Komitmen yang sungguh-sungguh untuk mempelajari pengetahuan lokal dan ilmu tradisional melalui riset dan pengembangan serta konsultasi, yang melibatkan masyarakat asli/adat, baik perempuan maupun laki-laki di tingkat masyarakat dan keluarga sebagai narasumber itulah yang semestinya dilakukan. Ini untuk menyelamatkan bahasa tradisional, budaya dan ekologi yang terancam hilang.Â
Selanjutnya, adalah kritikal untuk melibatkan perempuan dan laki laki dari kelompok masyarakat asli yang merupakan narasumber pengetahuan asli dan tradisional untuk menyampaikan informasi, aspiriasi, kepentingan dan prioritasnya agar seluruh pengetahuan tidak dimarjinalisasikan dan direduksi dalam narasi "kearifan lokal" dalam konteks birokrasi yang akan mengkerdilkan.Â
Pustaka : 1) Indegenous Knowledge; 2) Catatan Kerja Leya Cattleya untuk Pengetahuan Lokal dan Perempuan (tidak dipublikasikan), 2018; 3) Asti Inawati, Peran Perempuan Dalam Mempertahankan Kebudayaan Jawa Dan Kearifan Lokal, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 3) S.G.J.N. Senanayake, Indigenous Knowledge As A Key To Sustainable Development, 2006
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H