Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sang Pembangkang

20 November 2019   19:26 Diperbarui: 23 November 2019   02:13 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di akar yang terdalam telah tertancap pesan tersembunyi.

Baginya, cinta hanyalah kecerobohan memberi nama.

Sementara kasih sayang semata sebuah kemurahan yang ia bisa.

Akhirnya lari menghilang ke rimba hukuman yang lebih suram, ia bersembunyi dalam kutukan sepanjang badan.

Ia lelaki pembangkang yang keras kepala, menyulap bahagia menjadi keterpencilan dalam serejam dan sekedipan mata.

*) Memang ini puisi picisan. Obat pusing jelang flue.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun