Coca Cola yang biasa mengandung kafein sejumlah 45,6 mg kafein, kali ini serius meluncurkan produk kopi, pada prinsipnya. Minuman Kopi dengan merek Coca Cola.
Juga, produk ini mengkampanyekan hidup lebih sehat dengan kandungan gula yang lebih rendah dari separuh kandungan gula pada Coca Cola yang biasa. Produk ini dikabarkan akan diluncurkan pada akhir 2019.
Produk ini membuat perusahaan mampu melakukan kapitalisasi tren minum kopi. Ini menggunakan kesempatan pada perkembangan konsumsi koi di banyak negara, termasuk di Amerika dan negara di dunia, yang menunjukkan angka pertumbuhan di atas 30 % pada 2016 dan 2017. Informasi dari pasar kopi di Atlanta menunjukkan bahwa konsumsi kopi mencapai 1 juta dollar dan berkembang juga dibanyak negara di dunia.
Evolusi dan revolusi produk-produk ini menunjukkan upaya keras agar produk makanan dan minuman global lebih sehat bagi tubuh konsumen.
"The Nielsen Global Health & Wellness Survey 2018", misalnya mengidentifikasi konsumen Amerika yang memiliki perspektif akan makanan dari bahan organik dan non GMO adalah lebih sehat dan baik.Â
Saya memperkirakan produk-produk global yang alami evolusi dan revolusi ini akan mudah masuk pasar Indonesia. Laporan "The Nielsen Global Health & Wellness Survey 2016" yang mewawancarai 30.000 responden dari 60 negara, termasuk Indonesua melaporkan bahwa konsumen Indonesia adalah konsumennoptimus pada produk makanan dan minuman.Â
Ini semua menarik, tentunya. Bagaimana dengan Anda? Anda siap dengan produk produk baru itu?
Untuk saya yang wong ndeso, saya akan coba bertahan dengan gado gado warung sebelah atau buatan sendiri, rujak serut, dan kopi Gayo.
Ada yang mau temani saya makan gado-gado dan ngopi Gayo akhir pekan ini? Kabari saya!
Pustaka : 1) Wortel Berbahan Daging' 2) Coca Cola Coffee 3) Nielsen Report
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H