Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi, Politik Berfilosofi Jawa, Kesakralan KPK dan Kalimasada

10 September 2019   08:12 Diperbarui: 10 September 2019   19:26 2057
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Jokowi dan Agus Rahardjo Mengawal KPK (Foto Liputan 6)

Kisah pawayangan tentang Jimat Kalimasada menggambarkan tentang upaya musuh-musuh Pandawa untuk mencuri Kalimasada. Meskipun demikian pusaka keramat tersebut senantiasa kembali dapat direbut oleh Yudistira dan keempat adiknya.  

Kalimasada adalah sesuatu yang menarik karena kemudian ditarik dalam konteks budaya Jawa yang sebagian orang mengkaitkan istilah Kalimasada yang diciptakan oleh Sunan Kalijaga, salah seorang penyebar agama Islam di Pulau Jawa pada abad ke-16. Konon, Sunan Kalijaga menggunakan wayang kulit sebagai media dakwah, antara lain ia memasukkan istilah Kalimat Syahadat ke dalam dunia pewayangan yang berisi pengakuan tentang adanya Tuhan yang tunggal, serta Nabi Muhammad sebagai utusan-Nya. 

Dukungan banyak pihak kepada KPK dan tuntutan masyarakat pendukung Jokowi agar Jokowi melakukan keputusan yang benar sebenarnya merupakan  perlawanan rakyat yang sesungguhnya kepada wakilnya di DPR. Dan, sebetulnya ini tergambar juga dalam pemilu yang lalu. Banyak dari kita yang ogah memilih wakilnya di DPR karena memang mereka tidak amanah.

Masyarakat luas, kelompok perempuan, kalangan akademia, dan juga staf dan karyawan KPK ada di belakang Presiden Jokowi untuk mempertahankan KPK. Juga, saya melihat Mahmud MD, sang Begawan yang akan mendukung Jokowi dalam persoalan ini. Ini tampak dari pembelaannya kepada Jokowi ketika beberapa pihak 'menertawakan' Jokowi yang dianggap tak paham isi revisi UU KPK.

Pak Jokowi, kami berharap bapak berlaku sebagai Prabu Puntadewa atau Yudistira yang hendak menyelamatkan Jamus Kalimasada. Bapak didukung masyarakat luas yang tak hendak duitnya dimakan koruptor. Juga Bapak didukung kelompok perempuan, akademia, dan begitu banyak profesional di negeri ini yang jadi panglimamu.

Saya panjatkan doa pagi agar Allah SWT melindungi KPK dan bangsa ini. Semoga pak Jokowi diberikan kesahatan dan tetap mendengar suara hati rakyat. Semoga KPK tetap utuh dan makin kuat, tanpa revisi Undang Undang yang klausulnya justru melemahkannya. Aamiin ya rabbal alamin. Semoga Allah mendengar doa kita semua. 

Pustaka : Satu, Dua, Tiga, Empat , Lima

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun