Sebagian masyarakat adat Daya memberikan tanggapan yang barbagai akan hal hal ini.
Adanya identitas baru dari Dayak Melayu sering dikritisi menjadi bagian dari melarikan diri dari kelompok tertentu.
4. Masa Pengaruh Perdagangan dengan Cina.Â
Di masa perdagangan Cina ramai dilakukan dengan kalangan masyarakat di Kalimantan, nama anak anak dikaitkan dengan nama orang Cina. Suatu tulisan seorang jurnalis senior bernama Lian Cheng menyebutkan betapa ia gembira karena ia temukan banyak nama Cina di antra masyarakat suku Kenyah yang ia temui.
Ia menemukan nama Lawai, Jau, Keling, Ngau, Lisu, Ullok, Apoi dan Wan sementara Sulin, Usun, Ubong, Long ada di antara nama anak laki laki, serta ia temukan nama Puynag dan Bulan yang ada di dalam bahasa Cina di antara anak perempuan suku Kenyah.
5. Masa Pengaruh Masyarakat dan Budaya Jawa
Adanya program transmigrasi yang menyebabkan banyaknya orang Jawa yang bermigrasi ke Kalimantan juga mempengaruhi nama anak. Selain itu, terdapat pula Jawa yang diberikan karena kenangan terhadap sahabat yang berasal dari Jawa. Nama nama itu misalnya, Indrawan, Setyawan, dan sebagianya.Â
Pak Marius memberikan contoh tentang namanya, Gunawan, yang merupakan nama kenangan atas nama sahabat yang berkesan di hati ayah pak Marius Gunawan.
6. Nama yang di Telinga atau secara Audio Indah terdengar, tetapi mungkin tanpa maknaÂ
Nama Vita, Mela, dan nama bama baru seperti Tina bermunculan. Kadang nama itu adalah nama yang indah di telingan atau secara audio, tetapi artinya tak selalu ada.
Salah satu narasumber menyebutkan pengalamannya mendapatkan oleh oleh cerita dari kerabatnya yang bekerja sebagai mantra kesehatan di wilayah Kalimantan. Salah satu oleh oleh adalah tentang betapa pentingnya arti sebuah nama.