Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Perempuan dan Pengetahuan Obat Tradisional

14 Juni 2019   13:30 Diperbarui: 15 Juni 2019   17:17 1232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Perempuan dan Pengetahuan Obat Tradisional (Common.wikipedia.org)

Apakah Calon Arang Benar-benar Penyihir Jahat?

Ingatkah Anda tentang kisah Calon Arang? Apakah betul Calon Arang sedemikian buruknya?.

Sejarah dunia mencatat bahwa perempuan dianggap lebih mudah menjadi murid untuk pengetahuan obat-obatan tradisional berikut ilmu spiritualnya. Bahkan, perempuan dianggap bisa lebih sakti. Namun, di seluruh dunia pula terdapat pandangan bahwa perempuan ahli obat adalah jahat. Ini ada dalam banyak cerita dunia. 

Ingatkah kita bahwa antara tahun 1482 sampai 1782, ribuan orang di Eropa, khususnya perempuan dibakar dan dibunuh?. Ini karena begitu banyak kecurigaan pada perempuan yang menjadi dukun atau tukang sihir (Suzannah Lipcomb, herstoryextra.com).

Dalam buku Da Vinci Code, Dan Brown menuliskan "the church burned at the stake an outstanding 5 million women (witch)", atau terjemahan bebasnya adalah "gereja membakar 5 juta perempuan tukang sihir". Memang di masa itu perempuan tukang sihir dianggap penjahat. 

Ilustrasi Calonarang (indonesiakaya.com)
Ilustrasi Calonarang (indonesiakaya.com)
Untuk memahami diskusi kita, berikut ini adalah nukilan kisah Calon Arang. 

Calon Arang berasal dari Dusun Butuh di Desa Sukorejo di Kediri adalah seorang Pendeta perempuan, penunggu Candi Dewi Durga yang berilmu tinggi. Namun, orang lebih mengenalnya sebagai tukang tenung. 

Dalam cerita legenda digambarkan bahwa Calon Arang begitu marahnya ketika mendapatkan anaknya, Ratna Manggali, yang cantik jelita tidak ada yang mendekati. Ini gara gara anaknya beribukan Calon Arang yang dianggap jahat sebagai tukang tenung dan sihir. Akhirnya, Calon Arang membinasakan 'musuh-musuhnya'.

Memang catatan tentang Calon Arang menjadi misteri karena tidak ditemukan transkripnya. Naskah tentang Calon Arang pernah diterbitkan dan diterjemahkan ke dalam bahasa Belanda oleh Prof Dr Poerbatjaraka dalam "De Calon Arang" (BKI 82. 1926: 110-180) Pada tahun 1975, sementara buku Dr Soewito Santoso diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dengan judul Calon Arang si Janda Dari Girah.

Calon Arang dikisahkan ada pada masa pemerintahan Raja Airlangga (1006-1042 M) di wilayah Jawa Timur. Ini ada dalam prasati Pucangan (Calcutta). Sementara prasasti Terep (1032 M) menyebutkan bahwa Raja Airlangga lari dari istananya di Watan Mas ke Patakan karena serangan musuh, dan lalu ia memerintah di Daha Kediri, seperti tertulis dalam serat Calon Arang. Di sini digambarkan bahwa Airlangga mendapat cobaan antara lain dari janda sakti asal Desa Girah atau Gurah yang bernama Calon Arang. 

Calon Arang adalah dukun sakti. Ia menuliskan resep obat-obatan beserta ilmu dan siasat kesaiktiannya di atas daun lontar. Ini menarik sekali, karena artinya budaya tulisan ada dan Calon Arang telah memulainya. 

Pada akhirnya, anak Calon Arang, dinikahi Mpu Bharadah karena alasan 'politik' untuk menundukkan Calon Arang dan mencuri catatan resepnya. Mpu Bharadah meminta Calon Arang untuk memberhentikan kutukannya kepada rakyat Kediri.

Calon Arang pada awalnya menyetujui permintaan itu tapi dengan syarat ia harus di'ruwat' untuk meleburkan dosa dosanya. Namun Mpu Bharadah menolaknya. Akhirnya terjadi pertengkaran. Calon Arang mati dikalahkan oleh ilmunya sendiri yang dicuri oleh Mpu Bharadah.

Dipercaya bahwa Calon Arang sempat menyebarkan ilmu hitamnya ke Bali yang dikenal dengan ilmu Leak yang dapat mematikan manusia. Sampai saat inipun, orang Bali mempercayai keberadaannya.

Walaupun kisah Calon Arang ada hampir seribu tahun lebih, namun namanya yang dianggap sebagai tokoh antagonis tetap melegenda. 

Studi menunjukkan bahwa banyak kasus pelabelan 'tukang shir jahat' kepada perempuan yang memiliki ilmu kesehatan dan obat-obatan tradisional, yang disertai kekuatan spiritual. Bisa saja yang terjadi adalah konspirasi untuk meredam kekuatan perempuan ahli obat-obatan dan ilmu spiritual yang sakti, yang jarang sekali ada dalam sejarah kita. 

Apakah memang Calon Arang jahat sekali seperti yang ada dalam legenda, ataukah ia adalah perempuan yang berontak dari tekanan sosial karena kesaktiannya melebihi laki laki pada masanya? Ia harus mati karena kecurangan terstuktur masif dan sistematis di kala itu?  Tak kurang, Pramoedya Ananta Toer menuliskan tentangnya.

Kisah Calon Arang mengawali artikel ini untuk menunjukkan bahwa bias pada ilmu obat-obatan yang masa itu adalah masuk kategori dukun adalah nyata. Apalagi bila ilmu itu sangat tinggi dan dimiliki perempuan. Bias itu berlapis.

Kesehatan dan Obat Tradisional dalam Sistem Kesehatan Indonesia
Bagaimana sebetulnya posisidukun dan  ilmu obat-obatan tradisional dalam sistem kesehatan Indonesia? Kita sadari bahwa penyedia layanan kesehatan tradisional beserta obat-obatannya tetap memegang peran penting dalam pelayanan kesehatan di Indonesia, khususnya di perdesaan.

Di desa terpencil yang tak ada Puskesmas, peran penyedia layanan kesehatan tradisional atau disebut dukun bahkan jadi pilihan perawatan utama.

Walaupun praktek akan bervariasi di setiap wilayah, dukun biasanya memanfaatkan pengobatan tradisional dari bahan tanaman tanaman lokal, yang kemudian diperkuat dengan aspek spiritual (Library of Congress).

Bila dilihat dari definisinya, dukun adalah laki-laki dan/atau perempuan yang memberikan layanan kesehatan dan supernatural yang mencakup banyak hal, mulai dari mengobati sakit, melahirkan sampai dengan mencari pacar dan pasangan dan memperoleh keberuntungan dan bahkan santet. Di sini, Calon Arang bisa dibilang masuk dalam definisi ini, kan? 

Biasanya dukun mendapatkan uang pengganti kecil, namun pada beberapa dukun yang berurusan dengan keberuntungan, cinta dan perjodohan serta santet, bisa juga memperoleh kekayaan dari profesi sebagai dukun. Dalam kaitannya dengan kepercayaan masyarakat dengan ajaran Islam, terdapat Kyai yang dianggap dapat membantu melalui perintah dan ajaran Tuhan. (Nicholas Herriman, Inside Indonesia, 2013).

Oleh karena berkaitan dengan layanan spiritual, di banyak hal, dukun menjalani 'tapa brata', puasa dan doa serta pelatihan spiritual untuk mendapatkan keahlianyua. Beberapa dukun di pulau Siberut, misalnya, menjalani ritual melalui musik dan lagu serta doa sebelum memberikan layanan kesehatan. (Ronny Nitibaskara). Untuk itu, dukun dianggap orang terhormat dan 'pintar' di kalangan masyarakat. 

Namun, bukan tidak pernah dukun dilecehkan dan dicurigai. Ini karena kompleksnya ilmu dukun, dan sering dikaitrkan dengan ilmu hitam. Juga, sifatnya yang tradisional dimarjinalisasikan dibandingkan dengan obat konvesional. 

Undang Undang Kesehatan RI no 36/2009 mengakui layanan kesehatan tradisional, atau sering kita singkat 'Battra'. Berdasar undang undang tersebut, pelayanan kesehatan tradisional dibagi menjadi pelayanan kesehatan tradisional yang menggunakan keterampilan dan pelayanan kesehatan tradisional yang menggunakan ramuan. Pemerintah mengawasi layanan kesehatan tradisional ini, untuk alasan mempertahankan kualitas dan standar.

Aturan dan standar kualitas ini mengatur secara detil tanggung jawab dan otoritas dari pemerintah nasional dan daerah, prosedur, sumber daya manusia, riset dan pengembangan, publikasi dan iklan, pemberdayaan masyarakat, pendanaan, supervisei, dan pengadministrasiannya. Ini juga diarahkan pada upaya legalitas penyedia layanan.

Berbeda dengan aturan Kementrian Kesehatan sebelumnya, aturan ini membagi layanan kesehatan tradisional menjadi tiga. Pertama, layanan dengan pengetahuan tradisional yang terbukti efektif dan aman.

Kedua, layanan kesehatan tradisional yang melengkapi layanan konvensional, yang menggabungkan penggunaan ilmu sains bio-medikal dan bio-kultural yang aman. 

Ketiga, layanan kesehatan tradisional integrative dengan layanan konvensional, sebagai tambahan atau pengganti.

Regulasi itu mencakup layanan yang berbagai yang dapat diaplikasikan oleh layanan kesehatan tradisional yang memerlukan pengetahuan dan ketrampilan, yang seringkali merupakan warisan atau tidak tersedia di pendidikan formal. Pengakuan ini penting sekali karena pengetahuan lokal tentang pengobatan diakui. Ini juga mengakui (walau secara implisit) bahwa pelaku dan penyedia layanan kesehatan tradisional, baik perempuan dan laki-laki, diakui pengetahuan asli dan tradisionalnya.

Aturan Kementrian Kesehatan juga mengeleborasi layanan kesehatan tradisional bisa terdiri dari layanan:

  • dengan keahlian, seperti melalui pijat, rehabilitasi tulang, bidan tradisional (dukun beranak), ahli pengelola kesurupan, ahli refleksi, 'acupressure', tusuk jarum;
  • dengan tehnik dan obat, seperti Tukang Jamu, Gurah, Tabib, Shinshe;
  • dengan pendekatan agama, termasuk layanan keehatan berbasis agama Islam, Kristen, Katolik. Hindu dan Buddha;
  • dengan pendekatan supra-natural, misalnya kekuatan prana, paranormal, Reiki master, Qigong, dan lain lain.

Dari uraian di atas, baik perempuan dan laki-laki berperan dalam fungsi layanan kesehatan tradisional tersebut. Namun demikian, terdapat konsentrasi peran yang didominasi perempuan, misalnya dalam hal layanan untuk perempuan, misalnya dukun beranak, pembuat jamu dan dukun pijat untuk perempuan dan anak anak bayi.

Saat ini berkembang layanan 'Doula', yang berarti perempuan ( bahasa Yunani ). Doula adalah profesional terlatih yang membantu Ibu selama hamil, menghadapi proses persalinan, juga setelah Ibu melahirkan. Tidak sembarang orang bisa menjalani profesi ini, dia harus memiliki sertifikat Doula Internasional sebelum bisa bekerja. 

Kini, istilah doula dipakai untuk profesi pendamping bagi ibu yang ingin menjalani proses persalinan lebih cepat, dan pemulihan kondisi emosional dan fisik setelah melahirkan. Mirip peran dukun bayi. Nah, apakah layanan semacam juga sudah menjadi bagian dari sistem kesehatan di Indonesia?.

Pengobatan Tradisional dan Pengetahuan Perempuan
Beberapa praktik dan pengalaman yang dilakukan oleh perempuan yang memiliki pengetahuan obat-obatan tradisional perlu kita rekognisi. Ini termasuk dengan obat-obatan yang dihasilkan dukun beranak untuk mempersiapkan perempuan melahirkan dengan aman dan obat-obatan untuk merawat si ibu dan bayi setelah proses kelahiran.

Obat-obatan dan terapi sering dilakukan oleh dukun beranak kepada si ibu hingga si ibu siap untuk kembali menjalankan tugas sehari-harinya di rumah.

Di Indonesia, khususnya di Jawa, Ibu rumah tangga dan Mbok Jamu memproduksi obat-obatan yang sering kita sebut Jamu. Jamu memanfaatkan berbagai tanaman dan bagian tanaman, baik itu akar, batang, daun, buah dan bijinya. Jamu jamu bisa dibuat di dalam rumah tangga atau diproses oleh industri untuk dikemas demi kebutuhan praktis.

Saya pun sampai saat ini memanfaatkan jahe dan madu bila sedang influenza. Atau bila diare, saya coba batang 'kunci' (semacam akar akaran) yang dibakar dan diberi sedikit garam hingga menghasilkan sari Kunci sejumlah 1 sendok makan untuk langsung diminum. Atau, bila diare kita juga bisa memanfaatkan daun jambu yang ditumbuk. Ini semua menjadi ilmu pengetahuan praktis melalu pembiasaan sejak kecil. Mungkin juga karena saya tinggal di desa, obat-obatan praktis dari tumbuhan sekitar saya manfaatkan.

Dari sejarahnya, jamu-jamuan yang kita pergunakan berbasis resep yang memanfaatkan akar akaran, daun-daun dan rempah-rempah. Dipengaruhi oleh budaya India, Cina dan Arab, jamu kita cukup tersohor. Bahan bahan yang ada di sekitar kita sehinga mudah membuatnya dan murah harganya menjadi alternatif praktis (Slobadan Lekic).

Di banyak wilayah di Indonesia, tukang jamu gendong adalah solusi.  Pernah melihat tukang bangunan yang berhenti sejenak dari kerja dan menikmati jamu gendong? Kalau belum pernah melihatnya, sering-seringlah jalan-jalan ya:). Campuran jamu beras kencur, sinom, cabe lempuyang dan brotowali adalah menu yang biasa dibawa Mbok Jamu.

Memang, brotowali sekarang makin jarang karena jarangnya orang menanam. Brotowali yang bisa untuk penambah nafsu makan dan obat sakit kulit dan gatal gatal sebetulnya efektif. Jamu itu biasanya ditambahkan gula merah dan madu agar rasanya tidak pahit.

Nah, di kalangan laki-laki, jamu kuat sering dicari. Jamu di atas sering ditambahkan madu dan kuning telur mentah. Sebetulnya, ada pula jamu untuk perempuan untuk kebutuhan serupa, namun studi menunjukkan bahwa sedikit sekali akses konsumen perempuan pada pengetahun tentang jamu untuk meningkatkan gairah seksual.

Kemungkinan ini disebabkan oleh ditabukannya perempuan untuk membincang hal terkait seksual, apalagi soal obat yang meningkatkan gairah perempua. Masyarakat masih menganggap bahwa perempuan yang memiliki gairah seksual dan memikirkan upaya meningkatkan gairah seksual akan mendapat label 'perempuan nakal'. Kecuali bila dikemas dalam bahasa 'untuk mengharmoniskan hubungan suami istri'.

Di kalangan orang Jawa, resep jamu untuk diminum dan untuk kecantikan pada umumnya berasal dari balik keratin Solo dan Yogya. Seringkali pula hak paten ada pada keluarga kerajaan.

Tak heran bila pengusaha sukses terkait jamu adalah BRA Moeryati Sudibyo yang memproduksi Mustika Ratu masih keturunan keluarga keraton Solo. Sementara produk Sari Ayu adalah hasil penelitian lanjutan dari Ibu Dr Martha Tilaar yang memang paham jamu Jawa karena ia pernah kuatir akan isu infertilitas karena hendak mengandung pada usia 40 tahun.

Dalam Jamu ramuan Jawa, dikenal lebih dari 400 daun daunan yang berbeda yang dimanfaatkan untuk Jamu. 

Martha Tilaar, Pengetahuan Obat Tradisional Dilestarikan dalam Laboratorium dan Industri (kontan.co.id)
Martha Tilaar, Pengetahuan Obat Tradisional Dilestarikan dalam Laboratorium dan Industri (kontan.co.id)
Di luar obat-obatan untuk kecantikan dan infertilitas, berkembang pula obat-obatan untuk anti kanker semacam BioCarnoma dan anti diabetes BioGlukol yang diklaim sebagai obat bernafaskan Islam.

Di Nusa Tenggara Barat, dikenal Sando sebagai dukun bayi. Meski tak lagi memegang peran utama, sando masih berperan pada prosesi ritual budaya, termasuk menjaga pada waktu kelahiran. Sando juga dapat berfungsi sebagai pendamping persalinan menggantikan suami. Ia diminta memantau proses persalinan.

Jika ada kesulitan, sando dengan sigap meniup ubun-ubun, perut, atau bagian vagina ibu hamil sebanyak tiga kali. Sando juga akan membacakan doa ke air kemudian diminum si ibu dan sisanya dipercikkan di vaginanya. (Anis Izdiha, dalam "Warisan Tradisi Kehamilan-Persalinan Kerajaan Bima, Nusa Tenggara Barat" jurnal Prajnaparamita, 5/2017).

