Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Mampukah Survei Litbang Kompas Memotret, Ketika Publik Buta Isi UU KPK?

17 September 2019   18:10 Diperbarui: 19 September 2019   16:00 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Petidi Change.Org

Saya ingat tentang temuan survey tentang bentuk bentuk kekerasan terhadap perempuan. Ketika terdapat lembaga yang mensurvei, tentu kasus kekerasan terhadap perempuan yang dulunya tidak diketahui sekarang jadi diketahui publik. Lalu, orang kadang katakan bahwa ada kekerasan yang meningkat, yang sebetulnya karena pendataan yang lebih baik dan penegakan hukum yang meningkat. Oleh karenanya, cara baca dari data atau angka kekeradan adalah "reported cases", kasus yang dilaporkan. 

Akan salah bila saya katakan bahwa sejak ada Komnas Perempuan, kasus kekerasan terhadap perempuan meningkat. Ini salah baca.  

Padahal, jumlah kasus yang dilaporkan meningkat karena makin banyak perempuan sadar dan melaporkan kasusnya. Pendataan yang lebih bagus menampilkan cakupan data kekerasan  lebih baik. 

Yang tak kalah pentingnya adalah tindak lanjut dan penegakan hukumnya. 

Ini bisa kita pakai dalam melihat kasus korupsi dan kinerja KPK. Studi yang saya paparkan pada beberapa artikel terdahulu menunjukkan bahwa KPK memiliki ketuntasan dalam membawa kasus ke penegakan hukum. 

Adalah salah besar menyandingkan info grafis tanpa penjelasan terkait adanya kasus korupsi yang makin banyak setelah ada KPK. Ini cilaka banget. Coba baca Infografis itu. Saya ngeri membacanya. Bukan ngeri pada hasilnya. Ngeri pada dampak dari cara baca yang salah. Kita membodohi masyarakat dengan infogafis yang tidak berbunyi dengan jelas. 

Seperti juga kekerasan terhadap perempuan, kasus korupsi itu seperti the tip of ice berg, puncak gunung es. Yang tampak di permukasn kecil. Di dalamnya ada persoalan dengan skala lebih besar 

Aduuuuh, kalau mau dituntaskan, kita mungkin gilo kejer kejer melihat kasus korupsi. 

Komnas Perempuan meluncurkan Catahu 'Catatan Akhir Tahun' setiap tahunnya, sebagai bagian dari akuntabilitas lembaga. Laporan itu mrmberi pemahaman tentang isu terkini, skala kekerasan dan tantangan yang ada. 

Ini juga ada di KPK. Itu adalah laporan tentan dinamika dan perembangan serta tren korupsi, Berikut tantangannya. Kita saat ini sering terkaget bahwa kasus korupsi banyak dan berbentuk baru dengan skala besar dan mengerikan. Ini dilaporkan dalam Laporan Tahunan PK setiap Tahun.

Karena ada KPK yang efektif, maka kita tahu temuan itu. Namun, orang yang tak paham mengatakan bahwa korupsi makin buruk. Kalaupun bila makin buruk apakah penyebabnya adalah karena KPK. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun