Antara 50% sampai 70% Sekolah di Indonesia Rusak!
Beberapa hari ini saya dalam kepadatan (baca : kepusingan) kegiatan menulis beberapa laporan kerja yang masuk tenggat waktu. Namun mata dan tangan saya gatal atas isu darurat yang tampak dipinggirkan. Alhasil, walaupun pendek, saya coba tuliskan di antara waktu istirahat.Â
Ini soal sekolah untuk anak anak yang selalu kita klaim sebagai generasi emas.Â
Berita yang viral pada beberapa hari ini terkait gedung sekolah yang rusak dan bahkan hancur mengganggu hati. Jelasnya membuat geram. Ini terjadi bukan hanya di wilayah luar Jawa dan daerah terpencil, tetapi juga di pesisir pulau Jawa. Â
Walau tulisan ini pendek, saya mrnahan napas panjang beberapa kali. Kok bisa sekolah rusak sebanyak itu.Â
Di tahun 2019 ini saja kita telah mencatat berbagai berita soal sekolah yang rusak berat. Di bawah ini beberapa cuplikannya :
- "Sarana dan prasarana pendidikan di Kabupaten Bekasi masih buruk. Buktinya, bangunan sekolah yang rusak tercatat hingga akhir 2018 cukup tinggi, jumlahnya mencapai 9.686 ruang kelas. Sedangkan jumlah ruang kelas yang layak hanya 3.198 unit. Kerusakan paling banyak terjadi di SMP negeri" (Indopost.co.id, 28 Januari 2019). Ironisnya, walau Presiden Jokowi telah melakukan sidak, sekolah masih juga dalam keadaan belum tersetuh perbaikan.Â
- "Para siswa SD Negeri Mojoroto Kecamatan Jetis Kabupaten Mojokerto, Jatim tak punya kelas untuk tempat belajar. Mereka melakukan kegiatan belajar di bekas rumah dinas kepala sekolah. Juga, siswa kelas 2, 3 dan 6 secara parallel belajar dalam satu ruang. Ini rupanya sudah terjadi selama 2 tahun" (JPNN.com, 25 Juli 2019).
- "Sebanyak 3.143 ruang kelas SD dan SMP di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, saat ini kondisinya rusak. Bahkan salah satu SD di Brebes terpaksa belajar di teras karena kondisi kelas nyaris roboh" (Detik.com, 24 Juli 2019)
Banyak berita tentang sekolah yang rusak dan ambruk. Coba ketik #sekolahrusak atau #sekolahambruk di Kompas.com.Â
Dan, ketika kita menengok data nasional dari Laporan Kilasan Kinerja 2018 Kemdikbud, kita mencatat bahwa 1,2 juta atau 69% dari 1, 17 juta ruang kelas di seluruh Indonesia alami kerusakan. Di antara bangunan sekolah SD yang berjumlah 1 juta sekolah, yang rusak adalah sekitar 74% ruang kelas SD, sekitar 10 % diantaranya rusak berat.