Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Fotografi dari Mata Para Istri Presiden

2 Juni 2019   08:45 Diperbarui: 3 Juni 2019   07:53 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Ugh licin. Panjat Pinang (walau yang dipanjat Bambu)" (Instagram @Ani Yudhoyono)

Ibu Ani Yudhoyono Sang Fotografer

Berita duka atas meninggalnya Ibu Ani Yudhoyono mengembalikan memori kita tentang beberapa hal. Ibu Ani yang pecinta keluarga. Ibu Ani yang aktif di organisasi perempuan dan partai Demokrat. Ibu Ani yang rajin meng'update' Instagramnya dengan foto berikut narasi menarik. Juga, Ibu Ani yang menggemari fotografi. 

Soal kegemaran Ibu Ani pada fotografi, banyak sekali liputan dan tulisan di berbagai media, baik semasa hidup maupun sepeninggalnya. Tentu ada yang istimewa. 

Ibu Ani punya hobi fotografi.  Iapun mengunggah foto foto hasil jepretannya di Instagramnya @aniyudhoyono dan di Facebooknya. Sampai sebelum meninggalnya, terdapat 3.661 'postingan' foto dan berita. Foto hasil jepretan kamera DSLR maupun kamera HP nya ada di kedua akun sosmed itu.   

Sebagai seseorang yang (pernah agak) tergila gila pada fotografi, saya bisa rasakan kegairahan ibu Ani. Di sekitar tahun 2013 - 2016 an kita sering saksikan di media tentang Ibu Ani yang memotret dengan kamera Canon seri 5D Mark II, berikut lensa tele Canon 28-300. Saya sering sebut itu sebagai 'kamera laras panjang'. Itu 'gear' keren. 

Bagi fotografer amatiran dan tanpa modal seperti saya, tentu minder sekaligus 'ngiler' melihat 'gear' Ibu Ani.  Duh..kamera saya sangatlah sederhana, dan dibantu oleh lensa buatan Cina (pula). Adalah gila, bila kemudian saya iri, kan?!  Beliau adalah istri Presiden, wajarlah beliau memiliki kamera bagus untuk hobinya. 

Bagi fotografer, kamera adalah teman nomor satu (sekaligus suami/istri pertama). Keinginan untuk merekam peristiwa unik dan mengunggahnya di media sosial akan ada. 'Hunting' foto adalah liburan menyenangkan. Jepret, jepret, jepret. Unggah, unggah, unggah. Begitulah. 

Namun, karena Ibu Ani Yudhoyono adalah istri Presiden RI kala itu, hobi fotografi yang ia geluti jadi perhatian masyarakat. Banyak komentar positif. Tak sedikit pula komentar nyinyir yang meragukan kemampuan, atau bahkan mempertanyakan kepantasan Ibu Ani memotret. 

Kate Imbach menyebut apa yang ada di foto seseorang mewakili perspektif dan 'mata' fotografer itu. Saya setuju sekali dengan hal ini. Obyek foto, sudut pandang dan 'angle', dan bagaimana fotografer meletakkan obyek ke dalam bingkai foto adalah sudut pandang penting dalam fotografi.

Mengapa kita tidak segera tengok foto foto jepretan beliau?. Di sini, saya tidak hendak mengomentari teknik fotografinya, melainkan lebih untuk melihat obyek serta sudut pandang atas obyek yang ia tangkap.

Dari foto fotonya, saya memahami Ibu Ani sebagai fotografer romantis. Banyak unggahan foto kupu kupu hinggap di atas bunga bunga indah warna warni. Banyak foto lansekap persawahan terasering. Juga, terdapat jepretan kontras atas area pertanian subur dan tandus juga landsekap gurun dan sungai. Satu di antaranya diambil dari pesawat di atas wilayah Amerika. 

Lain waktu, bu Ani mengunggah karya foto penerjun payung di area Monas dan ia berikan narasi ucapan Selamat HUT Kota Jakarta. Juga bu Ani merekam sekelompok masyarakat Raja Ampat yang mengenakan baju daerah. Suatu saat beliau mengunggah foto pemandangan dan mengucapkan selamat hari buruh dengan harapan bahwa nasib buruh lebih baik. Foto pak SBY yang sedang menikmati pagi di kebun atau taman dan tetap berkarya juga menarik. 

Lihat foto tentang Panjat Pinang yang beliau beri narasi "ugh licin...Panjat Pinang (meski yang dipanjat bambu)". Juga foto "Semut Zaman Now', tentang  semut yang bergerombol di atas daun pisang dan ia narasikan sedang mengikuti tren kita yang makan bersama di atas daun pisang. Ia seorang humoris. 

"Ugh licin. Panjat Pinang (walau yang dipanjat Bambu)" (Instagram @Ani Yudhoyono)

"Semut Zaman Now". Ternyata Semut semut hitam ini juga ikut trend, makan bersama di atas daun pisang" (Instagram @ani yudhoyono)

"Sungai meliuk liuk di antara gunung batu" (instagram @ani yudhoyono)

"Sabtu pagi yang sedikit mendung, angin sepoi sepoi, bunyi cicitan burung Pipit di atas pohon, ditemani secangkir kopi mix dan air putih, tetap berkarya untuk anak bangsa" (instagram @ani yudhoyono)

Saya harus salut pada minat Ibu Ani untuk hobi fotografinya yang ia sampaikan terbuka ke publik. Tidak banyak istri Presiden di dunia yang muncul sebagai dirinya sendiri dan punya keberanian dan kebebasan menunjukkan pendapat dan pikirannya. 

Ibu Ani percaya diri dan 'stand out' untuk mengatakan kepada publik bahwa ia punya minat pribadi, yaitu fotografi. Dan ini tidak ia kaitkan dengan jabatan suaminya. Ini cukup spesial. Mungkin juga media yang secara tidak langsung mengkonstruksikan apa yang dianggap 'pantas' dan 'tak pantas' ditampilkan terkait istri presiden. 

Iapun mengatakan kepada 'hater' nya yang mengkritisi soal kameranya, apakah itu kamera milik negara. Ia menjawab dengan bijak (dan tegas menegur), seperti yang ditulis Tempo.co bahwa staf Kepresidenan mungkin menggunakan kamera yang dibeli oleh negara, tetapi kameranya tentu ia beli sendiri. Ia menambahkan bahwa ketika menikahpun, ia menerima kado kamera foto dari orang tuanya.  

Dari foto dan narasinya, kita paham bahwa Ibu Ani berkomunikasi. Ia menyapa 'follower'nya dengan isu keseharian, dan juga memberikan ucapan pada peringatan hari besar nasional dan internasional. Ia gunakan dua bahasa dalam narasinya. Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Ia ucapkan terima kasih ketika 'followernya', dari dalam dan luar negeri, mencapai satu juta. Di luar masalah bahwa ia punya tim sosmed, ia cerdas gunakan media.    

Bagaimana bila kita coba bandingkan dengan istri presiden lain. 

Jacqueline Lee Bouvier Kennedy Onassis, (Pernah Jadi) Foto Jurnalis Cerdas nan Cantik 

Memang, satu satunya istri presiden yang sebelumnya adalah fotografer professional hanyalah Jacky Lee Bouvier Kennedy Onasis, istri mendiang Presiden Amerika, John F Kennedy. Sebelum menikah dengan John F Kennedy, Jacky adalah penulis dan pemuisi. 

Ia lulusan Vassar College dan George Washington University yang kemudian bekerja sebagai photo journalist pada the Washington Times-Herald. Saat itu, Jacky banyak berkomunikasi dengan politisi. Sering nampak foto Jacky dengan membawa kamera. Cantik dan cerdas.  

Mewawancarai John F Kennedy yang baru dikukuhkan jadi Senator Massachussets (Washington Times Herald)
Mewawancarai John F Kennedy yang baru dikukuhkan jadi Senator Massachussets (Washington Times Herald)
Dalam rangka wawancara itulah, Jacky mengenal John F.Kennedy, yang pada 1953 akhirnya menikahinya. Lalu, Jacky mengakhiri karirnya sebagai fotografer. Sebagai istri presiden, perannya lebih pada membantu John dalam hal membalas surat,  membuat konsep pidato politik, atau mengedit buku.

Jacky Kennedy Onasis dalam artikel
Jacky Kennedy Onasis dalam artikel
Ironisnya, Jacky yang pernah jadi fotografer, menjadi orang yang paling diburu fotografer pada jamannya. Dan, seperti biasa, media dan publik lebih tertarik pada gaya rambut, kacamata hitam dan fesyen dari Jacky. Apa yang ia lakukan sebagai jurnalis foto dan untuk John tidak pernah diketahui publik. 

Tulisan Jackueline Bouvier
Tulisan Jackueline Bouvier
Kamera Leica Jaqueline (petapixel.com)
Kamera Leica Jaqueline (petapixel.com)
Memang, peran dan posisi 'First Lady' diatur protokol. Hillary Clinton dan Michele Obama juga punya karir besar dalam hidupnya, namun sebagai 'First Lady' semuanya harus ditanggalkannya. Sementara, apa yang menjadi ketertarikan dan minat istri Presiden tersembunyi atau disembunyikan. 

Melania Trump "Penjara dalam Dongeng Sebagai Pilihan" 

Banyak pertanyaan diarahkan kepada Melania Trump, pada foto foto yang ia tayangkan di Twitter dan Instagramnya. Artikel Kate Imbach berjudul "Fairytale Prisoner by Choice: The Photographic Eye of Melania Trump" mengulas perkenalan Imbach pada begitu banyak foto yang dihasilkan Melania di masa Trump, sebelum dan sesudah 'Nyapres'. 

Foto Trump mendominasi unggahan Melania. Namun, Melania banyak mengambil foto dari belakang Trump, dan ini dianggap menggambarkan posisi Melania yang (hanya) sebagai latar belakang 'background' saja. 

Pada sisi lain, Melania memasang foto selvynya yang di 'croppped' atau menggunakan kacamata hitam. Foto foto unggahan Melania juga banyak diambil dari udara dan dari balik jendela atau dari kediamannya di Trump Tower. Nampaknya Melania tidak banyak melakukan eksplorasi untuk dirinya sendiri maupun sekelilingnya secara langsung. Publik Amerika kemudian menilai bahwa Melania belum cukup melakukan sesuatu untuk warga Amerika.  Melania dianggap sedang bersembunyi.

Foto Trump diambil Melania dari belakang. Foto periode 16 Februati sd 27 Nopember 2014
Foto Trump diambil Melania dari belakang. Foto periode 16 Februati sd 27 Nopember 2014

Foto foto unggahan Milania Trump dari Trump Tower (twitter)
Foto foto unggahan Milania Trump dari Trump Tower (twitter)
Milania, Selfy, dan HP iPhone nya (unggahan pada twitternya)
Milania, Selfy, dan HP iPhone nya (unggahan pada twitternya)
Yang menarik justru saat terdapat unggahan Melania pada foto Hillary Clinton di Instagram pada 10 Nopember 2016. Itu adalah hari pengukuhan Trump sebagai presiden. Ia menulis "Anyone can deal with victory. Only the mighty can bear defeat. Hillary is a brave and mighty woman!", yang kurang lebih artinya "Tiap orang bisa hadapi kemenangan. Hanya yang besar bisa hadapi kekalahan. Hillary adalah seorang pemberani dan perempuan besar". 

Hm..menurut saya ini secara tidak langsung adalah pujian Melania kepada Hillary sebagai rival besar Trump. Ada yang tersirat di sana. Melania mengakui kebesaran Hillary (yang mungkin ia bandingkan dengan sang suami). Ini cara baca saya. Mungkin anda punya cara baca yang berbeda? 

Dari Matamu Kukenal Pemikiranmu, Ibu Ani Yudhoyono 

Ibu Ani Yudhoyono adalah seseorang yang unik. 

Ia memang bukan Michele Obama atau Hillary Clinton yang punya profesi mumpuni di kehidupan sebelum menjadi istri Presiden. Ia bahkan tidak seaktif Jacky Onasis di masa sebelum menikahnya. Ia perempuan yang punya pendapat dan ketertarikan pribadi pada alam dan lingkungan sosial. 

Ia juga sosok egaliter. Untuk itulah ia menjadi bagian dari organisasi fotografi dan sering lakukan 'hunting' foto  bersama dan juga 'kopdar' di antara fotografer. Ia bahkan sempat menyesal bahwa hobi fotografinya baru ia salurkan di masa administrasi kedua dari SBY. "Ya meski ada tim dokumentasi, namun tetap saja, bagi saja fotografi adalah bahasa hati dan nurani, sehingga menyesal rasanya tak mengambil gambar primer picture saat itu,” kenangnya, kepada pacitan.com. 

Beliau sosok yang tenang. Ketika namanya diperdebatkan sebagai calon memimpin Partai Demokrat, ia tampak 'cool'. Pandangan bu Ani yang berkemajuan nampak dalam pernyataan yang ditulisulang oleh the Indonesia Business Coslition for Women Empowerement (IBCWE) di instagram @ibcwe.id. "Saya percaya di negara mana saja, apabila perempuan diberik akses yang adil dan setara di dalam pembangunan ekonomi dan dalam pengambilan keputusan, pasti mereka akan memberikan kontribusi yang signifikan demi membangun masyararakat dan bangsanya".  

Sumber : ibcwe.ig
Sumber : ibcwe.ig
Foto foto dan narasi Ani Yudhoyono adalah matanya. Adalah pandangannya. Foto foto itu bukan hanya tinggal kenangan, namun amalan yang akan terus kita bisa nikmati. Beliau bukan hanya mendukung keluarganya, tetapi memperhatikan isu isu penting bangsanya dan menyampaikan kepeduliannya melalui matanya. 

Selamat Jalan Ibu Ani Yudhoyono. Hormat saya untuk Ibu. Semoga Ibu khusnul khotimah, tenang bersamaNya. Innalillahi wa inna illaihi rojiun. 

Pustaka : 1) Istri Presiden yang Fotografer; 2) Melania Trump; 3) Kamera Jacky O

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun