Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

"May Day" dan Larangan untuk Perempuan Melakukan Beberapa Pekerjaan di 104 Negara

30 April 2019   18:55 Diperbarui: 2 Mei 2019   06:28 1323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kathleen dela Paz (26 than), supir LRT pertama di Filipina (GMAnetwork.com)

1. Mendorong adanya infrastruktur yang memadai untuk penitipan anak yang terintegrasi dengan pendidikan usia dini. Ini membuat ibu dengan anak tidak pusing untuk tetap bisa bekerja. 

2. Menawarkan fleksibilitas yang memungkinkan perempuan bekerja dengan jam kerja yang lebih sesuai dengan kondisi perempuan. Ini termasuk dengan jam kerja fleksibel pada jumlah jam kerja yang sama. Juga, memungkinkan beberapa pekerjaan yang sesuai untuk dilakukan secara 'home based'. Bekerja dari rumah ini sudah dipraktekkan banyak pihak. Sayapun termasuk salah satu yang selama bertahun tahun mendapatkan kesempatan ini. 

3. Mendorong pemerintah dan swasta untuk merekognisi perlunya tunjangan sosial bagi perempuan dan laki laki yang melakukan pekerjaan paruh waktu sebagai bagian dari hak pekerja. Ini sudah dilakukan di beberapa negara seperti Kanada dan Skandinavia. 

4. Mendorong pengenalan dan penggunaan teknologi digital untuk membuka akses perempuan pada informasi dalam rangka pengembangan bisnis dan kewirausahaan.

5. Mengembangkan infrastruktur rumah tangga, seperti air bersih dan listrik untuk wilayah wilayah yang selama ini terhalang aksesnya, sehingga perempuan memiliki waktu lebih longgar untuk dapat melakukan kegiatan lain dan pekerjaan yang dapat memberdayakan secara sosial dan ekonomi.

6. Mendorong pengupahan yang adil dan setara untuk pekerjaan yang sama 'equal pay for equal work'. Seperti kita tahu, kesenjangan pengupahan masih terjadi . Perempuan dianggap boleh digaji lebih murah dari laki laki karena mereka bekerja tidak secepat laki laki . Mohon maaf, bila kita memproduksi hasil kerja yang sama, masa perempuan digaji berbeda? 

7. Memastikan adanya ruang dan lingkungan kerja yang aman dari pelecehan seksual. Perempuan dan laki laki tentu ingin bekerja dengan tenang, tanpa harus kuatir bahwa ada guyonan seksual yang mengganggu di kantor, ada pelecehan seksual atas kualitas kerja yang diasumsikan lebih buruk karena status sebagai perempuan, 'senggolan' ataupun bentuk kekerasan seksual yang lain. 

Selamat Hari Buruh Internasional. Selamat bagi kaum pekerja dan perempuan Indonesia. Semoga perempuan Indonesia punya pilihan yang adil untuk bisa berkontribusi kepada keluarga dan negara. 

Pustaka : The Global Gender Gap Report 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun