Mohon tunggu...
Lukman Hakim
Lukman Hakim Mohon Tunggu... Lainnya - ASN di KLHK

Jabatan Fungsional Penyuluh Kehutanan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Masjid Pathok Negara

17 Januari 2022   19:05 Diperbarui: 17 Januari 2022   19:25 600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ning aku takon omahe Maesaroh karo bapak-bapak kok do ra reti yo?" Kata Rohman.

"Jenengku ki nang kene dudu Maesaroh, tapi Ema."

"Nanok telat ki. Jare ono gawean tuku lan masak ndas wedhus," ucap Hendro melihat pesan di HP nya.

"Welah wis umur ijih seneng mangani iwak wedhus to cah. Piye pendapate ahli gizi?" Kata Rohman.

"Yo asal kadang-kadang ae gak popo sih. Diokehi buah lan sayur aja di usia menjelang kepala lima seperti kita ini," kata Prihatni.

"Jare makanan berat ki apike sak durunge jam 7 embengi yo Pri?" Tanya May.

"Yo setelah jam 7 ki menu ne sing ringan-ringan ae, koyo buah po sayuran."

Mendengar jawaban Prihatni, Nanok yang baru saja gabung menjawab, "wah nek aku yo gak iso turu. Lah musti cacing neng njero wetengku do protes," kata Nanok.

Setelah ngobrol santai sambil menikmati sajian jajanan pasar dan teh anget, suami May membawakan soto ayam.

"Wah ampun repot-repot pak," kata Mbah Slamet basa-basi.

"Mboten, wong niki soto gawean dewe kok mas."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun