Indeks Kota Aman dan Manusia yang Dimanusiakan
Suatu Index Kota Aman 2019 atau Safe City Index 2019 terbitan the Economist Intelligence Unit, yang disponsori oleh NEC Corporation telah diluncurkan pada bulan Agustus yang lalu. Tilik laman dari website mereka yang menarik ada di sini.
Laporan disusun berdasar indeks komposit, yang merangking 60 kota urban dengan mempertimbangkan 57 indikator, mencakup keamanan digital, keamanan kesehatan, keamanan di infrastruktur, dan keamanan pribadi.
“In any city where you can often see a woman walking alone at night, you can bet that is a safe city.” (Badiane, Safe Cities Index 2019)
Walau tampak sepele, rasanya benar. Bila seorang perempuan berjalan sendirian dengan aman tanpa gangguan di tengah malam, ini juga bisa digunakan sebagai indikator bahwa kota itu adalah aman.
Secara luas, kota semacam ini tentunya juga tersedia infrastruktur yang nyaman dan aman bagi perempuan untuk berjalan. Selain itu, aman berarti tidak ada kekerasan yang mengancam perempuan itu.
Juga, aman di sini adalah ketika aspek lingkungan dari kota terjaga baik. Lingkungan di sini terkait bagaimana tanaman, hutan di sekitar kota terjaga, di samping juga terbebas dari polusi kota.
Indikator indikator di atas hanyalah sebagian dari serangkaian indikator yang dipakai untuk mengukur rasa aman tersebut.
Temuan dari indeks didukung berbagai studi dan wawancara mendalam, dilakukan oleh para ahli di lapang. Nama peneliti ada pada lapotan tersebut.
Secara keseluruhan, Tokyo terpilih (lagi) menjadi kota pada ranking teratas sebagai kota yang paling aman. Selanjutnya, Singapura menduduki ranking ke 2, diikuti Osaka, Sydney, Seoul, Melbourne, lalu Amsterdam dan Kopenhagen, juga Toronto dan Washington DC.
Terpilihnya Tokyo, Singapura, dan Osaka pada ranking tertinggi sebagai kota aman (teraman) adalah karena ketiganya memiliki kekuatan dalam hal keamanan dalam berbagai hal.
Adalah menarik melihat bahwa Tokyo, Singapura, Toronto dan London adalah yang termasuk 10 kota yang paling aman secara digital. Perhitungan ini dianggap penting karena warga negara juga bergeser menjadi warga net. Masyarakat lebih terhubung dan keamanan digital menjadi salah satu indikator.