Mohon tunggu...
Leyla Imtichanah
Leyla Imtichanah Mohon Tunggu... Novelis - Penulis, Blogger, Ibu Rumah Tangga

Ibu rumah tangga dengan dua anak, dan penulis. Sudah menerbitkan kurang lebih 23 novel dan dua buku panduan pernikahan.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Aksi Sedekah Seorang Istri di Tengah Pandemi

8 Mei 2020   22:27 Diperbarui: 8 Mei 2020   22:33 3939
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Itu kalau kita tidak memiliki kemampuan untuk menambah penghasilan rumah tangga. Sehingga ketika suami sedang tidak berpenghasilan, kita bisa bersedekah kepada suami. Mengapa disebut sedekah? 

Karena istri tidak wajib memberikan nafkah kepada keluarga, sehingga semua pemberian istri kepada suaminya itu akan mendapatkan pahala sedekah. Masya Allah, bahagianya menjadi seorang istri. 

Manakala kita sedang dalam posisi pemberi sedekah kepada suami, janganlah bersikap takabur dan merendahkan harga diri suami karena pahala sedekah akan hilang. Tak bisa dipungkiri saat ini banyak suami yang kehilangan pekerjaan akibat Covid-19. 

Ada yang tokonya harus tutup karena aturan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), ada yang diPHK dari kantornya karena sudah tidak mendapatkan keuntungan bahkan banyak perusahaan yang bangkrut, para karyawan hotel dan industri pariwisata lainnya pun banyak yang dirumahkan, supir transportasi daring juga kesulitan mendapatkan pelanggan, dan banyak lagi suami yang mendadak menjadi pengangguran. Semua itu bukan berarti  suami tidak mau bekerja atau malas, tetapi memang rezekinya sedang ditahan Allah Swt.

Sebaliknya, banyak istri yang masih bisa mendapatkan penghasilan atau memiliki tabungan uang maupun perhiasan. Seperti teman saya itu yang penghasilannya dari menulis masih bisa untuk menafkahi keluarganya. 

Ada juga yang justru mendapatkan banyak pesanan makanan di bulan Ramadan ini. Istri yang pintar menabung, saatnya bersedekah kepada suami. Kalau masih menyimpan mas kawin, bisa dipakai dulu untuk bersedekah kepada suami. 

Mas Kawin saya pernah bolak-balik masuk tempat gadai perhiasan dalam rangka bersedekah kepada suami. Alhamdulillah, hal itu membuat pernikahan kami masih berjalan harmonis sampai saat ini tidak meributkan perkara harta. 

Selain perhiasan, istri juga bisa menyedekahkan barang-barang lainnya yang bisa dijual. Apalagi jika semasa suaminya masih berpenghasilan lebih, istrinya suka berbelanja. Misalnya, pakaian, piring, panci, peralatan rumah tangga dengan merk hits yang disukai ibu-ibu, dan sebagainya.  

Insya Allah nanti bisa membeli barang  penggantinya, ketika Allah Swt sudah mengangkat kesulitan suaminya. Kalau saya, selain perhiasan, buku-buku koleksi saya juga pernah saya jual untuk membantu perekonomian rumah tangga saat sedang dalam kesulitan. Alhamdulillah, saya  pernah menjual dua kardus buku yang hasilnya lumayan untuk makan beberapa hari.

Tentunya bersedekah kepada suami ini dengan melihat kondisi suami. Suami yang pada dasarnya malas bekerja, jangan terus-menerus diberikan sedekah tapi harus dimotivasi agar giat bekerja. 

Sebab, tugas utama seorang suami adalah memberikan nafkah untuk istri dan anak-anaknya. Kalau dibiarkan malas terus-menerus, sama saja mendorong suami ke jurang neraka karena tidak melaksanakan kewajibannya memberikan nafkah. Sedekah kepada suami diberikan jika suami memang kesulitan mendapatkan penghasilan, meskipun sudah berusaha sekuat mungkin. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun