang tinggi saja, namun soft skill dengan aktif di organisasi kemahasiswaan merupakan sebuah keniscayaan. Namun yang belum terjawab adalah tantangan yang berat sebagai forester dalam mengelola hutan kedepan yang belum kami dapatkan secara explisit kemarin.

"Apakah pengelolaan hutan sekarang dengan sistem TPTI belum dijalankan secara benar di lapangan sehingga kelestarian hutan tropis di pulau Sumatera dan Kalimantan terancam habis?" Tanya Sugiarto kritis.

"Bisa jadi. Aku jadi ingat apa yang disampaikan Prof. Simon, bahwa kerusakan hutan jati di Jawa butuh 100 tahun. Sedangkan ancaman kerusakan hutan tropis kita mungkin hanya butuh 25 tahun saja," jawab Parman.

Bersambung.......

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun