Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Hari Nyamuk (Betina) Internasional dan Perdebatan Soal Nyamuk GMO

22 Agustus 2020   07:17 Diperbarui: 22 Agustus 2020   12:02 1231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Enchantedlearning.com

Bersama the Inter-American Development Bank, he Bill & Melinda Gates membuat inisiatif dengan investasi sebesar USD 180 juta untuk mendukung Amerika Tengah melawan Malaria. Dana ini digunakan untuk pembelian obat Malaria, Kelambu anti Malaria, dignostik klinis yang lebih baik . 

Selanjutnya the Bill & Melinda Foundation membuat teknologi GMO Nyamuk yang dilaim sebagai teknologi ramah lingkungan untuk melawan penyakit VBD. Teknologi itu hendak membatasi jumlah nyamuk betina yang ada melalui rekayasa genetik melalui seleksi jenies kelamin.

Apakah WHO menyetujui nyamuk GMO? Ini perlu menjadi perhatian serius, mengingat banyak studi menunjukkan bahwa upaya menjadikan berbagai jenis tanaman dan binatang dengan pendekatan GMO membawa dampak ekologis dan kemanusiaan yang tidak menguntungkan dan berkelanjutan. Jangan sampai, kegagalan dan dampak ikutan dari nyamuk GMO bahkan akan membawa persoalan kemanusiaan dan ekologi yang lebih besar. 

Sebetulnya sidang WHO pada tahun 2017 telah menyetujui the "Global Vector Control Response (GVCR) 2017--2030" yang lebih mengedepankan partisipasi masyarakat. 

GVCR memayungi panduan stratgis bagi negara anggota untuk melakukan penguatan dalam pengendalian vekto, sebagai bagian penting dari pengendalian penyakit yang disebabkan oleh vektor. 

Kemampuan teknis, infrastruktur dan sistem monitoring evaluasi dan mobilisasi masyarakat perlu ditingkatkan dan ini menjadi bagian dari the Sustainable Development Goals dan layanan kesehatan secara universal.

Adapun panduan strategis itu adalah, antara lain:

  • Memberikan panduan berbasis fakta pada upaya pengendalian vektor dan upaya pencegahan infeksi;
  • Memberikan dukungan pada kemampuan teknis nagara anggota PBB agar mampu mengelola situasi ketika terjadi wabah;
  • Mendukung negate anggota agar mampu membuat sistem pelaporan dan memahami dampak dan beban penyakit pada masyarakat;
  • Memberikan peningkatan kapasitas terkait pengelolaan klinis, diagnosis, dan pengendalian klinis serta diagnosis ;
  • Mendukung penyusunan alat alat monitoring dan evaluasi serta teknologis serta pendekatan untuk mencegah dan mengendalikan (VBD); dan
  • Meningkatkan kesadaran masyarakat akan perlunya perubahan perilaku agar kasus VBD berkurang, termasuk di dalamnya memperbaiki akses pada air dan sistem sanitasi

Pustaka : Satu, Dua, Tiga, Empat, Lima, Enam, Tujuh, Delapan, Sembilan, Sepuluh, Sebelas, Duabelas, Tigabelas, Empatbelas, Limabelas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun