Mohon tunggu...
Lukman Hakim
Lukman Hakim Mohon Tunggu... Lainnya - ASN di KLHK

Jabatan Fungsional Penyuluh Kehutanan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Parman (11)

26 Januari 2022   05:52 Diperbarui: 26 Januari 2022   05:58 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seminggu setelah proposal dibawa ke para alumni di Jakarta, saat para senator sedang ngobrol-ngobrol di bawah pohon Gmelina depan sekretariat Senat, dari pintu Dekanat terlihat Pak Agus mendatangi kami.

"Kemarin aku dah dapat jawaban dari Pak Suaman. Ini alamat dan nomor telponnya. Segera hubungi Beliau."

"Siap pak kami tindaklanjuti dan trimakasih banyak atas dukunganya."

"Coba kamu hubungi sekarang pake telpon Dekanat. Gak iso mangan koe nek telpon Jakarta neng wartel jam yah mene to?"

"Siap pak!" Jawab ku sambil bergegas ke ruang Dekanat.

Hasil komunikasi dengan Ir. Suaman, Direktur Produksi perusahaan HTI yang areal konsesinya di Kaltim. Kami besok harus sudah di Jakarta, karena lusa Pak Suaman ke Kaltim untuk kunjungan lapangan.

Setelah melaporkan  ke Pak Agus, Parman minta rapat mendadak dengan semua anggota Senat. Disepakati untuk berangkat nanti malam dengan kereta api ekonomi dan selama di Jakarta menginap di saudaranya Davis.

Tiket kereta api ekonomi Solo Balapan jurusan Pasar Senin berangkat dari Stasiun Lempuyangan pukul 17.00 WIB sudah di tangan.

Kereta api Solo Balapan tiba di Stasiun Pasar Senen pukul 03.10 WIB, namun  sudah ramai. Ini adalah fenomena nyata bahwa warga Jakarta ini memang harus bekerja keras mengais rezeki di pagi hari. Untuk menunggu sampai jam kantor, kami istirahat, sholat dan mandi di mesjid stasiun.

"Rumah saudaraku kalau dari sini 3 kali naik kendaraan umum. Mending kita ke kantor pak Suaman dulu yang ada dekat sini, baru ke Saudaraku. Besok kita baru ke Gedung Manggala Wanabakti," usul Davis.

Pukul 08.00 WIB kami tiba di kantor Pak Suaman. Satpam meminta untuk mengisi daftar tamu dan menunggu beberapa saat. Tidak lama kemudian Pak Suaman menyapa, "jam berapa dari Jogja? Ayo masuk kita ngobrol di ruang saya saja."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun