Aku bergabung dengan PS. HW (Hizbul Wathan) yang merupakan salah satu organisasi otonom di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah. Jadwal latihan di lapangan bola UMY dalam seminggu 2x, yaitu hari Minggu dan Rabu sore. Luas lapangan di sini sesuai dengan standard, lain dengan lapangan Pandawa di kampung yang mungkin hanya separo ukuran lapangan standard.
Sebelum bermain ada pemanasan dan latihan fisik seperti lari keliling lapangan, senam peregangan, teknik drible bola, teknik kerjasama dalam tim, pinalti, dll. Hal ini tidak pernah aku alami ketika bermain di lapangan Pandawa yang langsung main tanpa ada pemanasan. Untuk melatih mental, sering tanding persahabatan baik sebagai tuan rumah atau tandang. Pertandingan persahabatan ini sangat bermanfaat selain melatih mental bertanding, juga untuk meningkatkan kemampuan teknis dan kerjasama tim.
Kemampuan fisik dan teknik bermain bolaku meningkat. Ini aku rasakan ketika bermain saat liburan panjang di kampung. Hal ini juga diakui Rizal teman mainku. "Main mu kok ono perubahan Man, melu klub po?"
"Iya, melu PS HW Zal," jawabku.
Setiap klub peserta kompetisi tingkat DIY memiliki kesempatan tugas menjadi anak gawang setiap pertandingan devisi utama nasional yang diselenggarakan di Stadion Mandala Krida. PSIM termasuk tim yang berlaga di devisi utama nasional. PS. HW sebagai anak gawang mendapatkan giliran dalam pertandingan PSIM vs Persibaya. Pengalaman ini sangat indah dan masih ku ingat sampai sekarang.
Fasilitas olah raga di sekolah hanya lapangan basket. Walaupun aku tidak lah tinggi dibandingan teman-teman se kelas, aku memiliki skill yang baik. Namun pernah beberapa kali guru olah ragaku mengajak main bola di Alun-Alun Kidul yang jaraknya sekitar 1 km dari sekolahan. Bakat olah ragaku diturunkan oleh bapak terbaca oleh guru olah raga. Suatu saat dia bertanya,"Kamu suka olah raga raga ya mas?"
"Iya pak."
"Selain basket, kamu suka olah raga apa?"
"Sepak bola, saya gabung dengan PS HW. Waktu masih di kampung, tiap hari Minggu diajak bapak main tenis di kantornya. SD ikut klub badminton PB. Tunas pak," jawabku panjang lebar.
"Oh pantesan. Neruskan di IKIP Jogja jurusan olar raga saja mas," saran guruku yang lulusan IKIP Jogja.
"Saya mau ke UGM pak," jawabku.