Kali ini barangkali hanya bisa mengirim "mentahnya" saja dan Ibu membeli sendiri. Atau malah tidak bisa membeli baju lebaran sama sekali karena sebentar lagi PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) diberlakukan di Jawa Barat.
Sekarang sudah tahu bagaimana rasanya tidak bisa bertemu dengan orangtua saat Ramadan dan Lebaran. Apalagi kalau orangtua sudah pergi untuk selama-lamanya.Â
Makanya mumpung masih hidup, kalau kita tinggal dekat dengan orangtua, jangan sampai melewatkan kesempatan untuk sering bertemu dan berbakti kepada orangtua. Sedih rasanya orangtua punya banyak anak, tapi tak satu pun anaknya yang datang menengok. Semoga pandemi virus corona ini segera berakhir, agar kami bisa mudik dan menengok orangtua kembali.Â
Sekalipun saat ini tidak bisa mudik, silaturahmi kepada orangtua tetap harus dijaga. Kami pun melakukannya dengan video call dan sering-sering mengirim pesan teks. Memang tak bisa menggantikan kehangatan saat tatap muka, tetapi setidaknya orangtua tetap merasa diingat oleh anak-anaknya.Â
Sedih rasanya membaca pesan teks seperti di atas itu, menandakan bahwa orangtua sudah sangat kecewa karena anak-anaknya tidak ada yang datang menengok di bulan Ramadan ini padahal anaknya ada lima. Bagaimana yang anaknya hanya satu dua? Ya Allah, semoga kekecewaan orangtua tidak mengundang murka Allah karena ridho orangtua adalah ridho ilahi. Â
Kakek, Nenek, doakan kami, anak menantu dan cucu-cucu bisa mudik dan bersilaturahmi kembali dengan keluarga besar di kampung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H