Mohon tunggu...
Lukman Hakim
Lukman Hakim Mohon Tunggu... Lainnya - ASN di KLHK

Jabatan Fungsional Penyuluh Kehutanan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Parman (10)

24 Januari 2022   08:54 Diperbarui: 24 Januari 2022   10:02 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Wati asal Alor, NTT pun menjawab, "Para senior kita ingin memecahkan masalah lahan kritis di sini seperti di daerah saya di Alor agar bisa hijau royo-royo pak."

 

"Jawaban yang bagus sekali. Tepuk tangan untuk Wati." 

 

Hutan Wanagama Gunung Kidul yang dirintis oleh Prof Oemi Han'in dengan tekad untuk mengubah daerah yang kritis atau tandus menjadi hutan yang ijo royo-royo yang dibangun sejak tahun 1964.

Esok harinya, sebelum menjelajah hutan Wanagama, kami mendapat penjelasan singkat tentang sejarah Wanagama oleh Ir. Sukirno, salah satu pelaku sejarah pembangunan Wanagama yang terletak di Kabupaten Gunungkidul.

"Berawal dari menanami lahan seluas 10 Ha dan berhasil, maka kerja tim yang dipimpin oleh Prof Oemi menarik perhatian banyak pihak, terutama pecinta lingkungan dan pemerintah. Hingga akhirnya mereka saling bekerja sama untuk menhijaukan lebih luas lagi daerah yang tandus ini sampai 600. Hutan ini juga merupakan konservasi ex-situ berbagai jenis tanaman dari seluruh Indonesia."

Kami berangkat dari depan Wisma Cendana dan melewati jalan aspal sampai menyusuri Kali Oya dan jalan setapak yang dipandu oleh tanda pita warna kuning. Setelah sampai di petak 17, ada pohon Jati yang ditanam Pengeran Charles pada tahun 1989 saat berkunjung ke Wanagama.

Kami mendapat penjelasan dari Mas Taufiq, bahwa Pangeran Kerajaan Inggris ini berjalan di rute yang dimulai dari Wisma Cendana dan berakhir di Bukit Hell yang berjarak 50 meter.

"Para pengelola Wanagama yang dilahirkan dari "rahim" universitas kerakyatan menjalin kemitraan dengan masyarakat dalam pembangunan hutan ini agar timbul hubungan yang saling menguntungkan. Ada yang tahu apa bentuk kerjasamanya?" Tanya alumni FKT angkatan '86.

Teguh menjawab, "sebagaian besar masyarakat di sekitar hutan Wanagama memelihara sapi dan diperbolehkan menanam rumput kalanjana di lahan-lahan yang kosong. Sebagai timbal baliknya, Wanagama mendapat pupuk kandang yang berasal dari kotoran ternaknya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun