Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama FEATURED

Diwali, Membawa Cahaya dan Pengetahuan ke Dunia

26 Oktober 2019   23:47 Diperbarui: 4 November 2021   06:31 3404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diwali, Festival Cahaya untuk Kebaikan

Hari Minggu tanggal 27 Oktober 2019 adalah dimulainya peringatan Diwali atau Dipavali (sering dituliskan sebagai Deepavali). Diwali diambil dari bahasa sanskerta yang berarti rangkaian lampu.

Diwali merupakan perayaan menyambut musim gugur di kalangan umat Hindu India di seluruh dunia dan dikenal pula sebagai Festival Cahaya. 

Festival Cahaya ini melambangkan kemenangan menuju terang, keluar dari masa gelap atau kejahatan. Juga sering merupakan lambang masa penuh pengetahuan dan meninggalkan kebodohan.

Pusat Belanja jelang Diwali di Mumbai (Foto: Nativeplanet.com)
Pusat Belanja jelang Diwali di Mumbai (Foto: Nativeplanet.com)
Pada perayaan ini, rumah, toko, kantor maupun kuil atau candi dihiasi lampu lampu dan juga bunga bunga. Biasanya, perayaan Diwali dilakukan selama lima hari dan dengan puncaknya pada hari ketiga peringatan, 

Amavasya, yaitu hari tergelap yang disebut sebagai bulan Kartika. Biasanya, sebelum Diwali, peringatan Navaratri juga diperingati.

Yang terpenting, pada perayaan ini si kaya membagi kebahagiaan dan harta kepada si miskin, papa dan yatim. 

Untuk mempersiapkan Diwali, pada umumnya rumah dan kantor dibersihkan, direnovasi dan juga diberi dekorasi. 

Pada puncaknya, masyarakat Hindu yang merayakan Diwali akan mengenakan baju terbaiknya dan menghiasi tempat tempat penting seperti rumah, kantor dan kuil atau candi dengan lilin dan lampu lampu.

Selanjutnya, doa dipanjatkan kepada Dewa Laksmi, yaitu Dewa kekayaan dan kemakmuran.

Yang menarik, kota kota di luar India, seperti Singapura, Malaysia, Srilangka, Nepal, dan bahkan London merayakan Diwali secara besar besaran. Pada saat Diwali, budaya saling memberikan hadiah juga dilakukan sambil mengucap "Happy Diwali".

Meski secara sejarah, Diwali dirayakan oleh umat Hindu India, namun pada akhirnya Diwali menjadi peringatan global. 

Di London, Diwali adalah perayaan megah yang merupakan festival budaya dengan musik dan tari.

Pada peringatan Diwali, makanan tradisional yang manis manis dan gurih disuguhkan. Hidangan manis yang terkenal pada peringatan ini adalah Lapsi Halwa, yang terbuat dari bahan tepung dengan gula dan diberi kapulaga atau cardamom.

Lapsi (Foto : betterindia.com)
Lapsi (Foto : betterindia.com)
Bagi orang Hindu India, Diwali adalah Natal bagi umat Kristiani dan Lebaran bagi orang Islam. Jadi, ini adalah perayaan besar.

Ritual Menyaksikan Cerita Rama Menundukkan Rahwana
Bagi masyarakat Hindu India, perayaan Diwali merupakan perayaan untuk mengingat kalahnya kejahatan atas kebaikan, kalahnya Rahwana oleh Rama. Tak heran bila sendratari Ramayana sering menjadi bagian dari peringatan Diwali.


Drama dan sendratari Ramayana dipertontonkan di televisi maupun di panggung perayaan.

Film-film kartun yang menceritakan kisah Raja Rama dan Dewi Sinta dan pertarungan Raja Rama dengan Rahwana, sang raksasa menjadi tontonan yang istimewa. Dengan kesaktiannya, Rama bisa mengalahkan Rahwana yang memiliki sepuluh kepala. 

Diwali Gerakkan Ekonomi India
Mengingat pentingnya dan skala peringatan Diwali bagi warga Hindu India, Diwali menjadi bagian penting yang menggerakkan perekonomian India. Ini seperti bagaimana lebaran menggerakan ekonomi Indonesia dan natalan menggerakkan ekonomi negara barat.

Hampir semua yang merayakan Diwali akan membeli baju terindah yang dikenakan pada peringatan selama lima hari itu. Juga makanan tradisional yang lezat akan dihidangkan. 

Tak lupa, lampu dan kembang api juga menyemarakkan peringatan ini. Uniknya, tahun ini dipasarkan juga kembang api yang dianggap ramah lingkungan.

Pasar Crawford di Mumbai, tempat warga berbelanja makanan untuk Diwali (nativeplanet.com)
Pasar Crawford di Mumbai, tempat warga berbelanja makanan untuk Diwali (nativeplanet.com)
Pendeknya, Diwali membawa dinamika ekonomi, sosial, lingkungan dan psikologi dalam masa masa yang berbeda. Bila di masa yang lalu Diwali adalah ritual agama dan budaya, saat ini Diwali telah menjadi bagian dari peradaban modern.

Diwali memengaruhi dunia teknologi interior, lampu, IT dan dunia panggung di India. 

Perusahaan-perusahaan raksasa seperti Ernst and Young, Google, Interface, Freecharge, Snapdeal, Times of India, Gift XOXO adalah perusahaan besar yang merayakan Diwali secara besar-besaran.

Diperkirakan, Diwali melibatkan pasar e-commerce dengan nilai sekitar $ 38.5 juta di pasar retail. Amazon melaporkan tingkat penjualan sebesar $ 7.07 juta dalam 36 jam transaksi 'smartphone' selama festival ini.

Bisnis online meningkat sekitar 60% sampai 100 % dibandingkan dengan tahun yang lalu.

Toko penjual furniture, alat alat listrik, dan juga fesyen marak. Toko perhiasan, emas dan berlian juga meningkat nilai penjualannya. Di India, enam seri mobil baru juga diluncurkan menjelang Diwali.

Beberapa mobil baru itu adalah Maruti Suzuki S-Presso, Hyundai Elantra Facelift, Maruti Suzuki XL5, Renault Kwid Facelift, Tata Altroz, dan Tata Tiago Facelift. Selanjutnya, bank bank juga memberikan diskon dank upon sekitar 10-15% untuk meningkatkan gairah belanja masyarakat.

Setiap keluarga membelanjakan sebesar rata rata 15.000 sampai 25.000 Rupee.

Diwali Pesta Global!
Pesta Diwali memang sudah menjadi perayaan global. Di London, perayaan Diwali biasanya dilakukan di Trafalgar Square.

Diwali di Travalgar Square London (Londonis.com)
Diwali di Travalgar Square London (Londonis.com)
Kembang Api di Harrow London ( Londonis.cim)
Kembang Api di Harrow London ( Londonis.cim)
Di Singapura, perayaan Diwali selalu meriah di area Little India. 

Little India di Singapura pada perayaan Diwali ( PHOTO: LITTLE INDIA SHOPKEEPERS AND HERITAGE ASSOCIATION)
Little India di Singapura pada perayaan Diwali ( PHOTO: LITTLE INDIA SHOPKEEPERS AND HERITAGE ASSOCIATION)
Di Jakarta, selebriti dan sosialita warga India, termasuk produser film sinetron Indonesia adalah mereka yang merayakan Diwali secara besar besaran. Memang, acara terbesar pernah dilakukan di Medan. 

Kalangan dan warga Indonesia keturunan India ternyata pernah usulkan Diwali sebagai hari libur. Meski Pemprov DKI menetapkan Diwali sebagai libur tentatif warga Hindu India, ini belum jadi keputusan nasional. 

Harapan pada Jokowi rupanya pernah dilakukan melalui surat warga Indonesia keturunan beragama Hindu India. 

Bagi India, Diwali adalah perayaan tahunan terbesar dan sekaligus perayaan kemakmuran warganya.

Nah..seperti juga isu pada saat lebaran, apakah Diwali telah membawa sesama pada kebaikan? Ini sering menjadi pertanyaan bagi mereka yang merayakan. 

Seringkali, perayaaan yang awalnya berbasis agama dan nilai keluhuran telah bergeser menjadi festival yang pada akhirnya memberi keuntungan terbesar pada mereka yang berbisnis. Ini pertanyaan klasik tetapi sangatlah riil. 

Dengan perkembangan dunia yang sangat komersial, ini tentu tantangan. 

Selamat ber-Diwali untuk yang merayakan.  Dari gelap terbit terang. Dari kebodohan menjadi pengetahuan. 

Pustaka : Satu, Dua, Tiga, Empat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun