Ibu Ani Yudhoyono Sang Fotografer
Berita duka atas meninggalnya Ibu Ani Yudhoyono mengembalikan memori kita tentang beberapa hal. Ibu Ani yang pecinta keluarga. Ibu Ani yang aktif di organisasi perempuan dan partai Demokrat. Ibu Ani yang rajin meng'update' Instagramnya dengan foto berikut narasi menarik. Juga, Ibu Ani yang menggemari fotografi.
Soal kegemaran Ibu Ani pada fotografi, banyak sekali liputan dan tulisan di berbagai media, baik semasa hidup maupun sepeninggalnya. Tentu ada yang istimewa.
Ibu Ani punya hobi fotografi. Iapun mengunggah foto foto hasil jepretannya di Instagramnya @aniyudhoyono dan di Facebooknya. Sampai sebelum meninggalnya, terdapat 3.661 'postingan' foto dan berita. Foto hasil jepretan kamera DSLR maupun kamera HP nya ada di kedua akun sosmed itu.
Sebagai seseorang yang (pernah agak) tergila gila pada fotografi, saya bisa rasakan kegairahan ibu Ani. Di sekitar tahun 2013 - 2016 an kita sering saksikan di media tentang Ibu Ani yang memotret dengan kamera Canon seri 5D Mark II, berikut lensa tele Canon 28-300. Saya sering sebut itu sebagai 'kamera laras panjang'. Itu 'gear' keren.
Bagi fotografer amatiran dan tanpa modal seperti saya, tentu minder sekaligus 'ngiler' melihat 'gear' Ibu Ani. Duh..kamera saya sangatlah sederhana, dan dibantu oleh lensa buatan Cina (pula). Adalah gila, bila kemudian saya iri, kan?! Beliau adalah istri Presiden, wajarlah beliau memiliki kamera bagus untuk hobinya.
Bagi fotografer, kamera adalah teman nomor satu (sekaligus suami/istri pertama). Keinginan untuk merekam peristiwa unik dan mengunggahnya di media sosial akan ada. 'Hunting' foto adalah liburan menyenangkan. Jepret, jepret, jepret. Unggah, unggah, unggah. Begitulah.
Namun, karena Ibu Ani Yudhoyono adalah istri Presiden RI kala itu, hobi fotografi yang ia geluti jadi perhatian masyarakat. Banyak komentar positif. Tak sedikit pula komentar nyinyir yang meragukan kemampuan, atau bahkan mempertanyakan kepantasan Ibu Ani memotret.
Kate Imbach menyebut apa yang ada di foto seseorang mewakili perspektif dan 'mata' fotografer itu. Saya setuju sekali dengan hal ini. Obyek foto, sudut pandang dan 'angle', dan bagaimana fotografer meletakkan obyek ke dalam bingkai foto adalah sudut pandang penting dalam fotografi.
Mengapa kita tidak segera tengok foto foto jepretan beliau?. Di sini, saya tidak hendak mengomentari teknik fotografinya, melainkan lebih untuk melihat obyek serta sudut pandang atas obyek yang ia tangkap.
Dari foto fotonya, saya memahami Ibu Ani sebagai fotografer romantis. Banyak unggahan foto kupu kupu hinggap di atas bunga bunga indah warna warni. Banyak foto lansekap persawahan terasering. Juga, terdapat jepretan kontras atas area pertanian subur dan tandus juga landsekap gurun dan sungai. Satu di antaranya diambil dari pesawat di atas wilayah Amerika.
Lain waktu, bu Ani mengunggah karya foto penerjun payung di area Monas dan ia berikan narasi ucapan Selamat HUT Kota Jakarta. Juga bu Ani merekam sekelompok masyarakat Raja Ampat yang mengenakan baju daerah. Suatu saat beliau mengunggah foto pemandangan dan mengucapkan selamat hari buruh dengan harapan bahwa nasib buruh lebih baik. Foto pak SBY yang sedang menikmati pagi di kebun atau taman dan tetap berkarya juga menarik.
Lihat foto tentang Panjat Pinang yang beliau beri narasi "ugh licin...Panjat Pinang (meski yang dipanjat bambu)". Juga foto "Semut Zaman Now', tentang semut yang bergerombol di atas daun pisang dan ia narasikan sedang mengikuti tren kita yang makan bersama di atas daun pisang. Ia seorang humoris.
Saya harus salut pada minat Ibu Ani untuk hobi fotografinya yang ia sampaikan terbuka ke publik. Tidak banyak istri Presiden di dunia yang muncul sebagai dirinya sendiri dan punya keberanian dan kebebasan menunjukkan pendapat dan pikirannya.
Ibu Ani percaya diri dan 'stand out' untuk mengatakan kepada publik bahwa ia punya minat pribadi, yaitu fotografi. Dan ini tidak ia kaitkan dengan jabatan suaminya. Ini cukup spesial. Mungkin juga media yang secara tidak langsung mengkonstruksikan apa yang dianggap 'pantas' dan 'tak pantas' ditampilkan terkait istri presiden.
Iapun mengatakan kepada 'hater' nya yang mengkritisi soal kameranya, apakah itu kamera milik negara. Ia menjawab dengan bijak (dan tegas menegur), seperti yang ditulis Tempo.co bahwa staf Kepresidenan mungkin menggunakan kamera yang dibeli oleh negara, tetapi kameranya tentu ia beli sendiri. Ia menambahkan bahwa ketika menikahpun, ia menerima kado kamera foto dari orang tuanya.
Dari foto dan narasinya, kita paham bahwa Ibu Ani berkomunikasi. Ia menyapa 'follower'nya dengan isu keseharian, dan juga memberikan ucapan pada peringatan hari besar nasional dan internasional. Ia gunakan dua bahasa dalam narasinya. Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Ia ucapkan terima kasih ketika 'followernya', dari dalam dan luar negeri, mencapai satu juta. Di luar masalah bahwa ia punya tim sosmed, ia cerdas gunakan media.
Bagaimana bila kita coba bandingkan dengan istri presiden lain.
Jacqueline Lee Bouvier Kennedy Onassis, (Pernah Jadi) Foto Jurnalis Cerdas nan Cantik
Memang, satu satunya istri presiden yang sebelumnya adalah fotografer professional hanyalah Jacky Lee Bouvier Kennedy Onasis, istri mendiang Presiden Amerika, John F Kennedy. Sebelum menikah dengan John F Kennedy, Jacky adalah penulis dan pemuisi.
Ia lulusan Vassar College dan George Washington University yang kemudian bekerja sebagai photo journalist pada the Washington Times-Herald. Saat itu, Jacky banyak berkomunikasi dengan politisi. Sering nampak foto Jacky dengan membawa kamera. Cantik dan cerdas.
Melania Trump "Penjara dalam Dongeng Sebagai Pilihan"
Banyak pertanyaan diarahkan kepada Melania Trump, pada foto foto yang ia tayangkan di Twitter dan Instagramnya. Artikel Kate Imbach berjudul "Fairytale Prisoner by Choice: The Photographic Eye of Melania Trump" mengulas perkenalan Imbach pada begitu banyak foto yang dihasilkan Melania di masa Trump, sebelum dan sesudah 'Nyapres'.
Foto Trump mendominasi unggahan Melania. Namun, Melania banyak mengambil foto dari belakang Trump, dan ini dianggap menggambarkan posisi Melania yang (hanya) sebagai latar belakang 'background' saja.
Pada sisi lain, Melania memasang foto selvynya yang di 'croppped' atau menggunakan kacamata hitam. Foto foto unggahan Melania juga banyak diambil dari udara dan dari balik jendela atau dari kediamannya di Trump Tower. Nampaknya Melania tidak banyak melakukan eksplorasi untuk dirinya sendiri maupun sekelilingnya secara langsung. Publik Amerika kemudian menilai bahwa Melania belum cukup melakukan sesuatu untuk warga Amerika. Melania dianggap sedang bersembunyi.
Hm..menurut saya ini secara tidak langsung adalah pujian Melania kepada Hillary sebagai rival besar Trump. Ada yang tersirat di sana. Melania mengakui kebesaran Hillary (yang mungkin ia bandingkan dengan sang suami). Ini cara baca saya. Mungkin anda punya cara baca yang berbeda?
Dari Matamu Kukenal Pemikiranmu, Ibu Ani Yudhoyono
Ibu Ani Yudhoyono adalah seseorang yang unik.
Ia memang bukan Michele Obama atau Hillary Clinton yang punya profesi mumpuni di kehidupan sebelum menjadi istri Presiden. Ia bahkan tidak seaktif Jacky Onasis di masa sebelum menikahnya. Ia perempuan yang punya pendapat dan ketertarikan pribadi pada alam dan lingkungan sosial.
Ia juga sosok egaliter. Untuk itulah ia menjadi bagian dari organisasi fotografi dan sering lakukan 'hunting' foto bersama dan juga 'kopdar' di antara fotografer. Ia bahkan sempat menyesal bahwa hobi fotografinya baru ia salurkan di masa administrasi kedua dari SBY. "Ya meski ada tim dokumentasi, namun tetap saja, bagi saja fotografi adalah bahasa hati dan nurani, sehingga menyesal rasanya tak mengambil gambar primer picture saat itu,” kenangnya, kepada pacitan.com.
Beliau sosok yang tenang. Ketika namanya diperdebatkan sebagai calon memimpin Partai Demokrat, ia tampak 'cool'. Pandangan bu Ani yang berkemajuan nampak dalam pernyataan yang ditulisulang oleh the Indonesia Business Coslition for Women Empowerement (IBCWE) di instagram @ibcwe.id. "Saya percaya di negara mana saja, apabila perempuan diberik akses yang adil dan setara di dalam pembangunan ekonomi dan dalam pengambilan keputusan, pasti mereka akan memberikan kontribusi yang signifikan demi membangun masyararakat dan bangsanya".
Selamat Jalan Ibu Ani Yudhoyono. Hormat saya untuk Ibu. Semoga Ibu khusnul khotimah, tenang bersamaNya. Innalillahi wa inna illaihi rojiun.
Pustaka : 1) Istri Presiden yang Fotografer; 2) Melania Trump; 3) Kamera Jacky O
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H