Pengetahuan ibu Laksmi diturunkan dari ibunya, soerang bidan tradisional yang mendokumentasikan tanaman obat dan kegunaannya. Karenanya, Departemen Kehutanan Kerala membukukan jenis obat-obatan berdasar pengatahuan ibu Laksmi.
Ibu Laksmi mengatakan bahwa hingga kini ia tidak lupa akan resep dan campuran 500 jenis obatnya. Namun, orang memang banyak datang ke pondoknya untuk mendapatkan perawatan dari gigitan ular dan serangga.
Lakshmikutty berharap bahwa pondoknya akan menjadi rumah sakit sehingga akan terdapat lebih banyak orang untuk bisa berobat. Selama ini masyarakat yang hendak belajar ilmu pengobatan tradisional di Kerala datang kepadanya. Untuk itulah, masyarakat memanggilnya sebagai Vanamuthassi "Nenek dari Hutan Malayalam". Baginya, hutan adalah rumahnya. Tempat ia mengembangkan pengetahuan dan membaginya bagi masyarakat.
Atas jasa ibu Lakshmi, Ibu Lakshmi menerima banyak penghargaan, termasuk penghargaan dari pemerintah Kerala 'Naattu Vaidya Rathna' award terkait naturopathy dan dari Konggress Keragaman Hayati India.
Walau pendidikan formal yang ia miliki hanya sampai kelas 8, ia memiliki ilmu pengetahuan obat-obatan dari ibunya. Ia menikah pada usia 16 dengan seorang kawan sepermainan yang memahami kemampuannya sejak muda.
Ia tentu saja berharap akan ada anak cucunya yang dapat meneruskan dan menjadi pewaris ilmu pengetahuannya. Seberapa masyarakat kita mengakui kehandalan pengetahuan perempuan dalam menggali dan meracik obat-obatan?.
Pengetahuan Obat Tradisional dan Pengakuan Negara
Peran perempuan dalam pengetahuannya terkait obat tradisional di Nusantara dan di dunia tidak diragukan lagi. Namun, seringkali peran itu tidak diakui dan dikenal karena proses penyediaan obat-obatan tradisional sering menjadi bagian dari kegiatan domestik dan reproduksi. Juga untuk  keperluan keluarga yang sakit dan untuk proses hamil dan melahirkan.Â
Pengetahuan akan ilmu obat-obatan tradisional itu sangatlah berakar dalam tradisi dan budaya. Hal ini memiliki arti untuk menjadi bagian dari obat-obatan dalam sektor kesehatan secara luas.
Di beberapa negara, bahkan di Maldive, saya mencatat bahwa obat tradisional menjadi bagian dari yang diganti asuransi pemerintah. Artinya, pengakuan negara bisa sampai pada pengadaan dan penyediaan obat tradisional yang ditanggung asuransi kesehatan pemerintah semacam BPJS. Pertanyaannya tentu kapan negar akita siap untuk hal ini?.
Pustaka:Â 1) Ibu Hutan di Kerala; 2) Pengobatan Tradisional; 3) Perempuan dan Obat; 4) Calon Arang; 5) Obat Tradisional 6) Sumber ilustrasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H