Di Inggris terdapat upacara dan perayaan pasca panen. Ini dimulai pada tahun 1843 ketika the Reverend Robert Hawker mengundang petani untuk merayakan 'thanksgiving' di gerja Morwenstow in Cornwall.
Pada saat itu, lonceng gereja dibunyikan setiap hari pada saat panen. Pada masa itu terdapat upacara jagung. Jagung dibuat boeka atau dihias sebagai bagian dari harapan sukses dan keberuntungan di panen yang akan datang. Kuda menarik kereta yang dihias dengan bunga dan pita aneka warna.
Di kalangan masyarakat Cina dikenal Festival Musim Gugur atau Festival Bulan 'Moon Festival". Untuk itu kue bulan menjadi makan khas yang mesti ada.Â
Berbagai perayaan pasca panen lain dilakukan juga di wilayah pertanian, dengan kekhasan budaya dan jenis komoditas yang diproduksi.Â
Di Indonesia sendiri terdapat berbagai perayaan pasca panen yang banyak di antaranya berasimilasi dengan budaya dan agama setempat. Ingat Sedekah Bumi dan Sedekah Laut yang ada di seluruh Jawa?Â
Sedekah bumi ini adalah upacara adat yang melambangkan rasa syukur manusia terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rezeki melalui bumi berupa segala bentuk hasil bumi. Sementara Sedekah Laut upacara serupa untuk hasil laut.Â
Di antara masyarakat Bugis, terdapat upacara Mappadendang. Ini sebuah ritual merayakan panen yang dilakukan oleh Suku Bugis di Sulawesi Selatan. Upacara diselenggarakan dengan melakukan penumbukan gabah pada lesun yang terbuat dari kayu atau bamboo. Ritual tilakukan unuk menyucikan gabah sebelum menjadi beras dan siap dikonsumsi. Ritual ini dilakukan dengan menumbuk gabah pada lesung menggunakan kayu atau bambu.