Di seluruh Nusantara, peran obat tradisional dan layanan kesehatan tradisional ada dan kuat. Ini dianggap alternatif bagi masyarakat yang telah putus asa dengan obat-obatan konvensional atau bagi mereka yang tidak punya uang.

Ibu di Kerala India Susun 500 Resep Obat Tradisional di Luar Kepala 

Ibu Laksmhi dari Kerala (lifehindustan.com)
Ibu Laksmhi dari Kerala (lifehindustan.com)

Di distrik Thiruvananthapuram Kerala, Indoa, seorang perempuan, Laksmikutty mampu meracik 400 jenis obat-obatan dengan di luar kepala. Istimewa ya?.

Ibu Laksmikutty berusia 75 tahun. Ia hidup di sebuah pondok  kecilnya. Kesehariannya adalah menjadi guru pada Akademi seni tradisional Kerala "Kerala Folklore Academy" yang mengobati orang yang terkena racun. Selain menawarkan racun, Ibu Laksmi juga mengobati pasien dengan kalimatnya yang bertutur halus, yang dipercaya dapat bertahan dalam beberapa jam.

Pengetahuan ibu Laksmi diturunkan dari ibunya, soerang bidan tradisional yang mendokumentasikan tanaman obat dan kegunaannya. Karenanya, Departemen Kehutanan Kerala membukukan jenis obat-obatan berdasar pengatahuan ibu Laksmi.

Ibu Laksmi mengatakan bahwa hingga kini ia tidak lupa akan resep dan campuran 500 jenis obatnya. Namun, orang memang banyak datang ke pondoknya untuk mendapatkan perawatan dari gigitan ular dan serangga.

Lakshmikutty berharap bahwa pondoknya akan menjadi rumah sakit sehingga akan terdapat lebih banyak orang untuk bisa berobat. Selama ini masyarakat yang hendak belajar ilmu pengobatan tradisional di Kerala datang kepadanya. Untuk itulah, masyarakat memanggilnya sebagai Vanamuthassi "Nenek dari Hutan Malayalam". Baginya, hutan adalah rumahnya. Tempat ia mengembangkan pengetahuan dan membaginya bagi masyarakat.

Atas jasa ibu Lakshmi, Ibu Lakshmi menerima banyak penghargaan, termasuk penghargaan dari pemerintah Kerala 'Naattu Vaidya Rathna' award terkait naturopathy dan dari Konggress Keragaman Hayati India.

Walau pendidikan formal yang ia miliki hanya sampai kelas 8, ia memiliki ilmu pengetahuan obat-obatan dari ibunya. Ia menikah pada usia 16 dengan seorang kawan sepermainan yang memahami kemampuannya sejak muda.

Ia tentu saja berharap akan ada anak cucunya yang dapat meneruskan dan menjadi pewaris ilmu pengetahuannya. Seberapa masyarakat kita mengakui kehandalan pengetahuan perempuan dalam menggali dan meracik obat-obatan?.

Pengetahuan Obat Tradisional dan Pengakuan Negara
Peran perempuan dalam pengetahuannya terkait obat tradisional di Nusantara dan di dunia tidak diragukan lagi. Namun, seringkali peran itu tidak diakui dan dikenal karena proses penyediaan obat-obatan tradisional sering menjadi bagian dari kegiatan domestik dan reproduksi. Juga untuk  keperluan keluarga yang sakit dan untuk proses hamil dan melahirkan. 

Pengetahuan akan ilmu obat-obatan tradisional itu sangatlah berakar dalam tradisi dan budaya. Hal ini memiliki arti untuk menjadi bagian dari obat-obatan dalam sektor kesehatan secara luas.

Di beberapa negara, bahkan di Maldive, saya mencatat bahwa obat tradisional menjadi bagian dari yang diganti asuransi pemerintah. Artinya, pengakuan negara bisa sampai pada pengadaan dan penyediaan obat tradisional yang ditanggung asuransi kesehatan pemerintah semacam BPJS. Pertanyaannya tentu kapan negar akita siap untuk hal ini?.

Pustaka: 1) Ibu Hutan di Kerala; 2) Pengobatan Tradisional; 3) Perempuan dan Obat; 4) Calon Arang; 5) Obat Tradisional 6) Sumber ilustrasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun